Selasa, 30 Mei 2017

Peranan BK di Sekolah

pENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Bimbingan Konseling merupakan suatu hal yang diberikan terhadap setiap pribadi siswa dalam rangka pembimbingan ataupun pencarian solusi terhadap suatu masalah yang dihadapi setiap individu ataupun kelompok siswa. Sehingga Bimbiman Konseling beserta elemen gurunya sangatlah penting dalam perananannya di dunia pendidikan sehingga para pelaku pendidikan bisa mengatasi persoalan pendidikan. Dengan melihat realita sekarang dimana permasalahan anak remaja semakin kompleks dan semakin penuh kelikuan sehingga memerlukan bimbingan menuju penyelesaian ataupun konseling terkatit hal yang dipermasalahkan.


  1. Tujuan Wawancara
  1. Untuk mengetahui BK dan keberadaannya di sekolah
  2. Untuk mengetahui penanganan BK dalam penyelesaian masalah siswa di sekolah
  3. Untuk menambah wawasan dan pemahaman konsep BK di sekolah




  1. Waktu & Tempat Wawancara
Waktu : 23 Mei 2017, pkl 09.00 WIB
Tempat : SMK Al Munawwir Yogyakarta
Narasumber: Bapak M Nur Kholis




ISI WAWANCARA
  1. Narasumber
Bapak M. Nur Kholis


  1. Pewawancara
Moh. Zaki Jamaludin 14410069


  1. Hasil wawancara
  1. Bagaimana pandangan anda tentang BK di sekolah ?
Guru BK di sekolah seharusnya bertindak sebagai pengawal peserta didik yakni ketika ada peserta didik yang kurng lurus dengan kwajiban yang seharusnya dilakukan selayaknya peserta didik maka BK bertugas meluruskan kembali peserta didik tersebut perihal masalah dll.
  1. Bagaiamana pandangan anda terkait BK dengan Konseling Islam ?
Suatu hal yang dilakukan oleh Bk sebagai cara menyampaikan kepada siswa apa yang menjadi kebutuhan seorang siswa dan kwajibannya, BK dan KI sebagai perpaduan yang mengarahkan dan membimbing peserta didik dalam menggapai prestasi yang dicita-citakan. Sebagaimana bimbingan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW terhadap umat manusia.
  1. Masalah apa saja yang pernah terjadi selama anda menjadi BK mulai terkecil hingga terbesar ?
Permasalahan yang sering terjadi adalah sebagaimana wajarnya anak remaja seperti bolos jam pelajaran dan keterlambatan, sedangkan masalah yang kami anggap besar seperti pembuatan acara diluar sekolah tanpa ada surat ijin dari sekolah dan juga tanpa adanya pemberitahuan agenda siswa dengan pihak sekolah sehingga sekolah tidak dapat memantau agenda peserta didik.
  1. Apa saja langkah BK dalam menyelesaikan permasalahan peserta didik tersebut ?
Pada setiap awal masuk siswa diberikan buku saku terkait dengan berbagai macam panduan belajar dll, jika terjadi masalah yang tidak diinginkan maka BK melakukan penyidikan dan juga memberi perhatian erhadap pemasalah menerima penyampaian peserta didik sehingga dapat menemukan penyelesaia dari berbagai sumber masalah yang terjadi
  1. Apakah BK dipandang sebagai sosok yang menakutkan ?
BK bukanlah sosok yang menakutkan ataupun kejam dll namun BK seharusnya sebagai sosook yang ramah dan bisa dijadikan sebagai teman siswa yang bisa menemani perjalanan setiap peserrta didik.
  1. Bagaimana pendapat anda terkait klaim BK sebagai sosok menakutkan dan dianggap sebagai polisi sekolah ?
Hal sedemikian itu dikarenakan BK menangani masalah peserta didik dengan hal yang mengejar penyelesainnya namun ternyata mengecewakan siswa, seharusnya dalam menangani permasalahan peserta didik guru BK melakukannya dengan beberapa tahapan penyelesaian yang sesuai bukan terburu-buru ataupun tanpa tahapan yang sudah ditentukan.
  1. Seberapa penting BK bagi perkembangan siswa ?
Guru BK memiliki peranan penting dalam pertumbuhan peserta didik selama berada dilingkungan pendidikan, sebab keharusan bagi BK memang sebagai sosok yang bisa memberikan pengarahan terhadap peserta didik sehingga pesertadidik dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya.

