Sabtu, 03 Juni 2017

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam
Manusia yang dilahirkan sebagai satu-satunya makhluk yang terlahir dengan keanekaragaman seringkali menjadikan mereka memiliki rasa keangkuhan dan keteledoran yang sangat disayangkan. Padaal Allah SWT berfirman Qs. Al Imron 110 dikatakan manusia merupakan diciptakan sebagai makhluk yang terbaik dengan harapan bisa menebarkan amar ma’aruf nahi mukar,namun pada realitanya seringkali sulit dan sangat sulit dalam melaksanakan hal tersebut sebagai salah satu kehakikatan manusia. Bahkan makhluk bernama jin sempat tidak suka terhadap manusia saat diberi amanat oleh allah untuk menghuni dan merawat sebagai penghuni bumi dengan alasan ia lebih baik dari manusia. Padahal setelah itu manusia diajarkan berbagai macam pengetahuan hal oleh sang pencipta sehingga menjadikan manusia berbeda dengan makhluk lain yakni kepemilikan akal nafsu, hati dan lain sebagainya.
Pendidikan yang selama ini digencarkan sana-sini apakah memang benar sudah sesuai dengan tujuan yang hakikat terkait dengan memanusiakan manusia dimua bumi ini. Bahkan dalam realita sekarang semakin banyak manusia berpendidikan justru semakin tidak memanusiakan manusia sebab merasa dialah paling cerdas sehingga membodohi dan mengelabuhi manusia-manusia yang selalu berfikir dan memandang hidup keduniaan tana memandang sedikitpun hakikat hidup akhirat. Seiring dengan perkembagan ilmu pengetahuan dan teknologi kebaratan seringkali membuat manusia timur dan manusia tengah belahan dunia terlena dengan pengecaman yang liar tanpa filter yang menjernihkan input terhadap kebiasaan baru masyarakat dunia. Pendidikan yang menjadikan dan dapat menciptakan manusia berkarakterpun kini sudag mulai teracuni berbagai sistem dan pelaksanakan yang dapat mengoutputkan hasil kebobrokan pada masa depan generasi muda, adakalanya pendamping dari berbagai permasalahan pendidikan yang bersifat universal dan sistematis penitng untuk diimbangi agama dalam menjaga tameng kepribadian dalam berperilaku manusia dalam penanaman akhlak sejak usia dini. Pembiasaan terkait perilaku yang baik dan buruk sering kali dipengaruhi dengan pembiasaan olehorangtua dan lingkungan yang sangat mendukung dalam pelaksanaan pembiasaan baik tersebut. Pendidikan berkarakter dipentingkan dalam perbaikan pola hidup bersosial mendunia dan global, sebab dengan manusia berkarakter mereka akan tahu bagaimana harus berperilaku sesuai dengan obyek dan juga predikat yang berhadapan saat hasil gerakan anggota tubuh mereka bersentuhan dengan pandangan dan realitas batin manusia sekitar.
Konsep pendidikan yang terlahir dahulu masa tokoh pendidikan sangat difikirkan sesua dengan realita dan keadaan manusia bangsa yang merdeka, dan seringkali dijadikan sebagai jawaban dari permasalahan sosial dan masyarakat sekitar penyelenggaraan pendidikan, namun masa sekarang justru seringkali produk pendidikan dan subyek pendidikan yang menciptakan permasalahan dan menjadikan masyarakat tersendiri sebaga beban kehidupan. Kenapa hal yang semacam itu bisa terjadi dan terbolak balik dengan ketuaan bumi yang semakin renta dan sangat rawan dengan bencana ? padahal seandainya kita mau dan beringinan untuk menelaah secara mendalam segala yang terjadi sebenarnya sebab manusia sekarang tak pernah dan sangat jarang pribadi yang memiliki kepercayaan terhadap diri sendiri dan juga selalu melihat pihak lain sebelum melihat dirinya dan akhirnyapun mata batin mereka tertutup dengan segala hak yang berada diluar diri mereka dan bahkan diri merekapun tak dapat dilihat oleh dirinya sendiri. Seharusnya pendidikan menghasilkan output yang bisa mebanggakan drinya bukan untuk kesombongan namun untuk tetap menjaga kekhasan perihal diri dan menjadikannya berbeda dengan yang lainnya dengan kekhasan yang menjadi citra leluhur bangsa dan juga pahlawan yang memperjuangkan serta memerdekakan bangsa negara kita semua.
Permasalahan tersebut harus bisa terjawab lewat pendidikan baik pendidikan umum, kebangsaan, ataupun pendidikan agama islam sebab ketiga hal tersebut senantiasa harus memikliki unsur nilai integrasi interkoneksi sehingga multi kearifan dan khazanah nusantara bisa terjaga dengan sebaik-baiknya lewat output yang berakhlakul karimah dan mampu serta cerdas dalam berperilaku. Terlebih sebagai tenaga pendidik tidaklah pantas untuk takut ataupun minder dalam melaksanakan hal baru selama proses pendidikan, ketakutan tenaga pendidik dalam menerapkan pendidikan bagi anak bangsa adalah salah satu faktor kemunduran bangsa sehingga outputnya akan stagnan dan statis, tenaga pendidik yang baik harus berani mencoba hal yang baru terlebih dalam menjaga kearifan lokal dari unsur nilai kebangsaan dengan diberikan sentuhan unsur nilai pengembangan pengetahuan yang bersifat global dan penuh kreatifitas dalam penjelajahan dunia lewat output pendidikan yang mampu berkahlak dan memiliki keilmuan yang mumpuni lewat jalan pendidikan agama islam, pendidikan kwarganegaraan, dan pendidikan umum yang terkomunikasikan satu sama lain dan menghasilkan karakter diluar kewajaran yang berkarimah.



(problemmausia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar