Semar VS Syaikh Subakkir
Dalam dunia pewayangan Kanjeng Semar tak ada yang mengetahui laki-laki atau perempuan
Namun kebijakanaannya jiwa pengayomanannya melenihi keduanya
Dialah pengayomnya tanah jawa juga Nusantara terkenalnya
Ia menjaga leluhur jawa yang sangat menghargai nilai nilai kemanusiaan
Juga tanpa penindasan didalam kehidupannya
Ia yang merajai seluruh Jin pada masanya penguasa jagat raya
Sedang Semar yang bersinggasana di Gunung Tidar Magelang Jawa Tengah
Dengan keyakinan jawanya juga mistik kejawen yang sangat luar biasa
Sejak kapitayan bersemayam di Tanah Jawa
Suatu ketika Sultan Hasanudin Di Mesir mendengar kabar Tanah JAwa tersebut hingga mengirimkan sepuluh orang ulama kesana
Merekalah yang menjadi Wallisongo Generasi pertama di tanah Jawa
Usai syaikh Subakkir mengadakan perjanjian dengan semar atau sabdo palon
Dari sembilan orang ulama itu mereka memiliki keahlian ilmu yang berbeda
Termasuk Syaikh Subakkir sendiri yang ahli dalam penumbalan dan ilmu kebathinan
Hingga beliau dikenal dengan Sang Penumball tanah Jawa
Kedatangan syaikh Subakkir pun menggemparkan seluruh isi jin Tanah Jawa
Hingga mereka banyak menemui sang Sabdo Palonnya tanah Jawa
Sebab penumbalan doa doa syaikh Subakkir banyak pula yang meninggal
Lantaran kepanasan menahan sesaji syaikh Subakkir
Sampai pada waktunyapun Syaikh Subakkir bertemu dengan Kanjeng Semar sabdo palonnya tanah jawa
Mulai dari perkenalan hingga menanyakan tujuan Syaikh subakkir datang ke tanah Jawa
Hingga terjadi pertarungan yang sangat hebat antara syaik Subakkir dengan semar
Namun setalah 40 hari 40 malam Semar merasa kualahan menghadapi Syaikh Subakkir
Dan mengajak Syaikh Subakkir untuk genjatan Senjata
Dan pada genjatan senjata itu Semar Sabdo Palonnya tanah Jawa mensyaratkan hal berikut :
1. Syaikh Subakkir boleh menyebarkan islam tanpa paksaan
2. Boleh mengislamkan tanah Jawa asal manusia Jawa tidak meninggalkan leluhurnya
3. Manusia Jawa boleh islam tidak boleh menjadi arab
4. Manusia jawa boleh islam asal tetap menyembah Tuhan yang Esa ( Allah SWT)
5. Boleh menjadi islam manusia Jawa tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Kemanusiaan
Jika kelima syarat tersebut diabaikan maka suatu saat akan datang Kanjeng Semar kembali dengan mengacaukan Tanah Jawa dalam wujud berbagai macam bencana ataupun lainnya
Sayaikh Subakkir pun menyetujui semua persyaratan tersebut dan jika nanti terjadi pelangaran itu usai syaikh Subakkir tiada berarti itu semua menjadi tanggungjawab Manusia tanah Jawa.
Namun bagaimana dengan kejadian bencana di Nusantara inisiapakah yang bertanggung jawab, marilah kita berdoa pada Allah SWT Tuhan yang Maha Esa semoga semua kan baik-baik saja, sebab Dialah yang mengetahui semuanya.....
والله اعلم بالصواب
Tidak ada komentar:
Posting Komentar