KESIMPULAN


Bimbingan Konseling merupakan suatu hal yang pokok dan dibutuhkan oleh setiap siswa baik sebagai pemberi arah pengembangan potensi ataupun sebagai teman yang mampu menemani dan memberikan saran dalam penyelesaian masalah yang dihadapinya

Guru BK bukanlah sosok yang menakutkan melainkan sebagai sosok yang ramah dan bisa menjadi teman peserta didik jika ingin mencurahkan permasalahan yang dihadapinya. Dalam penyelesaian masalah peserta didik guru BK melalui beberapa tahapan yang sudah ditentukan sehingga penyelesaiannya bisa berjalan baik dan lancar tanpa ada pihak yang dirugikan oleh karenanya BK hendaknya bersikap profesional dan bukan emosional.

Resensi buku

RESENSI BUKU
  1. Judul Buku
Bimbingan & Konseling dalam Berbagai Latar Belakang Kehidupan
  1. Pengarang/Penulis
Prof. Dr. Achmad Juntika Nurihsan, M. Pd.
  1. Penerbit
PT Refika Aditama Bandung 40254
  1. Tahun Terbit
2011
  1. Ukuran Dimensi Buku
23 cm x 15,5 cm
  1. Tebal Buku
120 halaman
  1. Isi buku
Seiring dengan pesatnya pembangunan dan kesamaan kesempatan bagi setiap orang membuat seseorang memiliki masalah yang kompleks. Secara umum masalah-masalah tersebut tidak dapat diatasi sendiri, oleh karenanya diperlukan bimbingan untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Bimbingan dan konseling bersifat edukatif, pengembangan, dan outreach yang mengrahkan pada pembentukan jati diri seseorang. Dorongan akan bimbingan dan konseling sangat dipengaruhi oleh faktor filosofis, psikologis, sosial budaya, ilmu pengetahuan dan taknologi, demokratisasi dalam pendidikan , serta perluasan program pendidikan.
Dalam buku tersebut penulis mencoba untuk menajikan berbagai macam teori terkait dengan Bimbingan konseling mulai pengertian bimbingan konseling hingga berbagai macam pembagian bimbingan dan macam dari konseling yang digunakan selama ini berdasarkan teori yang ada. Pada bab 1 berisi tentang pendahuluan yang melatarbelakangi munculnya bimbingan konseling dalam dunia pendidikan dan keilmuan dunia. Bab 2 berisi tentang konsep-konsep bimbingan dan konseling, terkait pengertian, tujuan, fungsi, serta prinsip-prinsip bimbingan konseling. Bab 3 menjelaskan macam bimbingan yang menjelaskan masalah, layanan, pendekatan, dan teknik bimbingan. Bab 4 menmjelaskan tentang penjelasan bimbingan di perguruan tinggi mulai pengertian hingga prosedur pemantauan bimbingan di perguruan tinggi. Bab 5 terkait uraian mutakhir tentang model bimbinga konseling yang komprehensif di sekolah lanjutan. Pada bab 6 menjelaskan bimbingan konseling di sekolah dasar mulai pengertian fungsi, tujuan, hingga tujuannya. Sedangkan konsep dasar mutu dan sistem manajemen layanan bimbingan konseling terdapat pada bab 7. Bab 8 menyajikan konsep dan peran bimbingan konseling dalam proses belajar mengajar yang bermakna di perguruan tinggi. Bab 9 mejelaskan strategi dan intervensi konseling, Bab 10 berisi tentang konseling keluarga dan Bab 11 menyajikan tentang konseling traumatik.
Bimbingan konseling berupaya mengembangkan seluruh aspek kepribadian siswa, pencegahan terhadap timbulnya masalah yang akan menghambat perkembangannya, dan menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya baik sekarang maupun pada masa yang akan datang. Oleh karenanya BK bisa dijadikan sebagai bekal untuk kehidupan masa depan yang solusionis.
Penyajian bimbingan konseling berbagai macam latar belakang menjadikan kemudahan ketika hendak menyelesaikan masalah, sebab pengetahuan terkait ruang lingkup terkait seperti ruang lingkup bimbingan mahasiswa dari akademik, pengembangan sikap dan tanggung jawab profesional, penyesuaian sosial pribadi, dll.


  1. Bahasa Penulis
Dalam penulisan buku tersebut penulis mencoba untuk menyajikan dan berkomunikasi dengan pembaca sehingga dapat dipahami secara luwes dan tak terbatas. Namun pada dasarnya penyajian bahsa dalam buku tersebut masih menggunakan bahasa sistemik yang hanya menjelaskan-menjelaskan atau menyajikan terori-teori tertentu.
  1. Kelebihan
Buku tersebut mencoba untuk menyajikan semua aspek terkait dengan BK dan bahasanyapun sistemik, dalam penyajian beberapa teori mencoba untuk memberikan contoh secara real dan bukan khayalan atau sekedar gambaran.
  1. Kekurangan
Dalam buku tersebut belum bisa mejelaskan aspek-aspek yang disajikan secara rinci dan komprehensif, sebab penulis menyajikan semua teori sehingga yang ditampilkan hanyalah sekilas gambaran umum dan bukan penjelasan rinci yang memberikan pemahaman secara tepat dan efisien.




  1. Kesimpulan

Buku ini masih dikatakan layak sebagai bahan ataupun sumber pengetahuan bagi setiap subyek pendidikan, sebab masih disajikan dengan bahasa yang sesuai dengan kewajaran ataupun ejaan sistematis dan perlu menggunakan pemahaman yang kuat dalam mencerna isi dari buku tersebut. Sehingga lebih seing digunakan oleh kalangan mahasiswa.

Rabu, 24 Mei 2017

Pertinjau 2

peresapan

MOTTO 2

MOTTO


1.       Di dunia penuh persaingan, siapa yang tidak bersiap-siap dia akan kalah
2.       Membaca adalah sumber kehidupan
3.       Kembangkan potensimu untuk meraih prestasi
4.       Orang bekerja untuk menyambung hidup, Pelajar belajar untuk mendapat ilmu
5.       Selagi umur masih panjang ciptakan karya sebanyak-banyaknya
6.       Mungkin orang dapat lupa akan sesuatu, tetapi janganlah lupa akan jasa-jasa guru
7.       Selagi masih muda banyak-banyaklah menggali ilmu supaya berguna dikelak nanti
8.       Kecerdasan sejati adalah keberanian melangkah maju ketika hasilnya masih belum pasti
9.       Dimana ada kemauan, pasti ada jalan
10. Hargailah karya orang lain, karena dengan menghargai karya orang lain berarti menghargai diri sendiri


Jumat, 19 Mei 2017

rpp k 13

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)

Sekolah : MTs Jalaludin Rummi
Oleh : MOH. ZAKI JAMALUDIN 14410069
Kelas/ Semester : VIII/1
Materi Pokok : Belajarr membaca hukum Ra’
Alokasi Waktu : 2 pertemuan (6 JP)

        1. Kompetensi Inti
KI 1
:
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2
:
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3
:
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4
:
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

        1. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
No.
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
1.
1.3 Menjelaskan bacaan ra’

2.
3.2 Memahami makna bacaan hukum ra’
3.2.1. Menjelaskan pengertian bacaan ra’
3.2.2. Menunjukkan contoh bacaan ra’
3.2.3. memahami ketentuan bacaan ra’
3.2.4. Mendemnstrasikan bacaan ra’
3.
4.2 Menyajikan contoh hukum bacaan ra’
4.2.1. Menerangkan pembagian hukum bacaan ra’
4.2.2. Mengidentifikasi hukum bacaan ra pada ayat alqur’an
4.2.3. Menunjukkan contoh bacaan ra’
4.2.4. mempraktikkan hukum bacaan ra’ pada ayat alqur’an
4.2.5 mendemonstrasikan bacaan ra’ pada surat al fajr, alqadr, dan at takatsur

        1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik diharapkan dapat:
  1. Menjelaskan pengertian hukum bacaan ra’ dan pembagiannya
  2. Menunjukkan contoh bacaan ra’ yang berada dalam ayat alqur’an
  3. Menyebutkan pelafalan ra’ pada ayat secara demonstratif
  4. Menerangkan pembagian beserta cara baca hukum bacaan ra’ yang ada pada ayat alqur’an sesuai pembagiannya .

        1. Materi Pembelajaran
1. Hukum bacaan Ra’
  1. Pengertian bacaan ra’
Bacaan ra adalah hukum membaca ra baik tafkhim ataupun tarqiq dan juga cara baca memacaanya dalam alqur’an

    1. Pembagian Bacaan Ra’

  1. Ra Tafkhim
Artinya huruf ra yang dibaca tebal. Ra’ dibaca tebal apabila memenuhi beberapa syrat berikut;
  • Ra’ berharokat fathah, contoh ; ربكم, ربالفلق
  • Ra’ berharokat dlhomah/dlhomah tain, contoh; رزقنا, اكبر
  • Ra’ berharokat sukun yang huruf sebelumnya berharokat fathah/dlhomah, contoh ; وارسل, قران
  • Ra’ didahului harokat kasroh yang tidak asli, contoh ; اركب. ارحمنا
  • Ra’ didahului harokat kasroh bertemu dengan huruf isti’la yang tidak kasroh, contoh; قرطاس, مرصاد
Huruf isti’la ; ض ص ق غ خ ط ظ


  1. Ra’ Tarqiq/Muraqqah
Adalah ra’ yang dibaca tipis. Dalam ilmu tajwid ra dibaca tipis apabila memenuhi syarat sebagai berikut;
  • Ra’ berharokat kasroh/kasrotain, contoh; رماحكم, رجال
  • Ra’ sukun didahului harokat kasroh dan setelah ra’ bkan huruf isti’la, contoh; فرعون, مرفاق
  • Jika rs’ sukun didahului huruf ya sukun/ra’waqof didahului ya sukun, contoh; قدير ,خبير

  1. Jawazul Wajhain
Merupakan ra’ yang bisa dibaca tebal ataupun tipis. Apabila ra’ sukun itu berharokat sukun didahului huruf berarokat kasroh dan setelah ra’ adalah huruf isti’la berharokat kasroh. Contoh; من عرضه, بحرص


        1. Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Metode Scientific
        1. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
        1. Media
        2. Alat
    1. LCD
    2. Kertas karton & alqur’an
  1. Sumber Belajar
  1. Muhammad Ahsan dkk. 2013. Pendidikan Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs kelas VII. Jakarta: ESIS Erlangga.
  2. Mustahdi dan Sumiyati. 2013. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

  1. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
          1. Pendahuluan (15 menit)
  1. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat.
  2. Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan al-Quran surah ayat pilihan yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik.
  3. Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kehadiran, kerapian pakaian, posisi, dan tempat duduk peserta didik.
  4. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara komunikatif yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
  5. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
  6. Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok.
  7. Menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran.

          1. Kegiatan inti (90 menit)
          1. Mengamati:
            1. Guru menayangkan ayat-ayat pilihan
            2. Siswa memperhatikan tayangan ayat tentang bacaan ra’
  1. Menanya:
            1. Siswa mengajukan pertanyaan mengenai materi pelajaran
            2. Guru memberikan kesempatan diskusi

    1. Mengumpulkan informasi (mengeksplorasi):
              1. Siswa diberi kesempatan membaca materi,
              2. Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok
              3. Siswa diberi tugas untuk menyusun konsep hukum bacaan ra’

    1. Mengasosiasi:
              1. Setiap kelompok membuat simpulan, menghubungkan pengertian, contoh dan realita
              2. Adanya tanggung jawab antar kelompok mendemostrasikan ayat selain dari yang diberikan guru

    1. Mengkomunikasikan:
              1. Secara bergantian masing-masing diberi kesempatan untuk bertukar informasi contoh bacaan ra’
              2. Setelah presentasi dilanjutkan adanya tanya jawab antar kelompok
              3. Menyimpulkan hasil presentasi.

          1. Penutup (15 menit)
  1. Guru melakukan post test terhadap pemahaman peserta didik selama proses pembelajaran.
  2. Guru bersama-sama para peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.
  3. Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
  4. Guru memberikan tugas mandiri kepada peserta didik berkaitan dengan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
  5. Guru bersama-sama para peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa.



  1. Penilaian
  1. Sikap
          1. Teknik Penilaian : Observasi
          2. Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
          3. Instrumen :


No

Aspek Pengamatan
selalu
sering
Jarang
tidak pernah
skor 4
skor 3
skor 2
skor 1
1
Kerjasama dengan teman kelompok




2
Kepedulian pada teman kelompok




3
Sikap menghargai teman




4
Partisipasi dalam kelompok




5
Kerjasama dengan teman kelompok





Skor Maksimum : 16

N =
Konfersi Nilai Kualitatif
MK = 14 - 16
MB = 11 - 13
MT = 7 - 10
BT = 4 - 6
Keterangan:
BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku
yang dinyatakan dalam indikator).
MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda
awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten).
MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda
perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).
MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang
dinyatakan dalam indikator secara konsisten).

  1. Pengetahuan
  1. Teknik Penilaian : Tes tertulis
  2. Bentuk Instrumen : Isian
  3. Instrumen :
Jawablah pertanyaan dibawah ini!
  1. Salinlah ayat yang mengandung bacaan ra’!
  2. Sebutkan Sifat-sifat dan pembagian bacaan ra’!
Kunci Jawaban dan skor
No
Kunci
Skor
1

10
2
Sifat-sifat dan pembagian bacaan ra’
10
Pedoman penskoran : ...............


  1. Keterampilan
  1. Teknik Penilaian : Performance/Praktik bermain peran
  2. Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
  3. Instrumen :
Membuat paparan tentang contoh kisah kejadian sehari- hari tentang Meneladani Ketaatan Malaikat-malaikat Allah Swt.
Instrumen Penilaian Portofolio
No
Kriteria Pengamatan
Skor Nilai
4
(sangat baik)
3
(Baik)
2
(Cukup)
1
(Kurang)
1
Sistematika Penulisan




2
Kesesuaian paparan dengan tema




3
Analisis menampilkan peran




4
Kesimpulan





Skor Maksimum : 16

N =
Konfersi Nilai Kualitatif
MK = 14 - 16
MB = 11 - 13
MT = 7 - 10
BT = 4 - 6


................, ...............................
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala Sekolah, PAI dan Budi Pekerti,


______________________ ______________________
NIP. ... NIP. ...


Senin, 15 Mei 2017

kerinduan

Kerinduan terurai begitu lama
Menjadi abadi dalam setiap peristiwa
Lahirku juga  lahirmu, Matiku juga Matimu
Mennjadi catatan takdir yang tak terhapuskan
seperti malam lengkapi siang
Seperti Matahari lenbgkapi bulan disempurnakan milyaran bintang
Terluka dna memaafkan sebenarnya suatu bagian dari cinta
Karena selalu ada maaf dengan sebuah cinta yang tulus

forum