Pendahuluan
- Latar belakang
Masalah merupakan suatu hal yang
tak pernah luput dari yang namanya manusia, sehingga ketika manusia
yang memiliki permasalahan sebenarnya itu adalah hal yang wajar dan
bahkan manusia yang tak memiliki masalah bisa dikatakan aneh atau
berada dalam batas kewajaran manusia, sebab hakikatnya manusia yag
berbeda satu dengan lainnya pasti akan muncul berbagai ketidak
searasian terlebih kecocokan namun paling tidak sebagai makhluk
sosial kita melakukan suatu penyesuaian diri terhadap permasalahan
yang dihadapi dan atau bahkan menanganinya sendiri walau bisa mencari
solvaiifer untuk membantu cari solusi dan jalan keluar permasalahan
yang dihadapi.
Selain itu permasalahan juga dapat
muncul berasal dari kesenjangan sosial atau bahkan kesenjangan antara
harapan dan kenyataan, masalah juga muncul sebagai perilaku yang tak
dikehendaki baik oleh individu ataupun sosial dan masalah muncul
akibat belajar yang keliru dan tidak sesuai dengan sistematika yang
sudah direncanakan. Terlebih jika manusia itu berada dalam masa atau
fase-fase sekolah menengah dna masa remaja, individu mengalami
perubahan yang sangat besar mulai dari puber atau meningkatnya hormon
tekstitoren setiap lapisan tubuh manusia sehingga pada masa-masa ini
seringkali muncul beberapa masalah terkait keinginan siswa untuk
menyendiri, sering merasa bosan, antagonisme sosial, emosi yang
meninggi, kelabilan jiwa, mudah terpengaruhi hingga hilangnya
kepercayaan diri manusia.
Sikap-sikap yang berbeda antara
individu dengan individu lainnya terkadang menjadi salah satu
hambatan dalam proses perkembangan selanjutnya seperti pada masa masa
remaja dan juga fase seelahnya. Oleh karenanya dari berbagai macam
persoalan individu dalam sekolah ataupun pendidikan indonesia perlu
adanya suatu penanganan dan penyelesaian dalam pihak kelembagaan baik
bersifat bimbingan ataupun konseling antar siswa yang mengalami
dengan guru ataupun dengan konselor pendidikan, berikut adalah
permasalahan dunia pendidikan, siswa dan penyelesaiannya.
- Permasalahan Bimbingan dan Konseling
- Masalah Emosi
Akibat dari pelebaran kelejnjar
dalam diri manusia menyebabkan masa remaja memiliki emosi yang sangat
kuat dan tidak terkendali dan terkadang diluar rasional manusia. Hal
ini dapat dilihat dari perbuatan mereka yang suka marah-marah dan tak
mampu mengendalikannya, hal ini sering menimbulkan berbagai masalah
remaja. Sekolah sebagai lembaga formal yang diberi tugas membimbing
dan membantu subyek didik menuju arah yang lebih dewasa maksimal
dengan langkah konkrit menuju pecegahan emosional. Dalam layanan ini
mereka dapa dilatih menjdai seorang pendengar yang baik, cara
mengemukakan masalah dan mengendalikan diri menggapai masalah pribadi
ataupun kelompok.
- Penyesuaian Diri
Pada masa ini emaja lebih banyak
berada diluar rumah bersama teman-temannya sebagai kelompok, dengan
demikian pengarh teman sebaya terhadap perilaku, sikap, minat, dan
gaya hidup lebih banyak dari pada pengaruh keluarga. Perilaku remaja
sangat tergantung pada perilaku kelompok. Sebagai akibat dari
informasi yang tidak tepatdapat menimbulkan perilaku seks remaja yang
apabila ditinjau dari segi moral dan kesehatan tidak layak untuk
dilakukan. Untuk menanggulangi hal tersebut sekolah perlu adanya
tindakan nyata dan pendidikan perilaku.
- Masalah Perilaku Sosial
Adanya diskriminasi terhadap mereka
dapat menjadikan dan melahirkan beberapa kelompok dan geng
berdasarkan ketentuan tertentu sehingga pada nantinay mengakibatkan
perkelaian antara beberapa kelompok tersebut. Untuk menanggulangi
kemungkinan tersebut sekolah dapat mengadakan kelompok dengan tidak
melihat latar belakang siswa baik ras, agama, suku, dan budaya,
bahasa, dll.
- Masalah Moral
Hal ini terjadi ditandai dengan
ketidak maampuan remaja membedakan mana yang benar,dan mana yang
salah. Hal ini disebabkan ketidak konsistenan dalam konsep benar dan
salah dalam kehidupan sehari-hari. Maka sekolah hendaknya mengadakan
kegiatan rohani seperti pendidikan budi pekerti, dll.
- Pendekatan Umum dalam Bimbingan dan Konseling
Berdasarkan realita diatas dapat
disimpulkan bahwa sekolah dapat membantu mengatasi permasalahan
terkait pertumbuhan obyek didik dengan menggunakan beberapa
pendekatan sebagai berikut;
- Pendekatan Krisis
Merupakan upaya bimbingan yang
diarahkan kepada individu yang mengalami krisis atau masalah
individu. Dalam hal ini pembimbing menunggu individu datang dan
konsultasi masalah serta pebcarian sousi yang dihadapi masalahnya.
- Pendekatan Preventif
Adalah pendekatan yang diarahkan pada
antisipasi masalah individu/mencagah masalah tersebut jangan sampai
terkena individu. Pembimbing memberikan upaya seperti informasi
ketrampilan untuk mencegah masalah tersebut.
- Pendekatan Perkembangan
Menekankan pada pengembangan potensi
dan kekuatan yang ada pada individu secara optimal. Setiap individu
memiliki kekuatan dan potensi melalui penerapan berbagai teknik
bimbingan potensi, kemudian kekuatan tersebut dikembangkan. Layanan
ini diberikan kepada setiap individu bukan hanya yang memiliki
masalah, namun individu secara merata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar