Sepi
Semilir
angin tak henti-henti menerpa dinginnya malam
Berhias
tarian hijau gelap dalam rerumunan
Dan
suara kemresek daun keringpun menerjang batang pepohonan
Hingga
rasa ketakutan semakin tertanam dalam setiap jiwa insan yang bernyawa
Duhai
rembulan yang kian hari semamin tampan rupawan
Dan
bintang-binyang yang selalu menerbangkan sosok keanggunan
Yang
menembak setiap bidik pemandangan
Lewat
keembutan dan kepesonaan yang dikau banggakan
Hembuskanlah
langit-langit kehangatan yang menentramkan
Hilangkanlah
kebosanan dalam setiap sudut kehidupan
Lewat
bayang sosokmu yang semakin mengerlip bagai reruntuhan
Dan
hidup kita tak tersusun bagai busuknya bngkai di lautan
Oh
Tuhan
Jadikanlah
setiap tutur rembulan sebagai bingkisan
Yang
mewakili berjuta perasaan yang dirasakan
Hingga
kesesuaian hidup tak terjadi lagi dalam pandangan
Dan
jika perselisihan terjadi pertikaian
Makan
selesaikanlah dan rampungkanlah misi dalam kehidupan
Sungguh
besar jasa yang kini kau berikan
Duhai
Tuhan, Mentari, dan rembulan
Sungguh
berharga sinar mentari dikala siang hari
Dan
kian berjasa sang rembulan saat berikan hiasan di malam hari
Hingga
hidup seakan kian sesempurna ini
Keramaian
tak selamanya enentramkan hati
Penerangan
tak selamanya menjadikan diri ini terus berani
Sebab
hanya terasa jika kita sudah merasa petang dan sepi
Duhai
Tuhan Yang Maha Esa nan Kuasa
Abadikanlah
sepi-sepii dalam bumiMu hingga kami para anusia terus merasakan
betapa besar dan agungnya kasih sayang Mu terhadap seluruh makhluk di
alam semesta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar