Senin, 12 Desember 2016

rindu

Rindu

Semilir angin mendendangkan pohon tuk kian bernari
Langit yang hitam semakin mencekam manusia yang kian bermalam
Dan bintang-bintangpun menjadi takut keluar di tengah malam
Begitu juga bulan yang cahayanya bersinar sepanjang zaman
Kemercik api dalam dada kian menggelora
Terkontaminasi wajah dan suara sosok yang terdamba
Saaampai tak dapat terlupakan hingga pagi kan menjelang
Bayanganmu tak kunjung terlupakan
Bahkan semakin menguat dan pekat tuk dalam setiap ucapan
Kehadiranmu dialam fiikiran bagai firman Tuhan
Tak pernah tergantikan dan juga tak dapat dimusnahkan
Melainkan kehendak Tuhan sebagai pemilik sang firman
Tuhan pembolak hati dan pemberi akan segala kebutuhan
Termasuk saat ku butuh kau juga akan dipenuhi oleh Tuhan
Rindu yang menggebu memang bukan lah alasan tuk bisa selalu bersamamu
Rindu yang beribu pun juga bukan alasan bagiku tuk bisa memilikimu
Juga rindu yang penuh malupun bukan alasan bagiku tuk bisa terus memandang keindahan sosok wajahmu
Saat rindu menghampiri bukan berarti terus kita tak berdaya lagi
Namun rindu yang menggebu itu seharusnya menjadi semangat baru dalam menjalankan hidup ini
Dengan rindu ku berdzikir namamu, dengan kasih ku bertadabbur kenikmatanmu, dengan sayang ku mencoba menjaga kevitalan rasa dalam raga mu
Dan dengan cinta maka kan ku jaga segala kesetiaan yang menjadi komitmen kau dan diriku
Karena ku tanpa dirimu tak dapat menerjemahkan relita dalam hidup yang semakin membeku
Bahwa diriku memang butuh dan merindu sosokmu disetiap waktu
Termasuk saat-saat ketika ku membaca firman Tuhan mu dan Tuhan ku


Tidak ada komentar:

Posting Komentar