Rindu
Semilir
angin mendendangkan pohon tuk kian bernari
Langit
yang hitam semakin mencekam manusia yang kian bermalam
Dan
bintang-bintangpun menjadi takut keluar di tengah malam
Begitu
juga bulan yang cahayanya bersinar sepanjang zaman
Kemercik
api dalam dada kian menggelora
Terkontaminasi
wajah dan suara sosok yang terdamba
Saaampai
tak dapat terlupakan hingga pagi kan menjelang
Bayanganmu
tak kunjung terlupakan
Bahkan
semakin menguat dan pekat tuk dalam setiap ucapan
Kehadiranmu
dialam fiikiran bagai firman Tuhan
Tak
pernah tergantikan dan juga tak dapat dimusnahkan
Melainkan
kehendak Tuhan sebagai pemilik sang firman
Tuhan
pembolak hati dan pemberi akan segala kebutuhan
Termasuk
saat ku butuh kau juga akan dipenuhi oleh Tuhan
Rindu
yang menggebu memang bukan lah alasan tuk bisa selalu bersamamu
Rindu
yang beribu pun juga bukan alasan bagiku tuk bisa memilikimu
Juga
rindu yang penuh malupun bukan alasan bagiku tuk bisa terus memandang
keindahan sosok wajahmu
Saat
rindu menghampiri bukan berarti terus kita tak berdaya lagi
Namun
rindu yang menggebu itu seharusnya menjadi semangat baru dalam
menjalankan hidup ini
Dengan
rindu ku berdzikir namamu, dengan kasih ku bertadabbur kenikmatanmu,
dengan sayang ku mencoba menjaga kevitalan rasa dalam raga mu
Dan
dengan cinta maka kan ku jaga segala kesetiaan yang menjadi komitmen
kau dan diriku
Karena
ku tanpa dirimu tak dapat menerjemahkan relita dalam hidup yang
semakin membeku
Bahwa
diriku memang butuh dan merindu sosokmu disetiap waktu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar