Peranan Sikap Tawasuth Dan Moderat
Dalam Menyongsong Peradaban
Manusia yang
beradab merupakan manusia-manusia yang memiliki beberapa kriteria dan batasan
yang tidak bertentanngan atau semua peraturan keagamaan, kenegaraan, kebudayaan
dan kelumrahan masyarakat pada umumnya. Sehingga tidak memihak pada beberapa
pihak atau bahkan kepentingan prpibadi atau keompoknya, atau bisa disebut al
adlu dalam memperlakukan setiap manusia yang dihadapkan dalam kehidupan.
Oleh karenanya prinsip al adlu itu bukan sebatas menjadi konsep memperlakukan
tetapi juga pengamalan.
Kehidupan
manusia setiap harinya mengalami perbedaan dan perubahan yanng teramat drastic
dan bahkan berada diluar kesadaran atau prasangkanya, dengan pribadi yang
selalu berlaku sesuai dengan pada umumnya tanpa memihak pada siapapun dan adil
dalam jalannya maka ia memiliki sifat tawasuth atau sebagai penengah dan
menjadi peribadi yang bisa menyesuaikan diri dimanapun dan dengan siapapun
ketika dihadapkan maka berlaku sesuai dengan kebutuhan tanpa menambah atau
mengurangkannya. Begitupun dalam kehidupan manusia pasti akakn ada hal yanng
memiliki peran atau pengaruh dalam setiap perjalanan hidup baik dari orang
lain, lingkungan atau bahkan dirinya sendiri, terlebih dalam perkembangan
kehidupan yang teramat dan pesat.
Perkembangan
teknologi dan ilmu peetahuan sudah tak dapat lagi dihindari oleh manusia yang
akil baligh, atau bahkan sejak balita dan belia mereka sudah dijejeli
teknologi, hingga muncul stimologi mereka itu anak manusia atau anak teknologi
sebab waktunya lebih banyak dibarengkan dengan barang-barang produk teknologi
bukan orang tuanya yang melahirkannya sendiri. Usai mengetahui hal yang
demikian dan masih banyak yang lainnya maka manusia kiranya perlu memiliki
sikap dan sifat tawasuth dalam kehidupannya, sikap ini bisa dilakukan dengan
pribadi yang tak selalu condong baik kebawah. Ia selalu memposisikan diri untuk
berada di tengah-tengah keberagamannya dan bukan mencongkakkan apa yang sedang
dilakukannya, kemudian dari pada itu lakunya manusia diseimbangkan oleh sikap moderat
atau sifat lemah lembut, sopan santun, tata karma, saling menghormati satu
dengan yang lainnya serta tawasuth ditanamkan pada pola pikir dengan lakunya yang
moderat.
Dalam pergaulan
lingkungan masyarakat yang berdemorasi, manusia yang memiliki pola pikir
tawasuth mereka akan diyakini bisa dalaml menanggapi setiap perbedaan terlebiih
dalam menyampaikan keperbedaannya, sebab ukurnnya hanya berdasar pada kebenaran
bukan keberhakan atau kekuasaan, meskipun dirinya berkuasa namun ketika dirinya dilihat dalam
bicara dan bersikap maka ia bisa meredam ego dan membenarkann mana yang harus
dibenarkan.. \ begitu pula meski berada dalaml posisi terendah ketika dirinya
benar maka dirinya akan menghotmati pada
yang lebih tua atau muda dan kuasa atau tidaknya tetap aka dihormatinya.
Kemudian mereka
yang memiliki laku moderat mereka akan cenderung berlaku pada dasar kebenaran,
kebenaran yang bukan hanya berlandaskan pada hokum Tuhan dan para utusan,
nammun juga kebenaran semua asspek kehidupan termasuk norma-norma sosioal,
kebiasaan juga atura adat istiadat kebudayaan yang sudah dijaga olehh leluhur
kemanusiaan yanng mungkin juga sama sama ber Tuhan. Oleh karenanya kedua sikap ini tawasuth dan
moderat sangat lah penting dan berpern besar dalam menjaga kehidupan yang lingkunya
pibadi sendiri, berkeluarga, bermasyarakat atau bahkan bernegara dan bersemesta
yang sakiah mawaddah juga rahmah yang menimbulkan cukkuupnya kebutuhan hidup
yang akan disebut sebuah keberkahan. dengan keduanya maka perkembangan nilai baik teknologi, ilmu pengetahuan atau bahkan nilai kemanusaan maka akan tetap dikondisikan dengan kelihaiann memilah yang menjadi kebutuhan yang tanpa saling merugikan
MATURSUWUN