Kamis, 22 Desember 2016

undzhur maa qoola

Undzhur maa qoola walaa tandzhur man qoola

Kehidupan yang bergelimangan jumlah manusia seringkali tak menyadarkan kita dengan kuantitas manusia terlebih juga kualitas manusia deihadapan Tuhannya. Seringkali kita selalu mengenakan pakaian dan seragam baik sesuai dengan kemodisa yang trend dengan perkembangan da sesuai dengan kehendak hai masing individu. Hal tersebut terus berlangsung sehingga sempat mnjebak semua manusia ketika bertemu dengan orang yang berpakaian singlet celana sobek leis mengidentivikas sebagai penjahat, pencuri, atau segaa hal negatif kita stempelkan pada sosok tersebut. Dan ketika kita melihat orang berpakaian baik,sopan, memakai sarung dan peci kemudian kita mengcapnya sebagai santri.sehingga apa yang dikatakan oleh orang ercelna sobek itu tak pernah didengarkan oleh kita bahkan tanpa kita tau setiap 1/3 malam orang tersebut selalu menangis dihadapan Tuhannya bertaubat dan memohon ampunan atas segala dosanya selama 24 jam dan juga untuk seluruh umat manusia. Bahkan sosok yang memakai baju sopan berpci yang seakan sebagai santri justru dalam hatinya dia memiliki rasa sombong, iri dan kedengkian terhadap sesamanya orang shalat wajib sendiri saja masih banyak yang bolong bagaimana ia bisa mendoakan orang lain, sedangkan dirinya sendiri justru yang membutuhkan do’a orang lain agar dia segera bertaubat dihadapan Allah Swt.
Para wakil rakyat yang dulunya berjanji akan menyejahterakan rakyatnya apakh sampai detk ini kita sudah merasakan itu semua ? apakah semua kata-katanya dulu hanya sebagai fiktif belaka, kalau seperti itu lantas siapa yang akan menjadi wakil kita dipusat pemerintahan ? masa iya harus preman tadi yang tidak dpercaya banyak orag walau sebenarnya dia orang baik ? atau mungkin kita biarkan saja bangsa ini hanyut dalam keiliaran dusta dan kebohongan sehingga kita bisa masuk dalam lobang yang penuh kebersamaannya siksaan Tuhan. Segala apa yang menempel pada diri setiap manusia belum bisa menjamin baiknya kepribadian manusia tersebut bisa jadi justrusegala kepribadiannya justru terbalik dengan apa yang diperlihatkannya, bisa jadi para bajingan yang penmpilan awut-awutan itu adalah satri piningit yang selama ini warga Nusantara harapkan dan justru orang yang berlagak baik penuh kejujuran hayalah sebagai dajjal yang selama ini manusia tidak harapkan kehadiran dan keberadaannya, oleh sebab itu memang ketika seorang manusia dengarkanlah, jangan lihat siapa yang mengatakan itu tapi lihat apa yang dikatakannya, bisa jadi bajingan-bajingan memiliki serjuta nasehat tentang baiknya kehidupan dan teladan atau bahkan para penmpilan baik dan sopan justru dia adalah sumber dan watak dari bertriiun kejahatan dan pengkhianatan yang terjadi di Nusantara Indonesia Raya. Sehingga satu ucapan yang harus kita tanamkan dalam hai adalah
Undzhur maa qoola walaa tandzhur man qoola”

LIHATLAH APA YANG DIKATAKAN DAN JANGAN LIHAT SIAPA YANG MENGATAKAN



Tidak ada komentar:

Posting Komentar