Pendidikan
Agama Islam
Manusia yang dilahirkan sebagai
satu-satunya makhluk yang terlahir dengan keanekaragaman seringkali
menjadikan mereka memiliki rasa keangkuhan dan keteledoran yang
sangat disayangkan. Padaal Allah SWT berfirman Qs. Al Imron 110
dikatakan manusia merupakan diciptakan sebagai makhluk yang terbaik
dengan harapan bisa menebarkan amar ma’aruf nahi mukar,namun pada
realitanya seringkali sulit dan sangat sulit dalam melaksanakan hal
tersebut sebagai salah satu kehakikatan manusia. Bahkan makhluk
bernama jin sempat tidak suka terhadap manusia saat diberi amanat
oleh allah untuk menghuni dan merawat sebagai penghuni bumi dengan
alasan ia lebih baik dari manusia. Padahal setelah itu manusia
diajarkan berbagai macam pengetahuan hal oleh sang pencipta sehingga
menjadikan manusia berbeda dengan makhluk lain yakni kepemilikan akal
nafsu, hati dan lain sebagainya.
Pendidikan yang selama ini
digencarkan sana-sini apakah memang benar sudah sesuai dengan tujuan
yang hakikat terkait dengan memanusiakan manusia dimua bumi ini.
Bahkan dalam realita sekarang semakin banyak manusia berpendidikan
justru semakin tidak memanusiakan manusia sebab merasa dialah paling
cerdas sehingga membodohi dan mengelabuhi manusia-manusia yang selalu
berfikir dan memandang hidup keduniaan tana memandang sedikitpun
hakikat hidup akhirat. Seiring dengan perkembagan ilmu pengetahuan
dan teknologi kebaratan seringkali membuat manusia timur dan manusia
tengah belahan dunia terlena dengan pengecaman yang liar tanpa filter
yang menjernihkan input terhadap kebiasaan baru masyarakat dunia.
Pendidikan yang menjadikan dan dapat menciptakan manusia
berkarakterpun kini sudag mulai teracuni berbagai sistem dan
pelaksanakan yang dapat mengoutputkan hasil kebobrokan pada masa
depan generasi muda, adakalanya pendamping dari berbagai permasalahan
pendidikan yang bersifat universal dan sistematis penitng untuk
diimbangi agama dalam menjaga tameng kepribadian dalam berperilaku
manusia dalam penanaman akhlak sejak usia dini. Pembiasaan terkait
perilaku yang baik dan buruk sering kali dipengaruhi dengan
pembiasaan olehorangtua dan lingkungan yang sangat mendukung dalam
pelaksanaan pembiasaan baik tersebut. Pendidikan berkarakter
dipentingkan dalam perbaikan pola hidup bersosial mendunia dan
global, sebab dengan manusia berkarakter mereka akan tahu bagaimana
harus berperilaku sesuai dengan obyek dan juga predikat yang
berhadapan saat hasil gerakan anggota tubuh mereka bersentuhan dengan
pandangan dan realitas batin manusia sekitar.
Konsep pendidikan yang terlahir
dahulu masa tokoh pendidikan sangat difikirkan sesua dengan realita
dan keadaan manusia bangsa yang merdeka, dan seringkali dijadikan
sebagai jawaban dari permasalahan sosial dan masyarakat sekitar
penyelenggaraan pendidikan, namun masa sekarang justru seringkali
produk pendidikan dan subyek pendidikan yang menciptakan permasalahan
dan menjadikan masyarakat tersendiri sebaga beban kehidupan. Kenapa
hal yang semacam itu bisa terjadi dan terbolak balik dengan ketuaan
bumi yang semakin renta dan sangat rawan dengan bencana ? padahal
seandainya kita mau dan beringinan untuk menelaah secara mendalam
segala yang terjadi sebenarnya sebab manusia sekarang tak pernah dan
sangat jarang pribadi yang memiliki kepercayaan terhadap diri sendiri
dan juga selalu melihat pihak lain sebelum melihat dirinya dan
akhirnyapun mata batin mereka tertutup dengan segala hak yang berada
diluar diri mereka dan bahkan diri merekapun tak dapat dilihat oleh
dirinya sendiri. Seharusnya pendidikan menghasilkan output yang bisa
mebanggakan drinya bukan untuk kesombongan namun untuk tetap menjaga
kekhasan perihal diri dan menjadikannya berbeda dengan yang lainnya
dengan kekhasan yang menjadi citra leluhur bangsa dan juga pahlawan
yang memperjuangkan serta memerdekakan bangsa negara kita semua.
Permasalahan tersebut harus bisa
terjawab lewat pendidikan baik pendidikan umum, kebangsaan, ataupun
pendidikan agama islam sebab ketiga hal tersebut senantiasa harus
memikliki unsur nilai integrasi interkoneksi sehingga multi kearifan
dan khazanah nusantara bisa terjaga dengan sebaik-baiknya lewat
output yang berakhlakul karimah dan mampu serta cerdas dalam
berperilaku. Terlebih sebagai tenaga pendidik tidaklah pantas untuk
takut ataupun minder dalam melaksanakan hal baru selama proses
pendidikan, ketakutan tenaga pendidik dalam menerapkan pendidikan
bagi anak bangsa adalah salah satu faktor kemunduran bangsa sehingga
outputnya akan stagnan dan statis, tenaga pendidik yang baik harus
berani mencoba hal yang baru terlebih dalam menjaga kearifan lokal
dari unsur nilai kebangsaan dengan diberikan sentuhan unsur nilai
pengembangan pengetahuan yang bersifat global dan penuh kreatifitas
dalam penjelajahan dunia lewat output pendidikan yang mampu berkahlak
dan memiliki keilmuan yang mumpuni lewat jalan pendidikan agama
islam, pendidikan kwarganegaraan, dan pendidikan umum yang
terkomunikasikan satu sama lain dan menghasilkan karakter diluar
kewajaran yang berkarimah.
(problemmausia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar