Sabtu, 29 Januari 2022

Tawasuth & Moderat

 

Peranan Sikap Tawasuth Dan Moderat

Dalam Menyongsong Peradaban

Manusia yang beradab merupakan manusia-manusia yang memiliki beberapa kriteria dan batasan yang tidak bertentanngan atau semua peraturan keagamaan, kenegaraan, kebudayaan dan kelumrahan masyarakat pada umumnya. Sehingga tidak memihak pada beberapa pihak atau bahkan kepentingan prpibadi atau keompoknya, atau bisa disebut al adlu dalam memperlakukan setiap manusia yang dihadapkan dalam kehidupan. Oleh karenanya prinsip al adlu itu bukan sebatas menjadi konsep memperlakukan tetapi juga pengamalan.

Kehidupan manusia setiap harinya mengalami perbedaan dan perubahan yanng teramat drastic dan bahkan berada diluar kesadaran atau prasangkanya, dengan pribadi yang selalu berlaku sesuai dengan pada umumnya tanpa memihak pada siapapun dan adil dalam jalannya maka ia memiliki sifat tawasuth atau sebagai penengah dan menjadi peribadi yang bisa menyesuaikan diri dimanapun dan dengan siapapun ketika dihadapkan maka berlaku sesuai dengan kebutuhan tanpa menambah atau mengurangkannya. Begitupun dalam kehidupan manusia pasti akakn ada hal yanng memiliki peran atau pengaruh dalam setiap perjalanan hidup baik dari orang lain, lingkungan atau bahkan dirinya sendiri, terlebih dalam perkembangan kehidupan yang teramat dan pesat.

Perkembangan teknologi dan ilmu peetahuan sudah tak dapat lagi dihindari oleh manusia yang akil baligh, atau bahkan sejak balita dan belia mereka sudah dijejeli teknologi, hingga muncul stimologi mereka itu anak manusia atau anak teknologi sebab waktunya lebih banyak dibarengkan dengan barang-barang produk teknologi bukan orang tuanya yang melahirkannya sendiri. Usai mengetahui hal yang demikian dan masih banyak yang lainnya maka manusia kiranya perlu memiliki sikap dan sifat tawasuth dalam kehidupannya, sikap ini bisa dilakukan dengan pribadi yang tak selalu condong baik kebawah. Ia selalu memposisikan diri untuk berada di tengah-tengah keberagamannya dan bukan mencongkakkan apa yang sedang dilakukannya, kemudian dari pada itu lakunya manusia diseimbangkan oleh sikap moderat atau sifat lemah lembut, sopan santun, tata karma, saling menghormati satu dengan yang lainnya serta tawasuth ditanamkan pada pola pikir dengan lakunya yang moderat.

Dalam pergaulan lingkungan masyarakat yang berdemorasi, manusia yang memiliki pola pikir tawasuth mereka akan diyakini bisa dalaml menanggapi setiap perbedaan terlebiih dalam menyampaikan keperbedaannya, sebab ukurnnya hanya berdasar pada kebenaran bukan keberhakan atau kekuasaan, meskipun dirinya  berkuasa namun ketika dirinya dilihat dalam bicara dan bersikap maka ia bisa meredam ego dan membenarkann mana yang harus dibenarkan.. \ begitu pula meski berada dalaml posisi terendah ketika dirinya benar maka dirinya akan menghotmati  pada yang lebih tua atau muda dan kuasa atau tidaknya tetap aka dihormatinya.

Kemudian mereka yang memiliki laku moderat mereka akan cenderung berlaku pada dasar kebenaran, kebenaran yang bukan hanya berlandaskan pada hokum Tuhan dan para utusan, nammun juga kebenaran semua asspek kehidupan termasuk norma-norma sosioal, kebiasaan juga atura adat istiadat kebudayaan yang sudah dijaga olehh leluhur kemanusiaan yanng mungkin juga sama sama ber Tuhan.  Oleh karenanya kedua sikap ini tawasuth dan moderat sangat lah penting dan berpern besar dalam menjaga kehidupan yang lingkunya pibadi sendiri, berkeluarga, bermasyarakat atau bahkan bernegara dan bersemesta yang sakiah mawaddah juga rahmah yang menimbulkan cukkuupnya kebutuhan hidup yang akan disebut sebuah keberkahan. dengan keduanya maka perkembangan nilai baik teknologi, ilmu pengetahuan atau bahkan nilai kemanusaan maka akan tetap dikondisikan dengan kelihaiann memilah yang menjadi kebutuhan yang tanpa saling merugikan

 

MATURSUWUN

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar