Minggu, 13 Desember 2020

Metode Tafsir

 Tafsir Tahlili

 “Dan Allah lebih mengetahui (dari pada kamu) tentang musuh-musuhmu. Dan cukuplah Allah menjadi Pelindung (bagimu). Dan cukuplah Allah menjadi Penolong (bagimu).”

 

Metode penafsiran yang digunakan dalam menafsirkan ayat ini adalah tahlili atau analitik, yang merupakan penafsiran dengan melihat dan menafsirkan setiap kosakata, menjelaskan isi kandungan, serta menunjukan kandungan agar bisa untuk dipahami seetiap orang yang membaca. penafsiran tahlili selalu condong pada maksud kandungan yang tersimpan dalam ayat sehingga setiap makna dan penafsirannya ditujukan untuk orang yang tahu dan memahami bisa melaksanakannya.

 

 

 

 

Kamis, 19 November 2020

CO 20

 amunisi dalam perkembangan dan pertumbuhan senantiasa dibutuhkan oleh setiap insan, bukan sekedar menikmati terlebih menggugurkan kwajiban. ia berjalan dengan jasmani dan ruhani sehingga keduanya pun perlu diberikan amunisi hingga apa yang terjadi bisa sesuai dengan jalur Ilahi.

    Ia yang pergi tak mungkin bisa kemali, dan yang dimiliki belum tentu kan selalu berada disisi, sedang yang jauh mendekatpun tak pasi dan yang dekat belum tentu bisa menemani. sehingga dalam perjalanan hidup apapun itu dan bagaimanapun atau seperti apapun itu yang terpentng adalah mensyukuri dan menjalani dengan sepenuh hati serta meyakini bahwa itu adalah pemberian yang kan mengantarkan hidup bisa selalu diberkati.

Senin, 06 Juli 2020

Soal Bahasa Arab kelas 3


Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b, atau c untuk jawaban yang paling benar !
1.    هَذَا اَبِي اِسمُهُ عبدُ الله  artinya adalah … .
a. ini bapakku dia hamba allah     b. dia bapakku nama Abdullah     c. ini bapakku namanya abdullah
2.    Itu saudaraku namanya rozak kata yang bergaris artinya adalah …….
 a.  ذَلِكَ أَخِي                               `           b. هَذَا أَخِي                                              c. هَذِهِ أُمِّي 
 a. ini bunga mawar                         b. ini bunga melati                           c. ini bunga sedap malam
4.    تِلْكَ اَشْجَارٌ  kata yang bergaris adalah … .
a. pepohonan                                   b. dedaunan                                                 c. rerumputan
5.    شَجَرَةُ الْمَوزِ    kalimat tersebut mempunyai arti ….
 a. pohon manga                              b. pohon pisang                               c. pohon papaya
6.    البِرْكة جَانِبَ شَجَرَةِ المَوزِ  kata yang bergaris bawah artinya ….
a. di samping                                    b. di depan                                        c. di belakang
7.    هَذَا أَبِي     kalimat tersebut mempunyai arti … .
a. ini kakekku                                   b. ini pamanku                                 c. ini ayahku
8. اُنْظُرْ اِلَى اَبِيْ وَ اُمِّي   kalimattersebutartinya adalah ….
a. lihatlahpamankudanbibiku       b.lihatlahkakakkudanadikku         c. lihatlahayahkudanibuku
9.    “ Ini saudara laki-laki saya “   arti bahasa arabnya adalah … .
a.  ذَلِكَ أَخِي                                            b. هَذَا أَخِي                                              c. هَذِهِ أُمِّي
10. Erina melihat pohon jeruk di samping rumah, kata yang bergaris  arti bahasa arabnya adalah ….
a. شَجَرَةِ البُرْتُقَالُ                                      b.شَجَرَةِ المَوز                                         c. زَهرَةُالوَرْدَةِ
11. هَذَا أَخِيkata yang bergaris di bawah ini artinya … .
a. saudaranya                                  b. saudariku                                      c. saudaraku    
12. اِلَى صُوْرَة اُسْرَتِيْاُنْظُرْ   kata yang bergaris di bawah ini artinya … .
.a. bentuk                                          b. anggota                                         c. foto   
13. هَذَا اَبِي اِسمُهُ........
a. فَاطِمَة                                     b. حَالِمْ                                       c. حَالِيمَة
14. عَمِّتِيْ kalimat tersebut mempunyai arti … .
a. pamanku                                       b. kakakku                                         c. bibiku 
15. اِلَى صُوْرَة اُسْرَتِيْاُنْظُرْkata yang bergaris di bawah ini artinya … .
a. lihatlah                                          b. datanglah                                      c. dengarlah    
16. صُوْرَةأَعْضَاءِ اْلأُسْرُة  arti kalimat yang bergaris bawah adalah … .
a. anggota piket                                b. anggota keluarga                        c. anggota badan
17. ‘ kitasolatisyakempatrokaat ‘ artibahasaarabnya adalah ….
a. نُصَلِّى الْمَغْرِبْأَرْبَعَ رَكَعَات    b. اُ صَلِّى اْلعِشاَءَ أَرْبَعَ رَكَعَات  c.نُصَلِّى اْلعِشاَءَ أَرْبَعَ رَكَعَات
18. زَهرَةُالوَرْدَةِ mempunyai arti ... .
a. bunga mawar                               b. bunga melati                                c. bunga matahari   
19. جَدَّتِى  mempunyai arti ….
 a. kakekku                                        b. kakakku                                         c. nenekku 
20. هَذِهِ أُمِّي      kalimat yang bergaris mempunyai arti….
a. ibunya                                           b. ibumu                                            c. ibuku
21. اَيْنَ الْبِرْكَةِ  kalimat tersebut mempunyai arti … .
a. dimana sungai                             b. dimana sumur                              c. dimana kolam  
22. هَذِهِ أُخْتِي    kalimat yang bergaris di bawah ini menunjukkan arti ….
a. ini laki-laki                                     b. ini perempuan                              c. ini untuk ( lelaki dan perempuan
23. اِلَى صُوْرَة اُسْرَتِيْاُنْظُرْ   kata yang bergaris di bawah ini mempunyai arti … .
a. keluargaku                                    b. saudaraku                                     c. Temanku
24. الْبِرْكَةِ جَانِبَ شَجَرَةِ الْمَوْزِkata yang bergarisbawahmempunyaiarti … .
a. pohon manga                               b. pohon pisang                               c. pohon papaya
25. هَذَا جَدِّي وَهَذَاجَدَّتِيْ  kata berikutmempunyaiarti … .
a. ini nenekku ini kakekku                         b. Ini kakekku ini nenekku                         c. Itu kakekku ini nenekku

II.  Artikan ke dalam bahasa indonesia
1.    الْبِرْكَةِ جَانِبَ شَجَرَةِ الْمَوْزِ                   = ………………………..
2.    Lihatlah ! pada foto keluargaku  = …………………………
3.    ماذا تَحْتَ شَجَرَةِ البُرْتُقَالُ                    = ………………………..
4.    شَجَرَةِ   - - تَحْتَ -  مَقْعَدالْبُرْتُقَالِ   -susunlahkalimattersebutmenjadikalimatsempurna……………………………………………………………………………………….
5.    Isilahsesuaigambar di samping  !
هَذِهِ زَهْرَةُ .......................







هَذَا زَهْرَةُ .......................




Larangan Saat Wudlhu'

Kamis, 02 Juli 2020

Wawasan Kekeluargaan

     Keluarga merupakan satu nasib garis keturunan yang menyebabkan manusia untuk berdekatan saling membahu dalam kelangsungan kehidupan, baik secara keturunan dan dapat pula diperoleh secara keyakinan dan berdekatan setiap hatinya. Oleh karenanya keluarga itu dapat berbagi secara lahir dan bathin sebab singkronisasi diri antar beberapa orang selaras dengan jalan kehidupan yang dilaluinya. Kekeluargaan/saudara/kerabat itu terbagi menjadi 3

1. Kekeluargaan disebabkan Nasab/keturunan
2. Kekeluargaan disebabkan Tetangga
3. Kekeluargaan sesama Agama/keyakinan, dan Kebangsaan/Negara
4. Kekeluargaan disebabkan sesama manusia/anak cucu Nabi Adam AS



Jumat, 26 Juni 2020

Kisah Abdurrahman Bin 'Auf

        Merupakan salah satu sahabat nabi yang hidup pada masa nabi sekitar tahun 300 H menemani Nabi Muhammad SAW sejak berada di Makkah hingga hijrah bersama menemani hirah nabi bersama sahabat lainnya untuk berhijrah ke Madinah. Hingga terkenal sebagai sahabat yang perwira, sederhana, memiliki bakat berniaga yang bagus, dan selalu jujur dalam perdagangan, meskipun hanya mendapatkan keuntungan yang sedikit. Hal itu dikisahkan ketika kaum Muhajirin datang bersama nabi ke Madinah dan disambut oleh kaum Anshor  hingga Nabi Muhammad SAW pun mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dan kaum Anshor. Salah satunya adalah Abdurrahman Bin 'Auf yang dipersaudarakan dengan kaum Anshor yang memiliki istri lebih dari satu dan memiliki harta juga kekuasaan yang melimpah, dan hartanya pun terbilang tidak ada habisnya. Sahabat Anshor itu yang nantinya menanggung biaya hidup Abdurrahman Bin 'Auf selama di Madinah layaknya saudara kandung sendiri yang bertemu darah keturunannya. Sahabat Anshor itu menawarkan Abdurrahman  untuk memiliki salah satu istri dari anshor itu, dan diberikan beberapa ternak dan wilayah untuk berusaha dan berkebun, namun mulianya abdurrahman bin'Auf dengan kerendahan hati beliau tidak mau menerima semuanya itu dan bahkan istrinya itu tetap pada suaminya, dan hanya menanggung kehidupan Abdurrahman Bin 'Auf di Madinah. Hingga sahabat Anshor itu memasrahkan beberapa usahanya untuk diolah Abdurrahman Bin 'Auf dan diolah nya dengan sangat baik, sebab basic beliau juga yang jiwa niaga yang sangat baik, selain itu Abdurrahman Bin 'Auf dalam berdagang selalu jujur dan lebih memilih jual beli secara kontan meskipun keuntungannya hanya sedikit, namun dengan jiwanya yang seperti itu justru semakin banyak orang orang madinah yang menyukainya dan semakin lama perdagangannya juga semakin berkembang dan maju dari yang kecil hingga menjadi usaha yang sangat besar, semua itu sebab beliau yang sangat sederhana dan jujur serta kontan meski keuntungannya sedikit bukan semakin bangkrut akan tetapi semakin maju dan berkembang.
       Begitulah sekilas kisah istimewanya sahabat Nabi Muhammad SAW yakni Abdurrahman Bin 'Auf yang sangat luar bisa dan patut untuk dijadikan suri tauladan dalam kehidupan sehari-hari khususnya kaum muslim pada umumnya.


by: Moh. Zaki Jamaludin
قصة في الكتاب كيف تكون غنيا

Adab Berpakaian

MohZakiJamaludin

Adab Bangun tidur

MohZakiJamaludin

Kopi, Gula & Tembakau

     Kopi itu hanya sebatas serbuk hitam yang pahit dan mungkin dipandang sebelah mata oleh sebagian orang disana, sebab mereka yang sekedar memandang ia hanya sebagai wujud yang tak sempurna dan mengatakannya hina. Padahal dibalik kejelekan dan keadaan fisik yang tak sama dengan yang lainnya justru menjadikan mereka semakin memiliki tingginya harga bagi penikmatnya dan yang mengauminya, sebab mereka memandang ia dg biji yang memiliki rasa dan mempunyai kandungan olah fikir mereka yang menjadikan hidup mereka semakin bermakna, dan tak akan pernah menurun harganya bagai pengabadi dan penikmat yang sejati baginya.
     Begitupun Gula yang hanya sebutir kecil putih bagai pasir yang diinjak-injak oleh manusia kala mereka hanya berdiri sendiri dan tak bersanding dengan sesamanya, sebab ia yang diadakan dr batangan yang tumbuhan itu juga seringkali direndahkan oleh manusia sebab kegatalan dan ketidaknyamanan oleh manusia namun tanaman tebu itu bahkan dicari oleh semua manusia sebab sifat ketawadhuan Gula untuk menyatu bersama siapa saja dan tak memnadang waktu dan masa dimana dan dengan siapa ia kan disatukan akhirnya. Ia yang butiran kecil dan putih juga tak ternilai dan bahkan dihina jika ia berdiri sendiri dan mengakibatkan penyakit bagi manusia yang mengkonsumsinya, namun itu hanya sebagian manusia. Akan tetapi setiap menusia pasti membutuhkannya sebab dalam diri mereka ada zat gula yang penting untuk dicukupkan dan konsumsipun tak berlebihan sehingga perjalanan hidupnya kan tetap aman dan penuh makna kala bersanding dan menghadap ibadah pada Tuhan semesta.
     Selain dari pada itu Tembakau juga termasuk tanaman yang mayoritas menjunjung tinggi perekonomian Bangsa dan Negara, ia yang ditanam oleh meyoritas pegunungan dan dikonsimnya sendiri dalam kehidupan dan bahkan menjadi citra Semesta Nusantara di mata dunia, ia yang harusnya dinikmati oleh kalangan dewasa juga seringkali kebobolan dinikmati oleh manusia dibawah remaja hingga menciptakan cipta buruk baginya, namun tetap saja ia dinikmati dan dipandang membawa manfaat bahkan keberkahan bagi mereka yang merasakan jerih akan semua hikmah kala tembakau itu ditanamkan. Bahkan ia juga menjadi obat bagi mereka yang meyakininya, simbol sombol kemasan dalam selimut mereka sebenarnya bukan menghantarkan pada larangan meski ada orang yang melarangnya, namun disisi lain juga ada manusia yang mengimani jika ia tak mengapa untuk dijadikan teman berpikir mereka selama tak melebihi kemampuan dan tak berlebihan. Sebab diantara mereka ada yang memandang negatif namun banyak mereka yang memandang positif sebab mereka merasakan akibatnya secara langsung dan kemanfaatan darinya, namun satu hal yang harus kita kukuhkan dalam setiap pandangan kita terhadap ketiganya ketika berbeda sudut pandang akan sifat kebaikan dan keburukan maka tak sepantasnya bagi kita untuk saling membendi dan bermusuhan sebab hakikatnya kita dan mereka tetap sama sama menjadi hambanya Tuhan yang Maha Esa penguasa Semesta Raya.




By: Moh. Zaki Jamaludin

Tiga Kategori Pencari Ilmu

Menurut Imam Nawawi Al Bantani

Pertama, manusia yang mencari ilmu dengan tujuan agar ilmunya menjadi bekal untuk akhirat, dan kembali kepada Allah SWT, baik melalui dunia dengan menjalankan segala perintah dan menjauhi serta meninggalkan apa yang dilaranganya.

Kedua, orang menuntut ilmu dengan tujan agar ilmunya digunakan sebagai alat untuk menopang kehidupannya di dunia yang sementara. yakni mereka mencari ilmu agar kehormatan, harkat dan martabatnya dipandang tinggi dan disegani oleh lingkungan sekitarnya. Dan iapun menyadari betapa hinanya dengan tujuan mencari ilmu dan diraihnya ketika mendapatkannya.

Ketiga, Manusia yang menuntut ilmu yang mana ia dikuasai oleh setan sehingga menjadikan ilmunya sebagai alat untuk memperbanyak meteri dalam kehidupan di dunia, membanggakan kedudukan, memamerkan kekuasaan diri dengan banyaknya pengikut. Ia pun menjadikan ilmunya seabagai alat untuk menipu dan memperdya orang banyak demi mencapai keinginan keinginan duniawinya saja.


cc: Kitab Bidayatul Hidayah : Syaikh Nawawi Al Bantani


By: Moh. Zaki Jamaludin

Selasa, 23 Juni 2020

كيف تكون غنيا عند العلماء

    Mencari rizki merupakan suatu kwajiban bagi setiap manusia yang berkehidupan di dunia demi manafkahi diri sendiri, orang tua, keluarga, istri, anak, orang tua. Sungguh Allah SWT menjadikan tandangan atau melakukan beberapa sebab yang digunakan dalam rangka mencari reseki sebagai ibadah yang disukai dan memberikan ganjaran atau pahala bagi mereka yang tekun untuk menjalankannya., Rasulullah SAW juga bersabda ان الله يحب المؤمن المحترف . kemudian bagi mereka yang berniatan baik dalam mentujukan atau bertujuan yang baik dalam mencari rejeki yakni bekerja, maka hal itu bagi dirinya semakin terjunjung tinggi derajatnya dan dikatakan sabilillah  dihadapan Allah SWT, selain itu juga Allah SWT memberikan keutamaan tersendiri bagi mereka dan juga memberikan keberkahan dalam kehidupan mereka.sebab وكل ميسر لما خلق له. Bagi mereka yang menggerakkan badannya untuk bekerja / mencari rezeki yang dalam gerakan itu menunjukkan sifat kerjaan itu menuju pada perkara yang haqq atau jelas dan benardengan memberikan batas-batas, membenarkan kesopanan (kebijaksanaan) dalam perdagangan.. Al kasbu ditetapkan pada beberapa bagian diantaranya yakni al kasbu yang dipuji adalah pekerjaan yang ketika dilakukan dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, dan dalam bekerja manusia harus memberhenikannya ketika hal itu bertentangan dengan syari'at atau aturan Allah SWT, sehingga pekerjaan itu bisa dikategorikan pada yang ukan kehalalan, dan jika itu sesuai dengan syariat  juga maka itu menjadi kehalalan untuk pekerjaannya. Dari gerakan yang terpuji dalam bekerja maka hal itu menjadi luhur dan menjunjung tinggi derajatnya.
         Bekerja secara tertib dalam gerakan pekerjaan itu dengan mencari pekerjaan yang halal maka menjadi kwajiban tersendiri untuk menjaga dan kwajiban untuk menafkahi diri sendiri, selain itu juga wajib menafkahi istrinya dan menyunnahkan terhadap kedua orang tuanya sebagai bentuk kwajiban seorang anak. Jadinafkah itu bersifat wajib terhadap diri, istri, dan orang tua.

Berikut adalah Kunci Rizki dan menjadi sebab" untuk kaya

 1. Taqwa dan istiqomah
2. Bersyukur
3. Melanggengkan Al Qur'an (sering membaca Alqur'an)
4. Dzikir
5. Do'a
6. Istighfar
7. Shalawat kepada Nabi
8. tidak meninggalkan Shalat
9. Shodaqoh
10. Shilaturrahim
11. Berakhlakul karimah
12. Khidmah
13. Hati' dalam bekerja


Terimakasih Semoga Bermanfa;at.





By: Moh. Zaki Jamaludin

Senin, 22 Juni 2020

Kemanusiaan & Kepemilikan

          Kemanusiaan yang senantiasa bersimpuh pada semestanya Tuhan, pada waktunya pastikan mengalami kematian, kehilangan, perpisahan, keterpurukan, kesakitan, dan juga kesedihan setelah datangnya kehidupan, kepemilikan, pertemuan, kebangkitan, kesehatan dan juga kebahagiaan, namun kala semua itu terjadi jangan sampai membuat nurani kemanusiaan menjadi kebencian terhadap sesama, juga kecemburuan yang membutakan hati belaka hingga kenikmatan Tuhan semesta seakan tak disyukurinya. Oleh karenanya sejak manusia dilahirkan didunia baiknya di bimbing dengan kebiasaan baik sesuai dengan peradaban manusia juga pedoman manusia dalam bersyariat dan beragama, sehingga cikal bakal dan bekal mereka senantiasa berlandaskan pada nilai nilai yang meestinya dijadikan pedoman dalam berkehidupan. Dan jika kelak ketika para orang tua meninggalkan anak-anaknya yang dibicarakan tidak hanya peninggalan orang tua tapi juga bagaimana kita sebagai anak dan keturunannya untuk tetp mendoakan mereka orang tua agar tetap mendapatkan ketenangan di alam kubur mereka.
          Kepemilikan dan mempunyai sesuatu di alam dunia kelak pada akhirnhya makhluk pasti kan melepaskan apa meteri dan hal yang kasat mata untuk kembali pada sang maha kepemilikan yang hakiki sebab materi yang melimpah didunia itu bukan untuk manusia tetap manusia memang dititiipi untuk bisa menjada dan merawatnya, hingga kelak ketika maut menjemputnya pasti materi dan kekayaan yang berindikasi dunia pasti kan ditinggalkan dan dilanjutkan perawatannya kepada anak dan keturunan.Hinga kelak jika anak dan keturunannya tidak dibekali dengan ilmu pengetahuan yang berpondasikan agama maka bisa dapat dipastikan orang tua yang sudah berada dalam kematian dengan alam yang berbeda hanya bisa menyesal dan menangis dari sana sebab melihat anak yang tinggal hanya memperrebutkaan peninggalan orang tua bahkan tidak pernah mendoakannya. Oleh karenanya perlu diketahui untuk setiap orang tua di dunia, hendaknya kita membekali anak keturunan kita dengan ilmu pengetahuan dan ilmu agama juga jangan sampai kita meninggalkan anak keturunan kita hanya dengan materi atau kekayaan dunia semata namun penting juga untuk membekali anak keturunannya dengn=an ilmu agama dan pengetahuan yang mapan dan penuh dengan pertanggungjawaban hingga kelak jika meninggalkan bisa meringankan beban bukan hanya menambahkan tangisan yang berkepanjangan.
          Kehidupan dan kepemilikan di dunia ini sifatnya hanya sementara sebab yang maha kekal dalam kepemilikan hanyalah Allah SWT, namun jika dalam kepemimlikan materi di dunia lantas dipergunakan untuk beribadah padaNYA niscaya kita kan tetap meimilikinya tidak hanya kepemilikan yang hanya bersifat di dunia namun bisa dilanjutkan dengan kepemilikan hingga menghadap Allah SWT dalam wujud juga bentuk yang berbeda namun pada akhirnya bukan dengan tangisan abadi melainkan berujung dengan kekhusnulan dan kebahagiaan yang tak dapat lagi diperhitungkan sebab berjejer erat bersama Allah SWT juga kekasihNYA.


By: Moh. Zaki Jamaludin