Selasa, 04 April 2017

masalah bimbingan

Pendahuluan

  1. Latar belakang
Masalah merupakan suatu hal yang tak pernah luput dari yang namanya manusia, sehingga ketika manusia yang memiliki permasalahan sebenarnya itu adalah hal yang wajar dan bahkan manusia yang tak memiliki masalah bisa dikatakan aneh atau berada dalam batas kewajaran manusia, sebab hakikatnya manusia yag berbeda satu dengan lainnya pasti akan muncul berbagai ketidak searasian terlebih kecocokan namun paling tidak sebagai makhluk sosial kita melakukan suatu penyesuaian diri terhadap permasalahan yang dihadapi dan atau bahkan menanganinya sendiri walau bisa mencari solvaiifer untuk membantu cari solusi dan jalan keluar permasalahan yang dihadapi.
Selain itu permasalahan juga dapat muncul berasal dari kesenjangan sosial atau bahkan kesenjangan antara harapan dan kenyataan, masalah juga muncul sebagai perilaku yang tak dikehendaki baik oleh individu ataupun sosial dan masalah muncul akibat belajar yang keliru dan tidak sesuai dengan sistematika yang sudah direncanakan. Terlebih jika manusia itu berada dalam masa atau fase-fase sekolah menengah dna masa remaja, individu mengalami perubahan yang sangat besar mulai dari puber atau meningkatnya hormon tekstitoren setiap lapisan tubuh manusia sehingga pada masa-masa ini seringkali muncul beberapa masalah terkait keinginan siswa untuk menyendiri, sering merasa bosan, antagonisme sosial, emosi yang meninggi, kelabilan jiwa, mudah terpengaruhi hingga hilangnya kepercayaan diri manusia.
Sikap-sikap yang berbeda antara individu dengan individu lainnya terkadang menjadi salah satu hambatan dalam proses perkembangan selanjutnya seperti pada masa masa remaja dan juga fase seelahnya. Oleh karenanya dari berbagai macam persoalan individu dalam sekolah ataupun pendidikan indonesia perlu adanya suatu penanganan dan penyelesaian dalam pihak kelembagaan baik bersifat bimbingan ataupun konseling antar siswa yang mengalami dengan guru ataupun dengan konselor pendidikan, berikut adalah permasalahan dunia pendidikan, siswa dan penyelesaiannya.

  1. Permasalahan Bimbingan dan Konseling
  1. Masalah Emosi
Akibat dari pelebaran kelejnjar dalam diri manusia menyebabkan masa remaja memiliki emosi yang sangat kuat dan tidak terkendali dan terkadang diluar rasional manusia. Hal ini dapat dilihat dari perbuatan mereka yang suka marah-marah dan tak mampu mengendalikannya, hal ini sering menimbulkan berbagai masalah remaja. Sekolah sebagai lembaga formal yang diberi tugas membimbing dan membantu subyek didik menuju arah yang lebih dewasa maksimal dengan langkah konkrit menuju pecegahan emosional. Dalam layanan ini mereka dapa dilatih menjdai seorang pendengar yang baik, cara mengemukakan masalah dan mengendalikan diri menggapai masalah pribadi ataupun kelompok.
  1. Penyesuaian Diri
Pada masa ini emaja lebih banyak berada diluar rumah bersama teman-temannya sebagai kelompok, dengan demikian pengarh teman sebaya terhadap perilaku, sikap, minat, dan gaya hidup lebih banyak dari pada pengaruh keluarga. Perilaku remaja sangat tergantung pada perilaku kelompok. Sebagai akibat dari informasi yang tidak tepatdapat menimbulkan perilaku seks remaja yang apabila ditinjau dari segi moral dan kesehatan tidak layak untuk dilakukan. Untuk menanggulangi hal tersebut sekolah perlu adanya tindakan nyata dan pendidikan perilaku.
  1. Masalah Perilaku Sosial
Adanya diskriminasi terhadap mereka dapat menjadikan dan melahirkan beberapa kelompok dan geng berdasarkan ketentuan tertentu sehingga pada nantinay mengakibatkan perkelaian antara beberapa kelompok tersebut. Untuk menanggulangi kemungkinan tersebut sekolah dapat mengadakan kelompok dengan tidak melihat latar belakang siswa baik ras, agama, suku, dan budaya, bahasa, dll.
  1. Masalah Moral
Hal ini terjadi ditandai dengan ketidak maampuan remaja membedakan mana yang benar,dan mana yang salah. Hal ini disebabkan ketidak konsistenan dalam konsep benar dan salah dalam kehidupan sehari-hari. Maka sekolah hendaknya mengadakan kegiatan rohani seperti pendidikan budi pekerti, dll.

  1. Pendekatan Umum dalam Bimbingan dan Konseling
Berdasarkan realita diatas dapat disimpulkan bahwa sekolah dapat membantu mengatasi permasalahan terkait pertumbuhan obyek didik dengan menggunakan beberapa pendekatan sebagai berikut;
  1. Pendekatan Krisis
Merupakan upaya bimbingan yang diarahkan kepada individu yang mengalami krisis atau masalah individu. Dalam hal ini pembimbing menunggu individu datang dan konsultasi masalah serta pebcarian sousi yang dihadapi masalahnya.
  1. Pendekatan Preventif
Adalah pendekatan yang diarahkan pada antisipasi masalah individu/mencagah masalah tersebut jangan sampai terkena individu. Pembimbing memberikan upaya seperti informasi ketrampilan untuk mencegah masalah tersebut.
  1. Pendekatan Perkembangan


Menekankan pada pengembangan potensi dan kekuatan yang ada pada individu secara optimal. Setiap individu memiliki kekuatan dan potensi melalui penerapan berbagai teknik bimbingan potensi, kemudian kekuatan tersebut dikembangkan. Layanan ini diberikan kepada setiap individu bukan hanya yang memiliki masalah, namun individu secara merata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar