Jumat, 09 Juni 2017

ibnu sina

  1. Ibnu Sina (370 H-428 H / 980 M-1037 M)
Abu ali al husaini bin Abdulloh bin Sina (Ibnu Sina) adalah seorang ahli kedokteran muslim. Ia dilahirkan di Bukhara 370 H/ 980 M. Beliau dibesarkan di lembah sungai daljah dan furat, tepi selatan laut kaspia kawasan Bukhara. Disana ia banyak belajar ilmu pengetahuan dan ilmu agama. Ia mendalami filsafat, biologi dan kedokteran.
Pada usia 17 tahun, ia telah memahami seluruh teori kedokteran melebihi siapapun. Ia diangkat menjadi penasehat dokter yang praktek pada masa itu. Ia dikenal sebagai bapak kedokteran dunia. Bukunya yang terkenal adalah Qanun fi AlThThib (dasar-dasar ilmu kedokteran). Ia juga menulis buku berjudul asy-syifa dan an-najah.



al Farabi

  1. Al Farabi (870-950 M)
Abu Nasr Muhammad bin Muhammad bin Tarkhan bin Uzlagh al Farabi dilahirkan di Farab dan meninggal di Aleppo. Pada masa kecil ia terkenal sebagai anak yang cerdas. Ia banyak belajar ilmu agama, bahasa arab, turki dan persia. Ia terpindah di Baghdad selama 20 tahun, beriutnya pindah ke haram untuk belajar filsafat yunani kepada orang ahli seperti Yuhana bin Hailan.
Ia menguasai 70 bahasa, sehingga ia menguasai banyak ilmu pengetahuan dan yang paling menonjol adalah ilmu mantik. Kemahirannya dalam ilmu mantik melebihi aristoteles hingga ia dikenal sebagai Guru kedua dalam ilmu filsafat. Al farabi memasukkan ilmu logika dalam kebudayaan Arab.
Dalam bidang filsafat al farabi lebih menitik beratkan pada persoalan kemanusiaan seperti akhlak, kehidupan intelektual, politik dan seni. Ia termasuk kedalam filsuf kemanusiaan dan berpendapat bahwa antara filsafat dan agama tidak bertentangan



ahli aljabar matematika

  1. Al Khawarizmi (780 M – 850 M)
Nama lengkapnya adalah Abu Ja’far Muhammad bin Musa Al Khawarizmi. Ia termasuk tokoh dalam bidang matematika. Dia terkenal sebagai bapak aljabar. Di barat dikenal dengan nam algoarismi/algorism, yaitu aritmatika atau ilmu hitung desimal dengan menggunakan angka arab. Istilah algoritma disandarkan pada namanya tersebut, dan ia juga ahli dalam bidang astronomi & geografi.
Pemikiran al khawarizmi dalam bidang matematika diakui oleh dunia, bahkan masih berpengaruhdan dimanfaatkan hingga sekarang. Hasil karyanya adalah penemuan angka nol dan tabel-tabel trigonometri. Aljabar dalam matematika merujuk pada karyanya yaitu hisab Al Jabar wal muqobalah (kalkulasi integral dan persamaan). Ia memiliki teori tentang segitiga sama kaki yang diijelaskan cara menghitung luas segitiga, jajar genjang, lingkaran, dan cara menghitung tinggi sebuah seggitiga sampai harga phi (p), perbandingan keliling sebuah lingkaran terhadap garis tengah.
Karyanya dalam bidang astronomi adalah Zij As-sindhind, yang menjelaskan tentang penanggalan, perhitungan letak matahari, bulan dan planet-planet secara benar. Buku ini juga menjelaskan tentang peredaran benda-benda angkasa, astrologi, perhitungan gerhana dan penampakan bulan. Dalam bidang geografi al Khawarizmi menulis buku surah Al-Ardh (bentuk bumi), yang membahas tentang garis lintang, garis bujur kota-kota, gunung-gunung, laut, pulau, dan sungai-sungai pada peta bumi. Dialah yang pertama kali menciptakan pertama kali geografi bumi dan menggambarkan peta Benua afrika.
Para tokoh ilmuan muslim setelah al khawarismi adalah al Khazim, Giyatuddin Jamsid al-Kasyi, Abu Wafa Al- Bayazani dan Umar Khayam. Al-Khazim adalah ilmuan muslim bidang matematika yang mampu memecahkan soal-soal archimides. Ia berasal dari Khurasan. Karya-karyanya dalam bidang matematika antara lain Al-Masaail Al-Adadiyah, Mathalib Juz’iyyah fil Qura Al Mustaqimah dan Syakl Al-Katta.

Ghiyatuddin Jamsid al-Kasyi adalah seorang tokoh dalam bidang ilmu falak. Teori bilangannya dan teknik komputasinya tidak ada yang menandingi saat itu. Ia berhasil memeahkan dalil binamial, mengitung nilai dan menciptakan mesin hitung. Hasil karyanya yang terkenal adalah Ar Risalah al Muhtiyah. Abu Wafa Al bayazani ahli dalam bidang astronomi dan matematika. Ia mengembangkan trigonometri. Karyanya antara lain Fi Ma Yahtaju Ilaihil Kitab wal Ummah min Ilmil Hisab. Yang membahas tentang aritmatika. Alkamil yang diterjemahkan dalam berbagai bahasa. Al handasah yang ditulis dalam bahasa arab dan persia.

Demografi Pendidikan Indonesia@repost

Jumlah penduduk pada suatu negara selalu mengalami perubahan yang disebabkan oleh faktor kelahiran, kematian dan migrasi atau perpindahan penduduk. Pertumbuhan penduduk tidak sama pada berbagai tempat, begitu pula pada setiap daerah, provinsi, atau kota yang ada di Indonesia. Pertumbuhan di daerah tertentu lebih besar dibandingkan dengan daerah lainnya, seperti : D.I Yogyakarta, D.K.I Jakarta, Bandung yang merupakan pusat pendidikan sehingga pertumbuhan penduduknya lebih besardibandingkan daerah lainnya ini salah satunya diakibatkan oleh migrasi, dimana mereka yang ingin mendapatkan pendidikan yang tidak ada di tempat tinggal mereka sebelumnya dan ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Semakin jumlah penduduk, maka semakin besar jumlah sekolah, guru, sarana prasarana yang harus disediakan oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pendidikan tersebut. Kualitas sumber daya manusia pada suatu daerah dipengaruhi tergantung kebanyakan orang berpendidikan rendah, berarti kualitas sumber daya manusianya rendah.
Ketrkaitan erat antara demografi dengan pendidikan sangatlah berperan penting, karena dengan ketersediaan data demografi baik dari sensus, survei, maupun pencatatan kejadian penting akan dijadikan dasar atau pedoman dalam perencanaan pembangunan bidang pendidikan. Faktor-faktor demografi diantaranya dengan melalui sensus penduduk, survei, dapat memberikan gambaran yang lebih jelas untuk membantu dalam perumusan kebijakan misalnya menentukan besar anggaran untuk bidang pendidikan. Seiring dengan berbagai perkembangan elemen kehidupan menjadikan pertumbuhan sumber daya manusia semakin pesat dan perubahan kualitas maupun kuantitas manusia semaki berbeda dengan masa sebelumnya.
  1. Pengertian
Dalam pengertian yang sempit, demorafi didefinisikan sebagai demografi formal (atau juga dikenal dengan demografi teknik). Demografi formal berfokus pada jumlah, distribusi, struktur dan perubahan penduduk. Jumlah menunjukkan banyaknya penduduk, distribusi menunjukan penempatan penduduk dalam suatu ruang pada suatu kurun waktu tertentu secara geografis atau berbagai daerah tempat tinggal, struktur dalam pengertian yang sempit mencakupdistribusi penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur juga mencakup perubahan atau pengurangan pada jumlah penduduk atau salah satu unit dari struktur penduduk. Komponen perubahan penduduk adalah kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk.


  1. Pertumbuhan Penduduk di Indonesia
Dalam suatu wilayah baik negara ataupun lainnya setiap waktu pasti mengalami suatu hal yang disebut dengan perubahan, yang disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya kelahiran, kematian, migrasi, dan pertumbuhan penduduk. Di Negara Indonesia setiap tahun penduduknya selalu mengalami perubahan dan bahkan peningkatan, besarnya pertumbuhan penduduk tidaklah selalu sama, hal ini terbukti dari hasil sensus yang telah dilakukan beberapa kali di Indonesia.
Indonesai berada dalam urutan keempat didunia dalam hal besarnya jumlah penduduk setelah RRC, India dan Amerika Serikat;


Tabel 1 Perkembangan Penduduk Indonesia.
TAHUN
JUMLAH PENDUDUK
1930
60.727.000
1961
97.985.348
1971
119.208.229
1980
147.490.298
1990
179.378.946
2000
206.264.595
2009
240.271.522
Pertumbuhan penduduk disetiap provinsi Indonesia terdapat perbedaan antara satu provinsi dengan provinsi yang lainnya.
  1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk
Jumlah penduduk dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu yakni berubah bertambah atau berkurang. Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor demografi dan nondemografi;
Faktor demografi meliputi tiga hal;
  1. Kelahiran
  2. Kematian
  3. Migrasi (migrasi masuk dan migrasi keluar)
Kelahiran akan menambah jumlah penduduk, sedangkan kematian akan akan mengurangi jumlah penduduk. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain. Migrasi masuk akan menambah jumlah penduduk, sedangkan migrasi keluar akan mengurangi jumlah penduduk.
  1. Kepadatan Penduduk Indonesia
Kepadatan penduduk di Indonesia semakin terus mengalami peningkatan, penyebarannyapun tidak merata baik antar pulau ataupun antar provinsi. Kepadatan penduduk Indonesia mengalami peningkatan 76 jiwa per km2 pada tahun 1980, meningkat 93 jiwa per km2 dan pada tahun 2000 naik menjadi 106 jiwa per km2. Faktor yang mempengaruhi kepadatan penduduk antara lain;
  1. Kesuburan tanah
  2. Bentuk lahan
  3. Iklim yang baik
  4. Pusat pemerintahan
  5. Pusat kegiatan ekonomi dan industri
  6. Prasarana jalan
  7. Pusat pendidikan


  1. Struktur Penduduk Indonesia
Struktur penduduk berguna untuk program perencanaan pembangunan di masa yang akan datang. Beberapa susuna penduduk antatra lain;
  1. Susunan Pnduduk Menurut Umur Dan Jenis Kelamin
Komposisi penduduk Indonesai menunjukan bahwa jumlah penduduk usia muda lebih banyak dari usia dewasa, jumlah penduduk bertambah dengan cepat.
  1. Susunan Penduduk Menurut Tempat Tinggal
Susunan penduduk menurut tempat tinggal bisa ditemukan menurut tempat tinggal penduduk bersangkutan, apakah didesa atau di kota. Susunan ini juga dapat dijadikan sebagai bahan perencanaan bidang pembangunan.
  1. Susunan Penduduk Menurut Pendidikan
Susunan penduduk menurut pendidikan adalah penggolongan penduduk berdasarkan jenjang pendidikan yang diperolehnya. Jenjang pendidikan biasanya diklarifikasi mulai jenjang yang tidak bersekolah sampai perguruan tinggi.


  1. Migrasi Dan Faktor Penyebabnya
Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah laih. Jenis-jenis migrasi antara lain;
  1. Migrasi internasional, masuknya suatu penduduk dari negara lain kedalam suatu negara. Migrasi internasional ada macam, imigrasi, emigrasi, dan remigrasi.
  2. Migrasi nasional, perpindaha penduduk dalam suatu negara terdiri atas transmigrasi, uranisasi, ruralisasi, migrasi musiman, migrasi srikuler.
Faktor terjadinya migrasi;
  1. Faktor ekonomi
  2. Faktor keselamatan
  3. Faktor keamanan
  4. Faktor politik
  5. Faktor agama dan sosial
  6. Faktor kepentingan pembangunan, pendidikan, tugas, dan faktor keluarga.


  1. Keterkaitan Demografis Terhadap Pendidikan
  1. Pengaruh pendidikan terhadap demografis
Daerah-daerah yang menjadi pusat pendidikan banyak didatangi penduduk yang ingin melanjutkanpendidikan sehingga kepadatan penduduk semakin meningkat. Contohnya D.I Yogyakarta sebagai kota pendidikan banyak didatangi mahasiswa dan pelajar dari penjuru tanah air untuk melanjutkan pendidikan. Dari hal itu, ada daerah-daerah yang memiliki beberapa faktor yang menyebabkan penduduknya semakin cepat bertambah padat. Kepadatan penduduk yang tidak merata, kurang menguntungkan dari segi pembangunan, maka salah satu usaha yang dilakukan untuk mengurangi kepadatan penduduk, yaitu dengan pemerataan pendidikan sampai ke daerah pendalaman untuk mengurangi arus migrasi ke pusat-pusat pendidikan.


  1. Pengaruh Struktur Penduduk Terhadap Pendidikan
Struktur penduduk disebut juga komposisi atau susunan penduduk, susunan penduduk sering dilakukan berdasarkan umur, jenis kelamin, mata pencaharian, agama, pendidikan, tempat tinggal dan sebagainya.
Susunan penduduk menurut pendidikan dapat menjadi pedoman kualitas sumber daya manusia di negara tersebut kebanyakan pendidikan rendah, berarti kualitasnya juga rendah.


  1. Pengaruh Faktor Pendidikan Terhadap Migrasi
Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya migrasi adalah faktor pendidikan, yaitu migrasi yang terjadi karena ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Banyak penduduk yang bermihrasi ke tempat lain karena program pendidikan yang diinginkan tidak ada di tepat tinggalnyasehinga dia bermigrasi ke tempat lain karena program pendidikan sesuai dengan keinginannya. Migrasi seperti ini tidak hanya tebatas dalam negeri tetapi dapat pula ke luar negeri seperti mahasiswa Indonesia yang melanjutkan pendidikannya di luar negeri.
  1. Kesimpulan
Jumlah penduduk dalam suatu negara selalu mengalami perubahan yang disebabkan oleh faktor kelahiran, kematian, atau migrasi perpindaha penduduk. Pertumbuhan penduduk pada setiap tempat tidakklah memiliki kesamaan baik kota/kabupaten, provinsi, negara ataupun dunia. Semakin besar jumlah penduduk maka semakin banyak sekolahan, guru, sarana prasarana yang harus disediakan pemerintah untuk memenuhi keutuhan pendidikan tersebut.
Keterkaitan erat cantara demografi dan pendidikan sangat berperan penting, karena dengan ketersediaannya data demografi baik dari sensus, survei ataupun pencatatan kejadianpenting akan diijadikan dasar pedoman dalam perencanaan pembangunan bidang pendidikan. Faktor-faktor demografi antaranya melalui sensus penduduk, survei ini dapat memberikan gambaran lebih jelas untuk membantu dalam perumusan kebijakan. Misalnya menentuka besarnya anggaran untuk bidang pendidikan.


Selasa, 06 Juni 2017

K.H Sholeh Darat

ROMO K.H SHOLEH DARAT
Nama lengkap mbah sholeh adalah Muhammad sholeh bin Umar al samarani, atau sering dikenal dengan mbah Soleh Darat. Beliau dipanggil sebagai mbah Soleh Darat memilki dua alasan yang patut dan sesuai dengan yang beliau miliki melenihi para ulama Nusantara dan beliaupun memiliki gelar sebagai Guru Ulama Nusantara, yakni dipanggil mbah Soleh darat sebab sesuai dengan surat terakhir yang ia tujukan kepada para penghulu anom, penghulu keraton Surakarta yaitu, al Haqir Muhammad Salih Darat dan juga menulis nama Muhammad Salih Ibnu Umar Darat Semarang ketika menyebut nama-nama gurunya dalam kitab al Mursyid al Wajiz. Kedua, sebutan namanya “darat” karena beliau tinggal di suatu kawasan bernama Darat. Yaitu kawasan dekat pantai utara Kota Semarang tempat orang-orang mendarat yang datang dari luar jawa. Adanya laqob ini memang sudah menjadi tradisi atau ciri khas dari orang-orang terkenal di masyarakatnya pada masa itu. Kini, di kawasan Darat, semarang Utara didirikan Masjid Sholeh Darat yang merupakan cikal bakal pesantren Kiai Sholeh Darat.
Mbah Sholeh Darat terlahir di Desa Kedung Cumpleng, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah pada sekitar tahun 1820 M. Dalam riwayat lain juga dikatakan beliau lahir di Bangsri1. Semasa kecil beliau dipanggil Sholeh oleh keluarga dan masyarakat sekitar. Beliau lahir dan dibesarkan oleh keluarga yang alim dan cinta tanah air. Ayahnya adalah Kyai Umar yang merupakan tokoh ulama terpandang dan disegani di kawasan pantai utara jawa. Kyai Umar juga sebagai pejuang perang jawa (1825-1830)sekaligus menjadi kepercayaan Penglima Pangeran Diponegoro. Kyai Umar beserta kawan, kolega dan santrinya berjuang gigih mempertahankan kehormatan tanah air dari jajahan Belanda. Sayangnya data terkait Ibunda Mbah sholeh Darat tidak diketemukan riwayat dan referensinya.
KEMAHIRAN DAN KEALIMAN BELIAU DALAM BERBAGAI BIDANG ILMU DAN KEARIFANNYA MENJADIKAN BELIAU MEMILIKI LAQOB SEBAGAI MAHA GURU PARA ULAMA BESAR NUSANTARA

1 Matuki HS dan M. Isham El Shaha (editor), intelektualisme pesantren, 2003, Diva Pustaka, Jakarta, hal.145

Bimbingan Beljar

  1. Latar belakang
Kebutuhan akan bimbingan konseling dipengarhi oleh bebrapa faktor filosofis, psikologis, sosial budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, demokratisasi pendidikan, dan perluasan program pendidikan.
Kesempatan yang sama untuk semua orang telah menjadi kenyataan dalam berbagai bidang, baik di sekolah, universitas, pabrik-pabrik dan industri, maupun dikalangan profesional. Sekolah-sekolah murid-murid dari berbagai asal usuldan latar belakang kehidupan yang berbeda. Keadaan ini menimbulkan beberapa masalah yang dihadapi seseorang yang terlibat dalam kelompok campuran tersebut. Dalam keadaan ini pelayan bimbingan merupakan salah satu cara untuk menanggulangi masalah tersebut.
Untuk menangkal masalah tersebut perlu disiapkan insan dan sumber daya manusia indonesia yang bermutu. Manusia Indonesia bermutu yaitu mereka yang harmonis lahir batin, sehat jasmani dan rohani, bermoral, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi secara profesional, serta dinamis dan kreatif.hal inal.ni sesuai dengan visi misi pendidikan nasional. Kemampuan demikian i.tu tidak hanya menyangkut aspek akademis, tetapi juga menyangkut aspek perkembangan pribadi, sosial, intelektual, dan sistem nilai. Oleh karenanya pendidikan yang bermutu dalam masyarakat adalah pendidikan yang seimbang sehingga dapat mengantarkan peserta didik profesional akademis, sehat perkembangan serta produktif.
Pencapaian standar kemampuan profesioanal/akademis dan tugas-tugas perkembangan peserta didik, memerlukan kerja sama yang harmonis antara pengelola dan pelaksana, manajemen pendidikan, pengajaran, dan bimbingan sebab ketiganya merupakan bidang-bidang utama dalam pencapaian tujuan pendidikan. Sehingga berdasarkan permasalahan tersebut penulis menjelaskan beberapa hal terkait bimbingan belajar/pendidikandan pentingnya hal tersebut.
  1. Rumusan Masalah
  1. Apa pengertian bimbingan belajar/pendidikan?
  2. Bagaimana pelaksanaan bimbingan belajar ?
  3. Mengapa ada bimbingan belajar > pentngnya ?
Bab II
Pembahasan
  1. Pengertian
Bimbingan belajar merupakan salah satu bentuk layanan bimbingan yang penting diselenggarakan di sekolah. Pengalaman menunjukkan bahwa kegagalan-kegagalan yang dialami siswa dalam belajar tidak selalu disebabkan oleh kebodohan atau rendahnya intelegensi. Seringkali kegagalan itu terjadi disebabkan mereka tidak mendapatkan layanan bimbingan yang memadai1.layanan bimbingan belajar dilaksanakan melalui beberapa tahap, yakni pengenalan siswa yang mengalami masalah belajar, pengungkapan sebab-sebab timbulnya masalah belajar, dan pemberian bantuan pengentasan masalah belajar. Dalam penjelasan tersebut bimbingan belajar juga dapat disebutkan dengan bimbingan akademik/pendidikan. Bimbingan akademik adalah bimbingan yang diarahkan untuk membantu para individu dalam menghadapi dan penyekesaian masalah-masalah akademik. Adapun yang termasuk dalammasalah akademik yaitu pengenalan kurikulum, pemilihan jurusan/konsentrasi, cara belajar, penyelasaian tugas-tugas dan latihan, pencarian serta penggunaan sumber belajar,perencanaan pendidikan lanjutan, dan lain-lain. Sehingga bimbingan belajar juga dapat dikatakan bagian dari bimbingan akademik. Bimbingan dilakukan dilakukan dengan cara mengembangkan suasana belajar mengajar yang kondusif sehingga terhindar dari kesulitan belajar. Pembimbing membantu individu mengatasi kesulitan belajar, mengembangkan cara belajar efektif,membantu individu agar sukses dalam belajar dan mampu menyesuaikan diri terhadap tuntutan program pendidikan. Dalam bimbingan ini para pembimbing berupaya memfasilitasi individu dalam mencapai tujuan akademik yang diharapkan2.
Dalam pelaksanaan bimbingan belajar ada yang bersifat individu sebagaimana dijelaskan dan juga ada bimbingan kelompok belajar. Menyelenggarakan kelompok belajar adalah salah satu aspek untuk merealisasi bimbingan dan penyuluhan di sekolah. Selain individual siswa juga dapat belajar secara kelompok. Dan mengenai beberapa hal ini ada dasar pemkiran yang dapat diajukan sebagai landasan untuk menyelenggarakan kelompok belajar. Dengan demikian dalam pembentukan kelompok belajar harus berdasarkan padaa dasar pedagogik, psikologis, dan sifat asli dari masing-masing individu anak. Diantara tujuan pembentukan kelompok belajar diantaranya sebagai berikut;
  1. Membiasakan anak untuk bergaul dengan temannya,bagaimana mengungkapkan pendapat, dan menerima pendapat.
  2. Merealisasi tujuan pendidikan dan pengajaran.
  3. Untuk belajar mengatasi kesulitan-kesulitan,terutama hal pelajaran secara bersama-sama.
  4. Belajar hidup bersama sehingga tidak canggung dalam bermasyarakat.
  5. Memupuk rasa gotong royong, sebab hal tersebut adalah sifat Bangsa Indonesia3.
Tahapan bimbingan belajar dapat dilaksanakan dengan melaluilangkah sebagai berikut;
  1. Pengenalan Siswa Yang Mengalami Masalah Belajar
Disamping banyak siswa yang berhasil secara gemilang dalam belajar, sering pula dijumpaibeberapa siswa yang gagal seperti nilai raport yang rendah, tidak naik kelas, tidak lulus ujian akhir, dan sebagainya. Secara umum siswa tersebut bisa dikatakan sebagai siswa yang mengalami masalah belajar, secara lebih luas masalah belajar tidak terbatas dengan contoh yang disebutkan, melainkan memiliki beberapa bentuk ragam yang pada umumnya dapat digolongkan atas;
  • Keterlambatan akademik, yaitu keadaan siswa yang diperkirakan memiliki intelegensi yang cukup tinggi namun tak dapat memanfaatkan secara optimal
  • Ketercepatan dalam belajar, yakni keadaan siswa yang memiliki bakat akademik yang cukup tinggi dengan IQ 130/<,tapi masih memerlukan tugas-khusus untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan belajar yang amat tinggi
  • Sangat lambat dalam belajar, merupakan keadaan siswa yang memiliki bakat akademik kurang memadai dan perlu pertimbangan untuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran khusus
  • Kurang motivasidalam belajar, adalah keadaan siswa yang kurang bersemangat dalam belajar, mereka seakan-akan merasa jera dan malas
  • Bersikap dan berkebiasaan buruk dalam belajar,yakni kondisi siswa yang perbuatan belajarnya sehari-hari antagonistik dengan yang seharusnya, ssperti menunda-nunda tugas,mengulur waktu,membeci guru, tidak mau bertanya untuk hal yang tidak jelas dan tidak diketahuinya, dll.
Siswa yang mengalami masalah belajar dapat dikenali melalui prosedurpengungkapan melalui tes hasil belajar, tes kemampuan dasar, skala pengungkapan sikap dan kebiasaan belajar, serta pengamatan.
Tes Hasil Belajar
Merupakan suatu alat yang disusun untuk mengungkapkan sejauh mana siswa telah mencapai tujuan-tujuan pengajaran yang ditetapkan sebelumnya. Siswa dikatakan telah mencapai apabila dapat menguasai sebagian besar materi yang berhubungan dengan tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Ketuntasan penguasaan bahan ditentukan dengan menetapkan patokan, yakni patokan presentasi minimal yang harus dicapai setiap siswa. Siswa yang belum menguasai bahan pelajaran sesuai dengan batasan minimal dikatan sebagai siswa yang membutuhkan bantuan khusus atau mengalami permasalahan dalam belajar. Sedangkan siswa yang sudah menguasai semua bahan yang disajikan dikatakan sebagai siswa yang sangat cepat dalam belajar. Mereka patutmendapatkan tugastambahan sebagai bentuk pengayaan.
Tes Kemampuan Dasar
Setiap individu tentunya memilikikemampuan dasar danintelegen tertentu. Hal ini biasanya diukur dengan mengadministrasikan tes intelegensi yang sudah baku. Diantaranya Progressive Matrices (PM), Wechler intelegence (WAIS dan WISC), Stanford Binet Intelegence Scale (SBIS). Skala intelegensi,kemampuan dasar manusia bisa diklasifikasikan sebagai berikut;
I.Q 140 ke atas sangat cerdas
120 – 139 cerdas
110 – 129 diatas rata-rata
90 - 109 normal atau rata-rata
80 – 89 dibawah rata-rata
70 – 79 bodoh
Dibawah 70 sangat bodoh
Hasil belajar yang dicapai seyogyanya dapat mencerminkan tingkat kemampuan dasar yang dimilikinya.
Skala Sikap dan Kebiasaan Belajar
Merupakan salah satu faktor penting dalam belajar. Sebagian dari hari belajar ditentukan oleh sikapdan kebiasaan siswa dalam belajar. Untuk mengungkapkan sikap dan kebiasaan siswa belajar dapat diketahui dikembangkan beberapa alat berupa “skala sikap dan kebiasaan belajar. Alat ini dapat mengungkapkannya derajat siswa yang mengajarkan dan membiasakan belajar. Dengan memperhatikan derajat sikap dan kebiasaan belajar siswa tersebut dapat diketahui mana yang sudah memadai dan perlu dipelihara, serta siswa-siswa mana yang memerlukan bantuan khusus dalam meningkatkan sikap dan kebiasaan belajarnya.
Tes Diagnosik
Adalah instrumen untukmengungkapkan adanya kesalahan-kesalahan yang dialami oleh siswa dalam bidang pelajaran tertentu. Dengan tes ini sebenarnya sekaligus dapat diketahui kekuatan dankelemahan siswa.makin sedikit siswa membuat kesalahan makin kuatlah siswa terhadap materi pelajaran bersangkutan begitu uga sebaliknya. Siswa-siswa yang ternyata sudah cukup kuat dalam mata pelajaran yang dimaksud dianjurkan untuk terusmemupuk kekuatan mereka, sedangkan siswa yang masih mengalami banyak kesalahan berarti memerlukan bantuan khusus.
Analisis Hasil Karya atau Belajar
Analisis ini merupakan bentuk lain dari tes diagnosik, tujuannya yaitumengungkapkan kesalahan-kesalahan yang dialami oleh beberapa siswa dalam mata pelajaran tersebut. Analisis hasil belajar merupakan merupakanprosedur yang pelaksanaannya dilaksanakan dengan memeriksa langsung materi hasil belajar yang ditampilkan langsung oleh siswa baik bentuk tulisan, grafik, hasil kerajinan, rekaman video,dll. Dalam analisi hasil belajar ini harus menggunakan pedoman tertentu. Hasil pengamatan tersebut dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan atau bahkan telah dibakukan.
  1. Upaya Membantu Siswa Yang Mengalami Masalah Belajar
Siswa yang mengalami masalah belajar sebagaiman telah dijelaskan perlu mendapatkan bantuan agar masalahnya tidakberlarut-larut. Beberapa upaya yang dapat dilakukan diantaranya pengajaran perbaikan, kegiatan pengayaan, peningkatan motivasi belajar, dan mengembangkan sikap kebiasaan belajar efktif.
  • Pengajaran Perbaikan
Merupakan suatu bentuk bantuan yang diberikan kepada seorang siswa atupun sekelompok siswayang menghadapi masalah belajar dengan maksud untuk memperbaikikesalahan-kesalahan dalam proses dan hasil belajar mereka. Dalam hal inikeslahan paling pokok terkait kesalah pengertian, dan tidak menguasai penih konsep-konsep dasar . apabila kesalahan tersebut diperbaiki maka siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal.
Dibandingkan dengan pengajaran biasa, perbaikan sifatnya lebih khusus, karenabahan,metod,dan pelaksanaan disesuaikan dengan jenis, sifat, dan latar belakang yang dihadapi siswa. Dalam halini adalah amat penting bagi seorang konselor memahami perasaan-perasaan siswa yang menhadapimasalah tersebut. Tingkah laku yang ditampilkan siswa menghednaki adanya perhatian dari guru dan konselor. Tidak dapat disangsikan bahwa yang utama harus diupayakan oleh guru dan konselora adalah mendorong siswa untuk mau beajar.
  • Kegiatan Pengayaan
Kegiatan ini adalah suatu bentuk layanan yang diberikan kepada seseorang atau beberapa orang yang sangat cepat dalam belajar. Mereka memerlukan tugas-tugas tambahan terencana untukmenambah perluasan pengetahuan dan ketrampilan yang telah dimilikinya dalam kegiatan belajar sebelumnya. Hal ini sering muncul pada proses pembelajaran yang terencana secarabaik seperti modul, paket belajar,dll.
Dilihat dari segi prestasi atau hasilbelajar mereka, siswa yang amat belajar itu sebenarnya tidaktergolong siswa yang menghadapi masalah belajar. Bahkan semua siswa harus didorong agar dapat mencapai hasil belajar yang seperti itu. Masalah yang dihadapi nantinya masuk pada akibat dari kecepatan belajar yang dialaminya itu. Dampaknya pun bisa positif ataupun negatif dampak positif apabila siswamerasa diperhatikan dan dihargai orang lain atas keberhasilan yang telah dicapai. Sebaliknya kecepatan belajar itu akan memiliki dampak negatif apabila siswa merasa merasa kurang diperhatikan dari apa yang sudah dicapai dan dihargai keberhasilannya oleh orang lain. Mereka cenderung patah hati,kecewa, tidak semangat,dll. Dan dalam pergaulannya juga bisa jadi mereka akan salah tingkah dalam bersosial.
  • Peningkatan Motivasi Belajar
Sorang guru/konselor wajib membantu siswa dalam meningkatkan motivasi belajarnya.halini dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut;
  1. Memperjelas tujuan belajar
  2. Menyesuaian pengajaran dengan bakat,kemampuan dan minat siswa
  3. Menciptakan suasana belajar menantang,menyenangkan, dan merangsang
  4. Memberikan hadiah penguatan dan hukuman bila perlu
  5. Menciptakan suasana hubungan hangat dan dinamis antara guru dengan muriddan muriddengan murid
  6. Menghindari tekanan-tekanan dansuasana yang tidak menentu
  7. Melengkapi sumberdan peralatan belajar
  • Pemiasaan Sikap Dan Kebiasaan Belajar Yang Baik
Setiap siswa diharapkan dapat menrapkan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif. Sebagian siswamemang memerlukan bantuan untuk mampu melihat secara kritis sikap-sikapdan kebiasaan belajar yang merekamiliki. Melalui bantuan ini mereka diharapkan memiliki dan menemukan kelemahan-kelemahan mereka dalam belajar, dan selanjutnya berusahamengubah kelemahan tersebut dan memperbaikinya. Hendaknya siswa didorong meninjau sikap=ya dengan prinsip sebagai berikut;
  • Beajar berarti melibatkan diri secara penuh, lebih dari sekedar membaca dlltapi menyatu dengan apayang dipelajari
  • Efisiensi belajar akan meningkat apabila dilandaskan pada rencana tujuan nyata yang telah diukur
  • Kata-kata,ungkapan-ungkapan, kalimat yang ada dalam bahan yang dipelajari dibacadengan penuh pengertian
  • Behan belajar hanya akan dipelajaribaik apabila diguakan dengan mengguakan metode belajar secara menyeluruh
  • Belajar dalam seuasana terpaksa tidakmemberikan harapan besar untuk berhasil dengan baik.
  • Untuk mendapat kegiatan menvapai hasil belajar yang baik diperlukan adanya suasana hati nyaman, kesehatan baik, tidur teratur,dan rekreasiyang memadai.
Lebih jauh sikap dan kebiasaan tidak tumbuh secara kebetulan, melainkan seringkali dengan bantuan yang terencana terutama guru dan konselor, orang tua,. Untuk itu dapat dibantu dalam hal berikut
  • Meneukan motif tepat dalam belajar
  • Memeliharakondisi kesehata yang baik
  • Mengatur waktu belajar disekolah dan dirumah
  • Memilih tempat belajar yang baik
  • Belajar dengan sumber belajar yang baik, kaya,seperti buku-buku teks dan referensi lainnya
  • Membaca secara baik dan seuai dengan kebutuhan , misalnya kapan membaca secara garis besar,kapan terinci, dan sebagainya
  • Tidak segan bertanya hal yang tidak diketahhui kepada guru,teman, dll
Dalam layanan bimbingan belajar peranan guru dan konselor adalah saling membantu,mengisi,menunjang, dll. Sebagaimana disebutkan terdahulu, guru sebagai penguasa lapangan dan penggerak kegiatan pembelajaran siswa sedangkan konselorsebagai arsitek, penasihat dan penyumbang data, masukan, pertimbangan, bagi ditetapkannya layanan bimbingan belajar. Konselor dapat membantu mengolah danmenafsirkan nilai-nilai tes hasil belajar, tapi tersebut dibuat oleh guru. Dalam hasil tersebut memang diharapkan adanya tes hasil belajar yang sudah dibakukan.
Berdasarkan pengungkapan kelemahan dan kekuatan siswa dengan menggunakan instrumen diatas, konselor dan guru merancang bimbingan belajar bagi siswa yang memerlukannya baik secara individu maupun kelompok. Dalam pelaksanaannya guru dan konselor masing-masing bersama tergantung pada materi pelayanan. Layanan yangmaterinya lebih banyak menyangkut penguasaaan bahan pelajaran menuntut peranan guru lebih besar dari pada konselor, sedangkan peranan terkait dengan motivasi, minat,sikap, dan kebiasaan belajar menuntut lebih banyak peranan konselor. Keadaan yang lebih dikehendakiadalah apabila kedua pihak selalusaing bahu membahu meningkatkan siswa belajar baik disekolah maupun diluar sekolah/di rumah.

KESIMPULAN


Bimbingan belajar merupakan salah satu bentuk layanan bimbingan yang penting diselenggarakan di sekolah. Pengalaman menunjukkan bahwa kegagalan-kegagalan yang dialami siswa dalam belajar tidak selalu disebabkan oleh kebodohan atau rendahnya intelegensi. Siswa yang mengalami masalah belajar dapat dikenali melalui prosedurpengungkapan melalui tes hasil belajar, tes kemampuan dasar, skala pengungkapan sikap dan kebiasaan belajar, serta pengamatan.
Analisis hasil belajar merupakan merupakanprosedur yang pelaksanaannya dilaksanakan dengan memeriksa langsung materi hasil belajar yang ditampilkan langsung oleh siswa baik bentuk tulisan, grafik, hasil kerajinan, rekaman video,dll. Keadaan yang lebih dikehendakiadalah apabila kedua pihak selalusaing bahu membahu meningkatkan siswa belajar baik disekolah maupun diluar sekolah/di rumah



Daftar Pustaka


Prayitno,dkk. Dasar-dasar bimbingan konseling. Rinekacipta.Jakarta:2013
Nurihsan, achmadjuntika. Bimbingan & konseling dalam latar belakang kehidupan, Refika Aditama, Bandung; 2011
Walgito,bimo. Bimbingan &penyuluhan disekolah.AndiOfset, Yogyaarta;1995
1 Prayitno,dkk.Dasar-dasar bimbingan&konseling, RinekaCipta; Jakarta,2013.hal 279
2 Ahmad Juntika Nurihsan. Bimbingan&Konseling dalam berbagai latar kehidupan. RefikaAditama. Bandung. 2011

3 Bimo walgito,Bimbingan & Penyuluhan di Sekolah, Andi Offest;Yogyakarta,1995.hal.103-105

Bimbingan Konseling

  1. Bimbingan merupakan suatu proses pembantuan individu dalam memahami dan menggunakan secara luas kesempatan-kesempatan pendidikan, ataupun mempersiapkan diri dalam menghadapi sebagala macam realita yang ada terlebih rencana penyelesaian masalah kehidupan atau pendidikan yang dialami setiap individu.
  2. Langkah-langkah bimbingan terhadap murid
  1. Identifikasi kasus : merupakan awal bimbingan dalam rangka memahami suatu persoalan sehingga harapannya dapat memahami secara komprehensif dan menemukan solusi yang tepat. Hal ini dilakukan dengan beberapa langkah yakni, memahami kasus, mengamati fenomena, mencari ciri, mencari latar belakang, dan krus dengan data yang tersedia.
  2. Diagnosa : tahap dugaan sementara terhadap jenis masalah dan jalan keluarnya. Dengan meliputi hal berikut yakni upaya menentukan jenis masalah, belajar, waktu luang, pendidikan, pekerjaan, sosial, dan pribadi.
  3. Prognosa : bentuk tindak lanjut dari pemahaman masalah yang dihadapi oleh individu menuju proses pencarian jalan keluar ataupun solusi dari hal yang sedang dihadapi.
  4. Terapi : adalah proses penanganan masalah yang dihadapi bersama guru ataupun konsultan dengan harapan dapat sedikit-sedikit mengurangi bebean atau menjadikan masalah bukan sebagai beban untuk didiamkan tetapi suatu hal yang harus dihadapi dan diselesaikan.
  5. Evaluasai dan follow up : yakni pencarian solusi dari permasalahan yang dihadapi atau proses perbaikan diri dari hal sebelumnya.
3. Perbedaan latar belakang antara penyuluhan dengan konseling, bahwasanya penyuluhan usahanya lebih mengarah pada usaha-usaha suatu badan atau lembaga, baik pemerintah ataupun swasta untuk meningkatkan kesadaran, pemahaman, sikap dan ketrampilan warga masyarakat yang berkenan dengan hal tersebut. Seperti penyuluhan pertanian, hukum, kesehatan, gizi, dan sebagainya. Sedangkan konseling ini merupakan suatu hal yang diadakan dengan tujuan perluasan dari adanya penyuluhan terkait sifat dan cakupan pembahasannya. Pada konseling ini lebih pada keterlibatan dua orang saja antara individu dengan konselor bukan konselor dengan kelompok individu yang mana dua orang ini langsung berinteraksi dan mengemukakan juga memperhatikan dengan seksama isi pembicaraan, gerakan-gerakan isyarat, pandangan mata ataupun lainnya bermaksud meningkatkan pemahaman kedua belah pihak yang terlibat interaksi tersebut dalam menemukan jalan keluar solusi problem individu.

4. Pandangan siswa tentang pembimbing sebagai hakim ataupun jaksa bisa disebabkan pada realita yang terjadi pembimbing hanya melakukan penanganan kasus dan menangani masalah negatif dan berujung memberikan hukuman pada individu yang salah sehingga mereka terkesan takut dan menghindari pembimbing, padahal masih banyak yang dilakukan oleh seorang pembimbing terhadap siswanya. Seharusnya dalam realita pembimbing jangan hanya menangani maslah negatif siswa, tetapi pembimbing juga perlu menangani kesusahan yang dialami siswa dan bisa sebagai pemberi saran yang berkebijaksanaan bukan penanganan kasus yang penuh dengan hukuman dan kekejaman yang pada nantinya hanya akan menghasilkan siswa yang senantiasa menyimpan kedendaman sampai waktu kelulusan.

analisis

  1. Pada umumnya manusia memang menjadikan bulan ramadan sebagai bulann yang istimewa, selain keistimewaan terhadap kualitas ibadah setiap manusia juga terkadang sebagian manusia beralasan untuk tidak memaksimalkan diri tetrhadap kegiatan baik pembeajaran ataupun pekerjaan. Hal yang sedemikian itu seharusnya tidak dijadikan sebagai budaya buruk masyarakat baik secara pribadi ataupun berkelompok. Selain keistimewaan bulan tersebut juga ketika bulan itu semakin bermanfaat dalam setiap kesehariannya justru lebih bertambah semakin istimewa sebab setiap kebaikan dalam bulan puasa dilipat gandakan oleh Allah SWT termasuk belajar dan bekerja bisa dinilai sebagai ibadah ketika diniatkan oleh setiap pribadi manusia tersebut. Ketika hal tersebut terjadi maka bagi perspektif tertentu perlu diadakan semacam bimbingan dan konseling demi mencapai keutuhan tujuan yang semaksimal dan sesuai dengan harapan bersama.
  2. Dalam pembentukan karakter siswa dan kesetiaan sosialnya memang melibatkan beberapa komponen seperti orang tua, pendidik, dan lingkungan sosial. Guru BK berperan lewat pendidik sebab peranannya memiliki hak dalam pembentukan jiwa peserta didik yang senantiasa menjadi pengawas langsung atau teman berkembang bagi perkembangan dan perubahan setiap siswa, hal ini ditunjukan dengan adanya pantauan secara merinci pada setiap pribadi siswa baik lewat catatan ataupun teman sebaya yang dijadikan sebagai rekan kehidupan dan sumber informan bagi BK sehingga BK bisa mengetahui pasti walau tidak secara rinci bagi perkembangannya kepribadian siswa. Selain itu BK juga berperan memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian masalah hidup siswa sehingga ia bisa menentukan arah kehidupan yang sebenarnya dan sebaik-baiknya sesuai dengan arah gerak dan tujuan sosial budaya manusia. Kesadaran sosial siswa memang sangatlah penting demi keberlangsungannya kehidupan yang normal dan penuh dengan keantusiasan juga kesadaran atas kebutuhan bersama sehingga semua anggota masyarakat bisa bergotong royong secara menyeluruh demi keberlangsungan dan pemenuhan kebutuhan hidup bersama dan bermasyarakat di dunia.
  3. Sebagai orang tua memang berhak dan memiliki kwajiban untuk mendidik setiap anak yang dimilikinya sebab mereka adalah amanat yang harus dijaga dan dilestarikan, namun pengajaran orang tua terkait hal baik kepada anaknya bukan hanya dilakukan dalam bulan ramadan saja tapi dalam kesehariannya juga harus dijalankan, akan tetapi selama bulan ramadan tersebut memang harus diperkuat dan ditekankan ajarannya terhadap anak-anak ehingga dapat memahami apa yang diajarkan. Terlebih mengajarkan hal yang indah terkait puasa dan ibadah terhadap anak manusia tentu menjadi hal yang istimewa pula bagi sang anak sebab mereka merasa diperhatikan dan dimiliki oleh orang tuanya sebab perhatian yang sedemikian rupa dinerikan secara maksimal diberikannya untuk belajar dan mengenang hal baik dan belajar keindahan dalam hidup yang penuh keanekaragaman semesta.
  4. Cara mengerem generasi pecandu narkoba diadakan dengan adanya penyuluhan dan juga karantina bagi para generasi muda untuk memahami pentingnya hidup ini dan bahaya narkoba sangatlah perlu diadakan dan harus sejak dini bahkan mulai taman usia dini sekarang mereka sudah memahami seluruuh hal terkait hidup dan narkoba dengan harapan semua pendidikan yang ditanamkan secara awal dapat lebih mudah diterima dan diresapi juga disimpan dalam memori diri, sehingga ketika memasuki usia dewasa mereka sudah bisa membedakan lebih jauh dan bisa mengambil langkah cepat yang lebih tepat dalam memilih keberlangsungan hidup ada. Penanganan atau penanggulangan narkoba terhadap generasi muda atau bahkan terhadap anak-anak harus tepat dilakukan sebab pada usia tersebut otak mereka belum terlalu banyak permasalahan ataupun hal negatif yang masuk kedalamnya sehingga penanaman akan bahaya narkoba dan pentingnya hidup akan lebih diserap secara menyeluruh dan jernih dalam otak mereka sejernih apa isi didalamnya.
  5. Alhamdulillahirobbil ‘alamin, mohon maaf atas segala khilaf kesalahan dan kekeliruan baik perilaku ataupun perbuatan kami.
  6. Terima kasih

Sabtu, 03 Juni 2017

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam
Manusia yang dilahirkan sebagai satu-satunya makhluk yang terlahir dengan keanekaragaman seringkali menjadikan mereka memiliki rasa keangkuhan dan keteledoran yang sangat disayangkan. Padaal Allah SWT berfirman Qs. Al Imron 110 dikatakan manusia merupakan diciptakan sebagai makhluk yang terbaik dengan harapan bisa menebarkan amar ma’aruf nahi mukar,namun pada realitanya seringkali sulit dan sangat sulit dalam melaksanakan hal tersebut sebagai salah satu kehakikatan manusia. Bahkan makhluk bernama jin sempat tidak suka terhadap manusia saat diberi amanat oleh allah untuk menghuni dan merawat sebagai penghuni bumi dengan alasan ia lebih baik dari manusia. Padahal setelah itu manusia diajarkan berbagai macam pengetahuan hal oleh sang pencipta sehingga menjadikan manusia berbeda dengan makhluk lain yakni kepemilikan akal nafsu, hati dan lain sebagainya.
Pendidikan yang selama ini digencarkan sana-sini apakah memang benar sudah sesuai dengan tujuan yang hakikat terkait dengan memanusiakan manusia dimua bumi ini. Bahkan dalam realita sekarang semakin banyak manusia berpendidikan justru semakin tidak memanusiakan manusia sebab merasa dialah paling cerdas sehingga membodohi dan mengelabuhi manusia-manusia yang selalu berfikir dan memandang hidup keduniaan tana memandang sedikitpun hakikat hidup akhirat. Seiring dengan perkembagan ilmu pengetahuan dan teknologi kebaratan seringkali membuat manusia timur dan manusia tengah belahan dunia terlena dengan pengecaman yang liar tanpa filter yang menjernihkan input terhadap kebiasaan baru masyarakat dunia. Pendidikan yang menjadikan dan dapat menciptakan manusia berkarakterpun kini sudag mulai teracuni berbagai sistem dan pelaksanakan yang dapat mengoutputkan hasil kebobrokan pada masa depan generasi muda, adakalanya pendamping dari berbagai permasalahan pendidikan yang bersifat universal dan sistematis penitng untuk diimbangi agama dalam menjaga tameng kepribadian dalam berperilaku manusia dalam penanaman akhlak sejak usia dini. Pembiasaan terkait perilaku yang baik dan buruk sering kali dipengaruhi dengan pembiasaan olehorangtua dan lingkungan yang sangat mendukung dalam pelaksanaan pembiasaan baik tersebut. Pendidikan berkarakter dipentingkan dalam perbaikan pola hidup bersosial mendunia dan global, sebab dengan manusia berkarakter mereka akan tahu bagaimana harus berperilaku sesuai dengan obyek dan juga predikat yang berhadapan saat hasil gerakan anggota tubuh mereka bersentuhan dengan pandangan dan realitas batin manusia sekitar.
Konsep pendidikan yang terlahir dahulu masa tokoh pendidikan sangat difikirkan sesua dengan realita dan keadaan manusia bangsa yang merdeka, dan seringkali dijadikan sebagai jawaban dari permasalahan sosial dan masyarakat sekitar penyelenggaraan pendidikan, namun masa sekarang justru seringkali produk pendidikan dan subyek pendidikan yang menciptakan permasalahan dan menjadikan masyarakat tersendiri sebaga beban kehidupan. Kenapa hal yang semacam itu bisa terjadi dan terbolak balik dengan ketuaan bumi yang semakin renta dan sangat rawan dengan bencana ? padahal seandainya kita mau dan beringinan untuk menelaah secara mendalam segala yang terjadi sebenarnya sebab manusia sekarang tak pernah dan sangat jarang pribadi yang memiliki kepercayaan terhadap diri sendiri dan juga selalu melihat pihak lain sebelum melihat dirinya dan akhirnyapun mata batin mereka tertutup dengan segala hak yang berada diluar diri mereka dan bahkan diri merekapun tak dapat dilihat oleh dirinya sendiri. Seharusnya pendidikan menghasilkan output yang bisa mebanggakan drinya bukan untuk kesombongan namun untuk tetap menjaga kekhasan perihal diri dan menjadikannya berbeda dengan yang lainnya dengan kekhasan yang menjadi citra leluhur bangsa dan juga pahlawan yang memperjuangkan serta memerdekakan bangsa negara kita semua.
Permasalahan tersebut harus bisa terjawab lewat pendidikan baik pendidikan umum, kebangsaan, ataupun pendidikan agama islam sebab ketiga hal tersebut senantiasa harus memikliki unsur nilai integrasi interkoneksi sehingga multi kearifan dan khazanah nusantara bisa terjaga dengan sebaik-baiknya lewat output yang berakhlakul karimah dan mampu serta cerdas dalam berperilaku. Terlebih sebagai tenaga pendidik tidaklah pantas untuk takut ataupun minder dalam melaksanakan hal baru selama proses pendidikan, ketakutan tenaga pendidik dalam menerapkan pendidikan bagi anak bangsa adalah salah satu faktor kemunduran bangsa sehingga outputnya akan stagnan dan statis, tenaga pendidik yang baik harus berani mencoba hal yang baru terlebih dalam menjaga kearifan lokal dari unsur nilai kebangsaan dengan diberikan sentuhan unsur nilai pengembangan pengetahuan yang bersifat global dan penuh kreatifitas dalam penjelajahan dunia lewat output pendidikan yang mampu berkahlak dan memiliki keilmuan yang mumpuni lewat jalan pendidikan agama islam, pendidikan kwarganegaraan, dan pendidikan umum yang terkomunikasikan satu sama lain dan menghasilkan karakter diluar kewajaran yang berkarimah.



(problemmausia)

good governance

Seolah sudah menjadi ciri khas tersendiri di Indonesia, permasalahan yang muncul dari multi dimensi yang disebabkan tata kelola pemerintahan yang kurang baik dari pemerintahan dinegeri ini. Permasalahan internal politik juga menjadi pemandangan yang selalu menghiasi warta media setiap harinya. Korupsi, kolusi, dan nepotisme juga menjadi kebiasaan yang ada di pemerintahan Indonesia. Tidak dipungkiri,bahkan kepercayaan masyarakat kepada pelaku pemerintah juga tidak sebaik dulu. Permasalahan ini juga disebabkan oleh tata pemerintahan yang buruk.
Tata pemerintahan yang baik merupakan landasan yang harus diambil dalam kebijakan pemulihan ekonomi, sosial maupun politik. Dalam perkembangan globalisasi maupun demokrasi menuntut peran pelaku-pelaku penyelenggaraan pemerintahan. Pemerintah, yang sebelumnya memegang kuat kendali pemerintahan cepat atau lambat mengalami pergeseran peran dari posisi mengatur segala kebijakan ke posisi sebagai fasilitator. Dan sebaliknya masyarakat yang sebelumnya sebagai penerima manfaat, harus mulai menyadari kedudukannya sebagai pemilik kepentingan yang juga harus berfungsi sebagai pelaku.
Oleh karena itu, tata pemerintahan yang baik harus segera dilaksanakan agar segala permasalahan yang timbul dapat segara terselesaikan dan juga proses pemulihan ekonomi dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar. Disadari, mewujudkan tata pemerintahan yang baik membutuhkan waktu yang tidak singkat dan juga upaya terus menerus. Disamping itu, perlu juga dibangun kerjasama dari seluruh komponen bangsa yaitu para aparatur negara, pihak swasta dan masyarakat madani untuk menumbuhkembangkan rasa kebersamaan dalam rangka mencapai tata pemerintahan yang baik.