Sabtu, 29 April 2017

sujud tilawah

  1. Pengertian Sujud Tilawah
Sujud tilawah adalah gerakan sujud yang dilakukan ketika membaca ayat sajadah dalam Al qur’an. Barang siapa membaca/mendengarkan ayat sajadah disunahkan sujud satu kali. Caranya : bertakbir, sujud, bertakbir lagi untuk bangun dari sujudnya itu, tanpa ada tasyahud dan juga salam.


Niat sujud tilawah




Bacaannya sujud tilawah
دَ وَجْهِيَ لِلَّذِي خَلَقَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ سَجَ


  1. Keutamaan sujud tilawah
    1. Ketika manusia membaca ayat sajadah kemudian manusia sujud maka syaita akan berkata celakalah dirinya, HR. Abu hurairah
    2. Diriwayatkan oleh nafi’ dan ibnu umar Rasulullah SAW membacakan alqur’an melalui ayat sajadah, beliay berakbir dan sujud satu kali. Maka abu daudpun ikut bertakbir pula.
    3. Abdullohbinmasud berkata; apabilaanda membaca ayat sajadah maka bertakbir dan bersujudlah sekali lagi.




  1. Hukum sujud tilawah
  1. Boleh dilakukan dan tak berdosa jika ditinggalkan
  2. Sunnah


  1. Letak ayat sajadah
  1. Q.S Al a’rof ; 206
  2. QS. Ar Ro’d ; 15
  3. QS. An Nahl ; 49
  4. QS. Al isro ; 107
  5. QS. Maryam ; 58
  6. QS. Al Haj ; 18, 77
  7. QS. An naml ;25
  8. QS. AS sajadah ; 15
  9. QS. Al furqon ; 60
  10. QS. Fusshilat ; 38
  11. QS. An Najm ; 62
  12. QS. Al Alaq ;19
  13. QS. Shad ; 28
  1. Hikmah Melakukan Sujud Tilawah
  1. Dijauhkan dari godaan syaitan’
  2. Lebih menghayati bacaan dan makna alqur’an yang sedang dibaca

  1. Mendekatkan diri kepada Allah

Rabu, 12 April 2017

problem pendidikan

  1. Tinjauan atau Pendahuluan (Fakta dan Problem Pendidikan Saat ini)
Pendidikan Akhlak merupakan pendidikan mengenai dasar-dasar moral dan keutamaan perangai, tabiat, yang harus dimiiki dan dijadikan kebiasaan anak-anak sejak mumayyiz hingga mukallaf, pemuda yang mengarungi kehidupan. (Al ghazali, 1980: 174), sedangkan uswah tersendiri adal salah satu metode pendidikan akhlak dengan teladan ataupun contoh. Uswah dalam KBBI diartikan suatu teladan/contoh secara faktual bukan narasi dan dilaksanakan secara continue kemudian ditirukan oleh setiap obyek yang ditentukan yakni siswa-siswi yang berada di sekitarnya1. Informasi tentang akhlak yang diperoleh oleh siswa melalui uswah yang diperankan oleh para subyek pendidikan kemudian harapannya nilai yang diterima oleh para siswa dapat diterapkan/diaplikasikan dalam setiap kehidupan pribadi mereka baik dengan diri sendiri, teman, lingkungan, keluarga maupun orang tua.
Faktanya di SDN Timbulharjo Bantul Yogyakarta, interaksi siswa dengan kepala sekolah menunjukan setiap pagi siswa berjabat tangan dengan kepala sekolah yang berdiri di depan ruang guru. Ketika berjabat tangan dengan kepala sekolah, siswa juga mengucapkan salam dan mencium tangan, selain itu ketika siswa masuk ruang kepala sekolah siswa mengetuk pintu dan mengucapkan salam, ketika sudah dipersilahkan masuk mereka masuk menemui kepala sekolah mengatakan maksud tujuannya. Ketika berbicara dengan kepala sekolah juga menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar dan terkadang diselingi dengan bahasa jawa halus. Siswa berpamitan ketika sudah selesai dan hendak meninggalkan kepala sekolah. Interaksi antara siswa dengan guru dan karyawan ditunjukan dengan bersalaman saat bertemu dengan mereka dan mengucapkan salam sambil mencium tangan guru. Ketika sedang kegiatan belajar mengajar kemudian hendak mendingkalkan kelas maka siswa berpamitan kepada guru yang sedang mengajar. Pada akhirnya pelaksanaan pendidikan akhlak berbasis uswah di SDN Timbulharjo sangat mendukung pelaksanaan tersebut dengan memberikan teladan berankat lebih awal, pakaian rapih, bertutur kata yang baik, dan menjadi teladan2. Ada juga dalam sebuah video liputan 6 petang jakarta pada 11 oktober 20016 telah terjadi kenakalan remaja terkait seorang remaja yang cemburu terhadap sahabatnya neka menyiksa dan mencoba membunuh namun sahabatnya bisa menyelamatkan diri. Menurut kepala polisi trindade (renata Vieirera) mereka semua adalah teman satu kelas dan sahabatan, dan ada yang sudah berteman selama 10 tahun. Namun karena cemburu melihat korban dianggap merebut kekasih, sehingga ia akhirnya dianiaya oleh pelaku3
Selain itu ada jug beberapa sekolah yang belum melaksanakan pendidikan akhlak sehingga mengakibatakan adanya siswa yang menjangkit atau melakukan perbuatan abmoral dalam berkehidupan bersama guru dan pegawai ataupun dengan masyarakat. Apalagi sampai terjadinya perlawanan antara siswa dengan guru bahkan terjadi perkelahian yang sangat memilukan. Sekitar tujuh tahun yang lalu ada salah satu kelompok pelajar yang ditegur oleh seorang guru BK disekolah sehingga mereka mereka diusik oleh guru tersebut, akhirnya beberapa pelajar itu sepulang sekolah menghadang guru BK tersebut dan memukuli guru BK akhirnya kakinya terluka dan tiak bisa berjalan dengan normal dan kakinya pincang selama beberapa waktu hingga kakinya sembuh baru penyelesaian dengan para siswa tersebut. Selain itu empat tahun yang lalu ada salah satu SLTA di Jawa Tengah ada kejadian yang hampir sama terjadi perkelahian antara guru dan siswanya disekolah. Kasus ini terjadi berawal dari seorang siswa yang terlambat kemudian oleh guru Bk yang sedang bertugas ia ditanya beberapa hal yang mengakibatkan siswa tersebut tersinggung hingga akhirnya siswa tersebut menjawab dengan perkataan yang tidak sopan sehingga guru tersebut memukul siswa dan terjadi cekcok antara murid dan guru tersebut hingga besok harinya siswa itu melaporkan kejadian dan perbuatan gurunya tersebut ke kepolisian sehingga guru BK dibawa ke kantor ppolisi untuk dilakukan penyelidikan sebab diduga telah melakukan penganiayaan terhadap siswanya4.
Problem loral yang menjangkit tatana kehidupan berbangsa dan negara merupakan bukti nyata gagalnya pendidikan kita.sementara itu konsep pendidikan karakter di indonesia yang sedang mengedepankan sebagai solusi pemecahan moral, selama ini lebih banyak menjadi sebuah tema menghasilkan sebuah teori menurut sebuah pihak tanpa disertai kesatuan landasan kefalsafahan yang menjadi dasar pemikiran melihat relita tersebut Gitaliska tri arini dalam skripsinya mencoba untuk meralisasikan kembali pemikiran pendidikan karakter Ki Hajar Dewantara sebagai dasar konsep pendidikan indonesia sesuai dengan budaya sendiri. Untuk memberi bekal kuat dalam membangun karakter bangsa. Dalam penelitiannya ia melakukan studi pustaka, analisis dan wawancara dengan pihak sekolah dan melihat lapangan SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Taman Siswa. Ketika dilapangan melihat realita yang tidak menggunakan konsep pendidikan Ki Hajar para siswa masih ada yang kurang dalam penanaman akhlak dan juga menghasilkan output pendidikan yang kurang dan bahkan tidak berakhlak. Disisi lain ia melihat dan menemukan nilai-nilai pendidikan karakterbangsa dalam setiap konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara yang masih relevan untuk terus dibinaserta strategi penerapannya di sekolah. Dengan demikian hal tersebut bisa dijadikan sebagai rujukan dalam rangka revitalisasi mencapai pendidikan karakter bangsa5. Oleh karenanya problem sekarang yang tengah dihadapi oleh bangsa ini adalah terkait dengan akhlak yang masih sangat minim oleh para pelajar dalam berperangai yang baik dan juga menghormati sesama manusia dan warga negara. selain itu guru juga harus menanamkan nilai akhlak dan memberikan teladan terhadap siswanya dalam kehidupan di sekolah mereka tinggal.
Bahkan sampai di perguruan tinggupun seorang dosen masih perlu menanamkan nilai akhlak dan teladan terhadap mahasiswa, telebih Fakultasnya pendidikan perlu juga adanya pembiasaan bagaimana dosen bergaul dan berkomunikasi ferbal dan formal dengan mahasiswa, sehingga mahasiswanya memahami bahwasanya kelak ketia mereka sudah menjadi bagian dari lembaga subyek pendidikan juga harus berlaku sebagaimana apa yang telah dibiasakan guru ataupun dosen sebagai produk manusia berpendidikan, sehigga, semua dapat dilihat dilingkungan UIN Sunan Kalijaga seorang yang diampu oleh seorang dosen juga secara tidak langsung dalam bergaul sedikit demi sedikit dengan bagaimana masing-masing dosen yang sering bertemu dan berkomuni kasi formal dan nonformal bersamanya. Sehingga kebiasan dan pembiasan oleh setiap lembaga dan subyek yang berada didalamnya perlu melakukan hal yang demikian dalam rangka penanggulangan dekadensi moral bangsa yang terus merambak ke wilayah yang lebih sensitif dan terpencil dan tak terjangkau oleh sistem yang berwenang6.

  1. Solusi Pendidikan/Praktik Pendidikan Masa Lalu


Salah satu tokoh pendidikan islam yang sangat relevan dan koheren hingga berkat jasanya terlahirlah organisasi masyarakat yang penuh tolerasni dan juga kesederhanaan hidup. K.H Hasyim Asy’ary sosok yang sangt dikenal penjuru dunia dan keilmuan yang sangat luar biasa, beliau dapat dijadikan sebagai contoh bagi pelaksanaan pendidikan berakhlak dan teladan bagi setiap murid-muridnya.
Sejak masa kanak-kanak K.H Hasyim asy’ary sudah menunjukan sosok tanda-tanda kehebatan pemikirannya dan selalu belajar serta belajar dalam setiap kesempatan hidupnya. Latar belakang keluarga yang berbasis keagamaan belia turut melatar belakangi beliau dalam berkepribadian dan juga berperilaku setiap harinya, bahkan setiap kali hendak pergi dalam jarak yang dekat selalu berpamitan kepada kedua orangtuanya sebagai perwujudan kehormatan dan berbaakti terhadap orangtua. Sejak kecil hingga remaja beliau sangat tinggi motivasinya untuk belajar dan nurut terhadap orang tuanya, sampai suatu ketika berpamitan lepada ibunya untuk menimba ilmu didaerah yang cukup jauh kemudian sang ibu menangis, dan Kyai Hasyim kembali mengurungkan niatnya untuk belajar ke daerah lain. Dan beliau baru pergi ketika ibu sudah mengijinkan dan meridlhoi kepergiannya. Selama belajar ia selalu ta’dzhim terhadap kyainya terebih saat ia belajar di pesantren kademangan milik K.H Kholil Bangkalan disana Kyai hasyim ketika diperintah oleh sang kyai selalu nurut dan menaati peraturan yang ada di pesntren tersebut mulai dari yang opaling kecil hingga besar7.
Setelah pulang dari pondok pesantren dan menikah dengan istrinya diberi pilihan untuk meneruskan ayahnya di pesantren, namun kyai hasyim lebih memilih untuk pindah bersama istrinya membangun rumah yang sangat sederhana di tanah keluarganya, dan memulai membuka pengajian untuk masyarakat sekitar rumah kyi hasyim tinggal. Awal pembukaan pengajiannya hanya dihadiri oleh beberapa santri saja dibawah sepuluh anak sekitar. Disisi lain juga banyak orang tua yang tidak mengijinkan anaknya untuk belajar kepadanya. Dalam pengajaran pengajiannya Kyai Hasyim senantiasa menanamkan nilai akhlak terpuji mulai menjalankan apa perintah Allah SWT hingga patuh terhadap orang tuanya meskipun ia tau apa yang dilakukan itu baik. Usai menjelaskan hak tersebut dihari berikutnya santri yang datang semakin sedikit dan setelah ditelusuri kebanyakan mereka tidak boleh berangkat mengaji ke Kyai Hasyim karena dilarang oleh orang tuanya. Saat mendengar berita tersebut kyai hasyim bukannya sedih akan tetapi merasa senang sebab santriuinya telah menanamkan dan memanfaatkan apa yang diajarkan oleh beliau.8
Beriring dengan berjalannya waktu pesantren kyai hasyim semakin berkembang dengan pesat berkat kesadarn msyarakat sekitar dan santrinya juga semakin banyak. Sampai suatu ketika pengajian subuh ada salah satu santri yang tidak ikut jamaah dan pengajian tersebut dan kyai hasyim menyuruh salah satu santrinyan untuk memanggil anak yang tidak jamaah, sesampai dihadapan bbeliau santrinya kaget sebab bukan marahan yang didapatnya namun justru salaman dan jabat tangan cukup lama sambil menasehati santrinya untuk rajin jama’ah dan ngaji setiap harinya9.
Dalam pergerkan pendidikan nasional ada salah seorang yang sangat terkenal dengan ciri khas pendidikannya yaitu pola asuh dan kepemilikan dengan para muridnya ia adalah Ki Hajar Dewantara, ia terkenal dengan seorang tokoh pendidikan yang berneda dengan tokoh yang lain sebab ia emiliki kekhasan konsep pendidikan yang disebut dengan sistem among dan berbasis budaya kita sediri. Selama kehidupannya Kio hajar dewantara dalam mendidik dn mengajar selalu mementikan pola asah asih asuh hingga pada akhirnya beliau dapat mendirikan perguruan taman siswa di Yogyakarta. Dalam pembelajaran di kelas Ki hajar dewantara tidak pernah berkata kata yang buruk didepan muridnya dan selalu memberikan contoh dan juga keteladanan baik dari pemahaman dan juga perilaku kehidupan10. Dalam pembelajaran ditaman siswa ia selalu menerapkan sistem trilogi sehingga dapat menciptakan output berkarakter, berikut triloginya;
  1. Ing Ngarsa Sung Tuladha ( Di Depan memberikan Keteladanan). Sebagai orang tu, guru atau sebagai pemimpin apapun, yng namanya anak, murid, bawahan pasti akan memperhatikan tingkah laku orang tua, guru, ataupun pimpinannya.
  2. Ing Madya Mangun Karsa (Di Pertengahan Memberikan Semangat). Dalam pergaulan sehari-hari ketika kita melihat anak-anak ataupun murid melakukan hal yang benar merekawajib diberikan semangat/dorongan dalam rangka kepedulian terhadap mereka yang telah melakukan hal benar. Mereka perlu diberi semangat dalam menjalani keewajibannya.
  3. Tut Wuri Handayani (Di Belakang Memberi Dukungan). Anak-anak/murid yang mulaipercaya diri untuk didorong untukberada di depan. Orang tua/gurupun penting dan perlu memberikan dukungan dari belakang. Sudah saatnya yang sepuh memberikan kesempatan kepada yang muda untuk bisa berkiprah didepan meneruskan perjuangan para sepuh, dengan demikian pendidikan bisa dikatakan sudah mencapai keberhasilan sebab dapat membina generasi penerusnya11.
Dari beberpa yang difikirka oleh Kihajar Dewantara adalah beliau selalu menekanankan pelaksanan pendidikan dengan tiga sistem tersebut dan juga rasa kepemilikan terhadap siswa-ssiswanya sebagai orang tua dan bukan orang lain sehingga ia akan terus menerus mendidik dan mengajarkan tanpa henti kepada para siswa-siswanya12

  1. Solusi yang ditawarkan


Terkait solusi yang ditawarka oleh penulis adalah dengan merubah mindsat pendidik untuk memiliki rasa kepemilikin terhadap obyekl pendidikan dan juga memeberikan teladan yang baik kepada para muridnya, dan mengembalikan sisten pendidikan lama yang dulu sempat menjadi cita-cita pendidikan bangsa indonesia yang kini sudah mulai hilang ditelan masa, sebab berdasarkan realita sekarang sistem tersebut masih sangat relevan untuk bisa diterapkan dna juga dikembangkan lebih jauh lagi sesuai dengan adat dan budaya masyarakat dan bsngsa indonesia

  1. Daftar Pustaka
Arifudin, Fatah, Konsep Pendidikan yang Memerdekakan Siswa Menurut Ki Hajar Dewantara, Skripsi, FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013

Hanani, Silfia, Sosiologi Pendidikan Keindonesiaan, Yogyakarta: ArRuzzMedia, 2013

Rahardjo, Suparto, Ki Hajar Dewantara Biografi Singkat 1889-1959, Yogyakarta: Garasi, 2009.

Samho, Bartolomeus, Visi Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Yogyakarta: Kanisius, 2013

Tri arini, Gitaliska.. “Revitalisasi Pemikiran Ki Hajar Dewamtara Untuk Pendidikan Karaktar Bangsa”. Skripsi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga: 2012

Misrawi, Zuhairi. Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari Moderasi, Keumatan, dan Kebangsaan, Yogyakarta: Kompas, 2010





1 Departemen Pndidikan dan Kebudayaan, KBBI ,(jakarta:balaipustaka,1995) edisi 2cet. Ke 4 hal.129

2 Moh. Soffannuri , Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 2mtahun ke-5 2016 , hal. 133-134
3 Liputan 6 explore
4 SLTP dan SLTA di Jawa Tengah
5 GitaliskaTriarini, Revitalisasi Pemikiran Ki HajarDewantara untuk Pendidikan Karakter Bangsa, skripsi,(Universitas Kristen Satya Wacana,Salatiga:2012) hal. xii
6 Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014-2016
7 Zuhairi Misrawi,Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari Moderasi, Keumatan, dan Kebangsaan, (Yogyakarta;Kompas,2010),hal24-130
8 Ibid
9 Ibid
10 M.Said Reksohadiprojo, taman Siswa dan Alam Gagasannya, Dalam 50 Tahun Taman Siswa, (Yogyakarta: MLPTS, 1976),
11 Suparto Rahardjo, Ki Hajar Dewantara Biografi Singkat 1889-1959, (Yogyakarta: Garasi, 2009), hal. 74

12 Ibid 

IPM

Pendahuluan
  1. Latar belakang
Secara sederhana pembangunan dapat dimaknai dengan usaha untu melakukan perubahan kearah yang lebih baik. Dalam pelaksanaannya pembangunan memiliki berbagai kompleksitas masalah. Proses pembangunan terjadi di segala aspek kehidupan masyarakat mulai aspek ekonomi, politik sosial dan budaya masyarakat. Manusia sebagai subyek sekaligus sebagai obyek pembangunan harus mampu meningkatkan kualitas hidupnya, untuk itu peran pemerintah dan masyarakat sangatlah penting dibutuhkan. Sebab mannusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Pembangunan manusia secara fisik dan mental mengandung makna sebagai peningkatan kemampuan dasar penduduk. Kemampuan tersebut dibutuhkan untuk semakin besarnya partisipasi mereka dalam proses pembangunan. Peningkatan kemampuan dasar dapat dilakukan dengan peningkatan derajat kesehatan, pengetahuan dan ketrampilan penduduk. Hal ini sangatlah penting dalam proses pertumbuhan penduduk dalam sektor politik, sosial budaya masyarakat.
Paradigma pembangunan manusia yang dikembangkan oleh unitednations divelopement programme (UNDP) sebagai suatu proses memperluas pilihan-pilihan bagi penduduk. Dengan demikian penduduk sebagai tujuan akhir dan pembangunan sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan pembangunan tersebut terdapat empat hal pokok yang harus diperhatikan yakni produktifitas, pemerataan, kesinambungan, dan pemberdayaan. Namun paradigma tersebut hanya melalui kritik karena hasil dari pembangunan telah mencapai ketimpangan dan kesenjangan, kerusakan ekologi, dan membelenggu kebebasan asasi manusia.
Dalam Indonesian Human Developement Report dijelaskan bahwa perkembangan pembangunan manusia selama ini sangat tergantung pada pertumbuhan ekonomi awal 1970-an sampai akhir 1990-an. Pertumbuhan tersebut memungkinkan manusia mengalokasikan pengeluaran untuk kesehatan dan pendidikan sementara pengeluaran pemerintah untuk pelayanan kesehatan dan pendidikan relatif sedikit. Serta keutuhan dalam meningkatkan alokasi pengeluaran pemerintah untuk bidang sosial menjadi semakin terasa ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi. Krisis tersebut menyebabkan merosotnya pencapaian pembangunan manusia di Indonesia.




  1. Rumusan Masalah
  1. Apa pengertian indeks pembangunan manusia ?
  2. Bagaimana Pelaksanaannya ?
  3. Bagaimana konsep dan realita Indeks pembangunan Manusia ?
Pembahasan


  1. Pengertian
Indeks pembangunan manusia adalah suatu proses untuk memperbesar pilihan-pilahn bagi manusia “a process enlarging peopel’s choices” (UNDP). Konsep atau definisi pembangunan manusia tersebut pada dasarnya mencakup dimensi pembangunan yang sangat luas. Dalam konsep pembangunan manusia, seharusnya dianalisis dan dipahami dari sudut manusia, bukan hanya dari pertumbuhan ekonominya. Sebagaimana dikutip dari UNDP (Human divelopemen report, 1995: 103), beberapa premis penting dalam pembangunan manusia sebagai berikut;
  • Pembangunan harus diutamakan penduduk sebagai pusat perhatian
  • Pembangunan dimaksudkan untuk memperbesar pilihan bagi penduduk, tidak hanya untuk meningkatkan pendapatan mereka. Oleh karena itu konsep pembangunan manusia harus terpusat pada penduduk secara keseluruhan dan bukan hanya pada aspek ekonomi saja.
  • Pembangunan manusia memperhatikan bukan hanya pada upaya meningkatkan kemampuan/kapabilitas manusia tetapi juga dalam upaya-upaya memanfaatkan kemampuan manusia tersebut secara ooptimal
  • Pembangunan manusia didukung oleh empat pilar pokok, yakni produktifitas, pemerataan, kesinambungan, dan pemberdayaan.
  • Pembangunan manusia menjadi dasar dalam penentuan tujuan pembangunan dan dalam menganalisis pilihan-pilihan untuk mencapainya.
Berdasarkan konsep tersebut penduduk ditempatkan sebagai tujuan akhir, sedangkan upaya pembangunan dipandang sebagai sarana untuk mencapai tujuan itu. Untuk menjamin pencapaian tujuan pembangunan manusia ada empat hal pokok yang harus kita perhatikan;
  1. Produktifitas
Penduduk harus meningkatkan produktifitas dan partisipasi penuh dalam proses penciptaan pendapatan dan nafkah. Sehingga pembangunan ekonomi merupakan bagian dari model pembangunan manusia.
  1. Pemerataan
Penduduk memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan akses terhadap sumber daya ekonomi dan sosial. Semua hambatan yang memperkecil kesempatan untuk memperoleh akses tersebut harus dihapus, sehingga mereka dapat mengambil manfaat dari kesempatan yang ada dan berpartisipasi dalam kegiatan produktif yang dapat meningkatkan kualitas hidup.
  1. Kesinambungan
Akses terhadap sumberdaya ekonomi dan sosial harus dipastikan tidak hanya untuk generasi-generasi yang akan datang, semua sumber daya fisik, manusia, lingkungan, dan selalu diperbaharui.
  1. Pemberdayaan
Penduduk harus berpartisipasi penuh dalam keputusan dan proses yang akan menentukan kehidupan mereka serta untuk berpartisipasi dan mengambil keputusan dalam proses pembangunan.
Sebenarnya paradigma pembangunan manusia sebenarnya tidak hanya berhenti sampai disana. Pilihan-pilihan tambahan yang dibutuhkan dalam masyarakat luas seperti kebiasaan politik, ekonomi dan sosial, hingga kesempatan untuk mrnjadi kreatif dan produktif, dan menikmati kehidupan yang sesuai dengan harkat pribadi dan jasmani.
Pengertian yang dikeluarkan oleh UNDP yang menyatakan bahwa indeks pembangunan manusia merupakan salah satu pendekatan untuk mengukur tingkat keberhasilan manusia. IPM dihitung berdasarkan data yang dapat menggambarkan keempat komponen tersebut yakni angka harapan hidup yang mewakili kesehatan, angka melek huruf dan rata-rata lamanya bersekolah mengukur capaian pembangunan di bidang pendidikan, dan kemampuan daya beli atau paritas daya beli masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat rata-rata besarnya pengeluaran perkapita sebagai pendekatan pendapatan yang mewakili capaian pembangunan untuk hidup layak.
Konsep pembangunan manusia seutuhnya adalah konsep yang menghendaki kesempatan peningkatan kualitas hidup manusia yang seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Dan proses perkembangan ekonomi yang berkelanjutan. Indeks pembangunan manusia dimaksudkan n=untuk mengukur dampak umum dari upaya peningkatkan kemampuan dasar tersebut. Dengan demikian menggunakan indikator dampak sebagai komponen dasar perhitungannya yaitu angka harapan hidup atau lahir, pencapaian pendidikan yang diukur dengan angka melek huruf dan lama mereka sekolah, serta pengeluaran konsumsi. Nilai IPM suatu Negara menunjukn seberapa jauh negara/wilayah tersebut telah mencapai sasaran yang ditentukan yaitu angka harapan hidup 85 tahun, pendidikan dasar bagi semua lapisan masyarakat tanpa kecuali, dan tingkat pengeluaran atau konsumsi yang telah mencapai standar hidup layak. Pembentukan modal manusia adalah suatu proses memperoleh dan meningkatkan jumlah orang yang mempunyai keahlian, pendidikan, dan pengalaman yang menentukan bagi pembangunan ekonomi suatu negara. Pembentukan tersebut karenanya dikatikan dengan investasi pada manusia dan pengembangannya sebagai sumber kreatif yang produktif.(M.L jhingan,2002)
  1. Komponen Pembangunan Manusia
Lembaga United nation Development Programme (UNDP) telah mempublikasikan laporan sumberdaya manusia dalam ukuran kuantitatif yang disebut Human Development indeks (HDI). Meskipun HDI dijadikan alat pengukuran SDM yang dirumuskan secara konstan diakui tidak akan pernah menangkap gambaran pembangunan SDM secara sempurna. Adapun indikatir dalam mengukur HDI adalah
  • Longevity, diukur dengan variabel harapan hidup saat lahir atau life expectancy of birth dan angka kematian bayi per seribu penduduk atau infant mortary rate
  • Educational Achievement, diukur dengan dua indikator yakni melek huruf penduduk usia 15 tahun keatas, dan tahun rata-rata sekolah bagi penduduk usia 25 tahun keatas.
  • Acces to esearsh, dapat diukur secara makro melalui PDB riil perkapita dengan terminologi purcashing power parity dalam dolar AS dan dapat dilengkapi dengan tingkatan angkatan kerja.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa komponen-komponen mempengaruhi IPM antara lain
  1. Derajat kesehatan panjangnya umur yang terbaca dari ngka harapan hidup, parameter kesehatan dengan indikator angka harapan hidup, mengukur keadaan sehat dan berumur panjang
  2. Pendidikan yang diukur dengan angka melek huruf rata-rata lamanya sekolah, para meter pendidikan dengan angka melek huruf dan lamanya sekolah, mengukur manusia yang cerdas, kreatif, terampil, dan bertaqwa.
  3. Pendapatan yang diukur dengan daya beli masyarakat, parmeter dengan indikator daya beli masyarakat, mengukur manusia yang mandiri dan memiliki akses untuk layak.
Menurut Todaro (2006) pembanguanan manusia ada tiga komponen universal yang menjadi tujuan utama antara lain;
  1. Kecukupan, yakni merupakan kebutuhan dasar manusia secara fisik. Kebutuhan dasar adalah apabila kebutuhan tersebut tidak dipenuhi maka akan mengakibatkan kematian pada individu manusia meliputi sandang, pangan, papan. Jika salah satu tidak dipenuhi bisa menjadikan keterbelakan absult
  2. Jatidiri, merupakan komponen kehidupan manusia yang serba lebih baik adalah dorongan dari diri sendiri untuk lebih maju, menghargai diri sendiri, merasa pantas, dan layak mengejar sesuatu serta seterusnya. Semua itu terangkup dalam selfesteem atau jati diri.
  3. Kebebasan dari sikap menghamba, merupakan kemampuan untuk menilai universal yang tercantum dalam pembangunan manusia adalah adalah kemerdekaan hidup manusia, kemerdekaan dan kebebasan disini diartikan sebagai kemampuan berdiri tegak sehingga tidak diperbudak oleh pengejaran dari aspek-aspek material kehidupan. Dengan adanya kebebasan kita bukanlah dipiliha akan tetapi justru kita yang memilih.
  1. Pengukuran Pembanunan Manusia
Indikator komposit pembangunan manusia adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk melihat pencapaian pembangunan manusia antar wilayah dan antar waktu. IPM merupakan alat ukur yang dapat memberikan prosentasi pencapaian dalam pembangunan manusia dengan memperhatikan tiga faktor, kelangsungan hiduop, pengetahuan dan daya beli.
  1. Angka Harapan Hidup
Dijadikan indikator dalam kesehatan suatu daerah tertentu. AHH adalah perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh seseorang selama hidup Angka harapan hidup diartikan sebagai kemungkinan umur yang dapat dicapai yang lahir pada waktu tertentu. Angka harapan hidup dilakukan dengan pendekatan tak langsung. Ada dua jenis data yang digunakan dalam perhitungan AAH yaitu anak lahir hidup (ALH) dan anak masih hidup (AMH). Sementara itu untuk menghitung indeks harapan hidup digunakan nilai maksimum harapan hidup sesuai standarUNDP, dimana angka tertinggi sebagai batas atas untuk penghitungan indeks dipakai 85 tahun dan terendah 25 tahun (standar UNDP). Usia harapan hidup dapat panjang status kesehatan, gizi, dan lingkungan yang baik.
  1. Konsumsi Perkapita
Indikator konsumsi perkapita digunakan untuk mengukur standar hidup manusia. Indikator ini juga dipengaruhi oleh peluang dan pengetahuan yang ada untuk merealisasikan pengetahuan dalam berbagai kegiatan kehidupan bermasyarakat sehngga menghasilkan output barang ataupun jasa pemdapatanm. Kemudian pendapat yang ada penciptaan pengeluaran atau konsumsi. Pengeluaran memberikan gambaran tingkat daya beli PPP( Purcashing Power Parity) masyarakat dan sebagai salah satu komponen yang digunakan dalam melihat status pembangunan manusia di suatu wilay
Kesimpulan
Indeks pembangunan manusia adalah suatu proses untuk memperbesar pilihan-pilahn bagi manusia “a process enlarging peopel’s choices” (UNDP). Konsep atau definisi pembangunan manusia tersebut pada dasarnya mencakup dimensi pembangunan yang sangat luas. Ada beberapa faktor tekait indeks pembangunan manusia ada harapan hidup, harapan mati penduduk, kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya. IPM merupakan usaha perbaikan kehidupan kelompok manusia dalam jangka waktu tertentu dan pada suatu daerah tertentu.
Daftar Pustaka
Amalia, lia. 2007, Ekonomi Pembangunan, Graha Ilmu, jakarta
Badan pusat statistik ( BPS), Statistik Tahunan, berbagai tahun penerbitan
Harjanto, 2002 , mutu modal manusia dan pertumbuhan ekonomi, ournal. www.google.com
UNDP Human Development Report 1993, www.google.com

Suryana, 2005. Ekonomi PembangunanPronlematika dan Pendekatan di Dunia Ketiga, Edisi kedelapan, Erlangga, Jakarta

Selasa, 04 April 2017

kritik vol. 2

Kritik PP. Nomor 32 tahun 2013 pasal 20 dan 22


  1. Perencanaan pembelajaran seharusnya bukan hanya membahas tentang penyusunan untuk pelaksanaan pembelajaran setiap muatannya, akan tetapi juga meliputi bagaimana pelaksanaan hingga proses penilaian dan juga evaluasi pembelajaran. Sebab perencanan yang sebenarnya menentukan hasil dari output pendidikan maka pembahasan akan media dan juga sarana ataupun teknologi pendidikanpun penting untuk diperhatikan dan diketahui kriteria yang memadai bagi pelaksanaan pendidikan.
  2. Selain penilaian menggunakan berbagai macam metode, dalam penilaian guru juga harus dapat menginspirasi setiap pribadi siswa sehingga harapannya para siswa akan merasa ada semacam tambahan pembelajaran ataupun motivasi tersendiri dalam pribadi siswa, serta mengandung unsur lima kecerdasan pribadi siswa meliputi kecerdasan afektif, psikomotorik, visual, dll.
  3. Selain itu muatan pembelajaran juga harus ditentukan dapat tersesuaikan dengan realita sosial yang ada, harapannya selain siswa cerdas ilmu pengetahuan juga dapat cerdas problem solving dalam kehidupan bersama keluarga dan masyarakat sekitar.
  4. Dalam teknik penilaian selain menggunakan tes praktek dan tertulis serta tugas individu dan kelompok, juga perlu diadakannya sistem penilaian dimana seorang siswa mencoba untuk melatih diri dalam membaca realita sosial terkait budaya dan hasil anak bangsa, sehingga ketika kita akan mengembalikan ruh pendidikan indonesia dapat meringankan setiap elemen pendidikan di Indonesia.


Nama : MOH. ZAKI JAMALUDIN

NIM : 14410069

masalah bimbingan

Pendahuluan

  1. Latar belakang
Masalah merupakan suatu hal yang tak pernah luput dari yang namanya manusia, sehingga ketika manusia yang memiliki permasalahan sebenarnya itu adalah hal yang wajar dan bahkan manusia yang tak memiliki masalah bisa dikatakan aneh atau berada dalam batas kewajaran manusia, sebab hakikatnya manusia yag berbeda satu dengan lainnya pasti akan muncul berbagai ketidak searasian terlebih kecocokan namun paling tidak sebagai makhluk sosial kita melakukan suatu penyesuaian diri terhadap permasalahan yang dihadapi dan atau bahkan menanganinya sendiri walau bisa mencari solvaiifer untuk membantu cari solusi dan jalan keluar permasalahan yang dihadapi.
Selain itu permasalahan juga dapat muncul berasal dari kesenjangan sosial atau bahkan kesenjangan antara harapan dan kenyataan, masalah juga muncul sebagai perilaku yang tak dikehendaki baik oleh individu ataupun sosial dan masalah muncul akibat belajar yang keliru dan tidak sesuai dengan sistematika yang sudah direncanakan. Terlebih jika manusia itu berada dalam masa atau fase-fase sekolah menengah dna masa remaja, individu mengalami perubahan yang sangat besar mulai dari puber atau meningkatnya hormon tekstitoren setiap lapisan tubuh manusia sehingga pada masa-masa ini seringkali muncul beberapa masalah terkait keinginan siswa untuk menyendiri, sering merasa bosan, antagonisme sosial, emosi yang meninggi, kelabilan jiwa, mudah terpengaruhi hingga hilangnya kepercayaan diri manusia.
Sikap-sikap yang berbeda antara individu dengan individu lainnya terkadang menjadi salah satu hambatan dalam proses perkembangan selanjutnya seperti pada masa masa remaja dan juga fase seelahnya. Oleh karenanya dari berbagai macam persoalan individu dalam sekolah ataupun pendidikan indonesia perlu adanya suatu penanganan dan penyelesaian dalam pihak kelembagaan baik bersifat bimbingan ataupun konseling antar siswa yang mengalami dengan guru ataupun dengan konselor pendidikan, berikut adalah permasalahan dunia pendidikan, siswa dan penyelesaiannya.

  1. Permasalahan Bimbingan dan Konseling
  1. Masalah Emosi
Akibat dari pelebaran kelejnjar dalam diri manusia menyebabkan masa remaja memiliki emosi yang sangat kuat dan tidak terkendali dan terkadang diluar rasional manusia. Hal ini dapat dilihat dari perbuatan mereka yang suka marah-marah dan tak mampu mengendalikannya, hal ini sering menimbulkan berbagai masalah remaja. Sekolah sebagai lembaga formal yang diberi tugas membimbing dan membantu subyek didik menuju arah yang lebih dewasa maksimal dengan langkah konkrit menuju pecegahan emosional. Dalam layanan ini mereka dapa dilatih menjdai seorang pendengar yang baik, cara mengemukakan masalah dan mengendalikan diri menggapai masalah pribadi ataupun kelompok.
  1. Penyesuaian Diri
Pada masa ini emaja lebih banyak berada diluar rumah bersama teman-temannya sebagai kelompok, dengan demikian pengarh teman sebaya terhadap perilaku, sikap, minat, dan gaya hidup lebih banyak dari pada pengaruh keluarga. Perilaku remaja sangat tergantung pada perilaku kelompok. Sebagai akibat dari informasi yang tidak tepatdapat menimbulkan perilaku seks remaja yang apabila ditinjau dari segi moral dan kesehatan tidak layak untuk dilakukan. Untuk menanggulangi hal tersebut sekolah perlu adanya tindakan nyata dan pendidikan perilaku.
  1. Masalah Perilaku Sosial
Adanya diskriminasi terhadap mereka dapat menjadikan dan melahirkan beberapa kelompok dan geng berdasarkan ketentuan tertentu sehingga pada nantinay mengakibatkan perkelaian antara beberapa kelompok tersebut. Untuk menanggulangi kemungkinan tersebut sekolah dapat mengadakan kelompok dengan tidak melihat latar belakang siswa baik ras, agama, suku, dan budaya, bahasa, dll.
  1. Masalah Moral
Hal ini terjadi ditandai dengan ketidak maampuan remaja membedakan mana yang benar,dan mana yang salah. Hal ini disebabkan ketidak konsistenan dalam konsep benar dan salah dalam kehidupan sehari-hari. Maka sekolah hendaknya mengadakan kegiatan rohani seperti pendidikan budi pekerti, dll.

  1. Pendekatan Umum dalam Bimbingan dan Konseling
Berdasarkan realita diatas dapat disimpulkan bahwa sekolah dapat membantu mengatasi permasalahan terkait pertumbuhan obyek didik dengan menggunakan beberapa pendekatan sebagai berikut;
  1. Pendekatan Krisis
Merupakan upaya bimbingan yang diarahkan kepada individu yang mengalami krisis atau masalah individu. Dalam hal ini pembimbing menunggu individu datang dan konsultasi masalah serta pebcarian sousi yang dihadapi masalahnya.
  1. Pendekatan Preventif
Adalah pendekatan yang diarahkan pada antisipasi masalah individu/mencagah masalah tersebut jangan sampai terkena individu. Pembimbing memberikan upaya seperti informasi ketrampilan untuk mencegah masalah tersebut.
  1. Pendekatan Perkembangan


Menekankan pada pengembangan potensi dan kekuatan yang ada pada individu secara optimal. Setiap individu memiliki kekuatan dan potensi melalui penerapan berbagai teknik bimbingan potensi, kemudian kekuatan tersebut dikembangkan. Layanan ini diberikan kepada setiap individu bukan hanya yang memiliki masalah, namun individu secara merata.