Jumat, 01 September 2017

puisi untukmu

Sepi

Semilir angin tak henti-henti menerpa dinginnya malam
Berhias tarian hijau gelap dalam rerumunan
Dan suara kemresek daun keringpun menerjang batang pepohonan
Hingga rasa ketakutan semakin tertanam dalam setiap jiwa insan yang bernyawa
Duhai rembulan yang kian hari semamin tampan rupawan
Dan bintang-binyang yang selalu menerbangkan sosok keanggunan
Yang menembak setiap bidik pemandangan
Lewat keembutan dan kepesonaan yang dikau banggakan
Hembuskanlah langit-langit kehangatan yang menentramkan
Hilangkanlah kebosanan dalam setiap sudut kehidupan
Lewat bayang sosokmu yang semakin mengerlip bagai reruntuhan
Dan hidup kita tak tersusun bagai busuknya bngkai di lautan
Oh Tuhan
Jadikanlah setiap tutur rembulan sebagai bingkisan
Yang mewakili berjuta perasaan yang dirasakan
Hingga kesesuaian hidup tak terjadi lagi dalam pandangan
Dan jika perselisihan terjadi pertikaian
Makan selesaikanlah dan rampungkanlah misi dalam kehidupan
Sungguh besar jasa yang kini kau berikan
Duhai Tuhan, Mentari, dan rembulan
Sungguh berharga sinar mentari dikala siang hari
Dan kian berjasa sang rembulan saat berikan hiasan di malam hari
Hingga hidup seakan kian sesempurna ini
Keramaian tak selamanya enentramkan hati
Penerangan tak selamanya menjadikan diri ini terus berani
Sebab hanya terasa jika kita sudah merasa petang dan sepi
Sebab karenanya...
Duhai Tuhan Yang Maha Esa nan Kuasa
Abadikanlah sepi-sepii dalam bumiMu hingga kami para anusia terus merasakan betapa besar dan agungnya kasih sayang Mu terhadap seluruh makhluk di alam semesta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar