Sabtu, 25 Februari 2017

jiwa

Renggutkan Jiwa

Sudah berapa hidangan yang kini mulai kita dapatkan tuk hidup di masa depan, padahal setiap waktunya selalu hal tak bermanfaat yang terus menerus kita lakukan, apakah mungkin kita dapat mempersiapkan bekal masa depan dengan kebiasaan yang seperti itu ? hidup itu tak semudah yang kita harapkan dan tak sesulit apa yang kita bayangkan, bukan hidup jika tak pernah merasakan naik turunnya persoalan sehingga proses pertumbuhan bisa kita rasakan secara individual dan kekeluargaan. Jiwa ini sebenarnya seringkali menolak saat kita hendak melakukan perbuatan diluar aturan kehidupan namun volume jiwa selalu tertandingi oleh raga yang terus menggelora sehingga realita seakan-akan salah diri kita sepenuhnya padahal sisi positif selalu diisi oleh setiap jiwa manusia. Tuhan...,,jika memang kau berkenan merenggutnya saat kami berada dalam jurang yang begitu luasnya maka sekarang kami sampaikan kalau kami benar-benar tak menyanggupinya, dan jika kau renggutkan jiwa ini saat kema’rufan dan kebajikan kami lakukan maka tolong Kau biarkan lebih lama tuk dipertahankan sebab pada hakikatnya kami masih sangat membutuhkan dan sangan mengharapkan ridlho serta hidayah syafaat yang selama ini Engkau janji-janjikan tolong kabulkan wahai Tuhan biarkan manusia hidup aman didunia penuh ketentraman.
Wahai makhlukKu serta segenap manusia di jagat raya, bukankah Tuhanmu ini telah menciptakan semua ini dengan susah payah hanya untuk kenikmatan kalian sebelum bersanding dengan KU Tuhan yang Menciptakanmu ? namun kenapa kalian semakin ingkar dengan segala kenikmatan yangterus menerus KAMI anugrahkan setiap waktu kalian ? ingatlah waktumu dalam kefanaanmu itu hanya hitungan jam dalam hitungan waktu yang penuh keabadian, namun kenapa kau terus berfikir kalau kekekalan akan dapat kalian dapatkan? Bukankah kalian tahu kalau hanya Tuhanmu yang tak dapat termusnahkan ? beristighfarlah wahai manusia agar Tuhanmu mau mengidayahkan jiwamu pada inayah yang senantiasa kau inginkan hingga surga dan bidadari bidadara terdambakan.

Manusia memang seringkali lupa dengan berbagai realita yang mereka alami dan bahkan mereka senantiasa merasa paling benar ketikadihadapkan dengan manusia lainnya. Namun halyang tak pernah disadari sehingga seringkali melupakan kwajiban yang seharusnya dijaga sesuai amanah yang Tuhan percayakan pada Manusia.

realitatarbiyyah

Realita Tarbiyyah
Fakultas Ilmu Tarbiyyah dan Keguruan di setiap perguruan tinggi islam, khususnya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta yang merupakan fakultas tarbiyyah dan juga terkhusus lagi pada jurusan pendidikan agama islam teladan se-Nusantara seharusnya dan memang diakui oleh hampir seluruh univ brbasis islam senantiasa mengadakan study banding dan juga seminar keteladanan tarbiyyah dimata pihak luar. Namun apakah kenyataannya sesuai dengan harapan dan pandangan umumnya ? pasti semua halitu diluar dugaan kita atau mungkin kita semua belum memahaminya. Kajian keilmuan yang dibahas oleh sivitas akademik tarbiyyah ini memang secara umum dan tak ditelusuri sampai keakar-akarnya, akan tetapi tarbiyyah disini membahas juga dengan sistem tata pe;aksanaannya bukan kwmatangan di kajian. Sebab setelah kelulusan Tarbiyyah ketika ditandingkan materi terkait dengan pemikiran dan juga Alqur’an dengan Ushuluddin tentu Ushuluddin akan lebih matang lantaran disana perkuliahan Ushuluddin bersifat pemikiran secara mendalam dan sistematis sosio historis. Disisi lain disaat Fakultas Tarbiyyah memiliki Kajian sejarah islam secara menyuluruh ketika tanding dengan Fakultas Dakwah jurusan Sejarah Kebudayaan Islam tentu dari sisi kajian materi jurusan dari Dakwah tersebut akan lebih mengakar dari pada Sejarah yang berada di Fakultas Tarbiyyah. Begitu juga ketika diadakan tandingan kajian keilmuan terkait dengan sumber hukum islam dan juga fiqih,Tarbiyyah memang membahasnyanamun hal itu tak dapat melebihi apa kajian fiqih yang diselenggarakan Fakultas Syari’ah sebab Fakultas Syari’ahlah pakar kehukumanislam terkait fiqih dan juga hukum islam yang diterapkan dalam kehidupan mulai dari individu sesama, keluarga, kelompok, berbangsa bernegara, serta kehidupan manusia di alam semesta. Sedangkan Tarbiyyah hanya mempelajari kulitnya saja terkait pedoman hidup sehari-hari. Begitu dengan kajian keilmuan islam lainnya, walaupun begitu adanya realita namun tak seharusnya kita tak seharusnya pesimis ketika menghadapinya. Sebab walau dalam segi kajian Tarbiyyah memang dibawah mereka namun ketika disguhkan dalam sistempendidikan atau mungkin manajemen pendidikan juga setifikasi kekuatan keilmuan Tarbiyyah masih berada diatas semuanya bahkan pengakuan atau sertifikasi tenaga kependidikan Tarbiyyah akan lebih dahulu/dijaminkan adanya dibandingkan dengan fakultas lainnya. Karena selama masa pendidikannya Tarbiyyah sudah beriringan mempelajari ketenagaandibandingkan dengan yang lainnya mereka baru mempelajari tentang ketenagaan usai proses perkuliahan mereka selesai kemudian ditambahkan waktusekitar satu tahun untuk dapat diakui sebagai ketenagaan yang bisa diandalkan dalam segi penidikan. Tarbiyyah kan dapat diyakini kemahirannya dalamelemen pendidikan mulai, manajemen perkantoran, ketenagaan, konseling, perpustakaan, dan lainsebagainya bahkan bisa dikatakan semua hal dipelajari di Tarbiyyah hanya saja semua hanya sebataskulit dan daging luarnya tanpa memakan daging yang sesungguhnya, sehingga yang adahanya gambaran umum tanpa adapenyelesaian sistemis historis serta humanis.

Dalam keseharian kehidupan mahasiswa memang penuh dengan lika-liku perbedaan yang luar biasa banyak dan kompleksnya sehingga terkadang kita sering kali tak dapat mengintrol diri dalam membela diri dari apa yang dianutnya dianggap paling benar tak mau . menerima kebenaran yang dimiliki oleh pihak lain. Terlebih tarbiyyah ini sangat kompleks mulai darialiran kanan,tengah, hingga kiri namun kita tak perlu merisaukan semua itu.kita datang ke kampus bukan untuk menjegerkan aliran kita, akan tetapikitamenjegerkan keilmuan kita dengan pandangan yaang tak sesuai dengan dunia akademis dan sosio historis.

Rabu, 22 Februari 2017

uswah

Pendidikan berbasis Uswah

       Pendidikan merupakan serangkaian proses kegiatan dalam jangka waktu tertentu yang menuntut adanya suatu perubahan secara pandangan dan juga skill bagi setiap obyek pendidikan yang melibatkan seubyek secara mendalam dan berpengalaman. Dalam bahasa inggris sering disebutkan bahwa pendidikan adalah perpaduan skill and knowledge yang menghasilkan seuatu produk yang disebut dengan akhlak dan kepribadian. Oleh karenanya proses pendidikan yang baik menurut salah satu pemikir islam adalah proses pendidikan yang berlangsung sejak pemilihan pasangan hidup, berperilaku dalam proses pembuatan anak, saat ibu sedanghamil, hingga sang anak lahir ke alam dunia yang fana’ ini. Sebagian pemikir pendidikan berpendapat jikalau kelancaran pendidikan akan dapat ditangkap secara murni ketika subpendidikan tersebut dilakukan dengan cara dicontohkan/teladan/uswah, sebab kekasih Allah SWT diciptakan dengan subyek yang menjadi keteladanan bagi umat manusia sehingga ketika pendidikan dilaksanakan akan semakin meyakinkan dan failid kebenarannay karena tahu apa yang sudah ada dalam asal muasalnya pendidikan yang menciptakan adanya suatu perubahan secara psikis dan fisik secara nyata teraktual.

      Dalam bahasa arab, pendidikan sering diartikan dengan TARBIYYAH, dalam lafal ini sering diartikan dengan berbagai macam pendapat sehingga sering disalah fahamkan oleh setiap penikmat bacaan dan juga minimnya pemahaman bahasa setiap penikmatpengetahuan semakin manambahkannya kekeliruan dsb. Seringkali kata tersebut disrempet-srempetkan dengan ketuhanan atau suatuhal yang terjadi termasuk dalam kehendaktuhan danjuga seubyektifitas penuh terhadap sang maha Pencipta Alam Semesta. Bukan hanya mematok pada setiap pemikir dan juga peneliti pendidikan, akan tetapi seringkalinya terjadi pada lapangan pendidikan yang sudah diterapkan dan ditekuni setiap pendidik tanpadisadari hanyalah sebatas teori tanpa adanya realita yang dapat dilihat oleh siswa/peserta didik. Peserta didik seringkali bingung dengan penerapan teori yang sudah diajarkan terhadap soal yang diberikan,juga dengan apa yang terjadi dilingkungan sekitarnya. Pendidikan yang seimbang dan teratur tidaklah hanya dilaksanakansebatas teori ataupun nasehat baik, akan tetapi seorang obyek memerlukan adanya tindakan langsung sehingga target pendidikan bisa menirukan dan juga dapat mengaktualisasikan teorinya secara nyatadan lebih terpercaya lantaran pelihat ahli pendidikan secara langsung/teladan/uswah.

Pendidikan

Apakah Perlu Ada Kebijakan Pendidikan ?
Kebijakan pendidikan merupakan suatu rangkaian kegiatan yang meliputi perumusan,analisa, implementasi, monitoring serta evaluasi seputar masalah pendidikan dan diberlakukan serta diperbarui secara periodik. Tujuan dari kebijakan pendidikan tidak lain adalah sebagai bahan evaluasi dan perbaikan sistem penddikan dalam daerah tertentu dengan harapan dapat meningkatkan kualitas pendidikannya semakin membaik dan sempurna. Namun realita di Indonesia dirasakan selalu tertinggal dibandingkan dengan perkembangan teknologi, informasi, maupun dunia bisnisyang seharusnya seiring sejalan perkembangannya mengikuti zamannya. Apakah semua ini terjadi karena orientasinya pendidikan pada human investing bukan profit and lost yang bernaung dalam osuatu wadah dan lembaga yang berembel-embel nirlaba, mungkin ini yang sering terjadi fenomena nasional disaat ingin maju dihadapkan dengan tantangan globalisasi semua sektor sehingga dari sistem mengalami beberapa kesulitan yang mungkin jalan keluarnya membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikannya. Berbicara sistem pendidikan negara kita seakan tidak ada habisnya dan selalu selesai berjungdi tengah perjalanan, hal tersebut dikarenakan setiap pimpinan berganti maka sistem dan kebijakan pendidikanpun akan berubah setiap bergulirnya kepemimpinan mereka, padahal sistem tersebut pada kebijakannya tak pernah terselesaikan namun selalu berganti. Hal ini seakan-akan mengindikasikan kebijakan dan sistem sebagai lahan proyek pencarian dana untuk kepentingan pribadi sebab setiap perubahan dan revisi kebijakan dalam sistem tesebut membutuhkan biaya yang cukup banyak dan mahal sehingga bisa menjadi menguntungka pihak terkait dengan relevansi kebijakan-kebiijakan pemerintah. Berdasarkan laporan terbaru unitednations development program (UNDP) yang dirilis tahun 2010 menyatakan bahwa indeks pebangunan manusia di Indonesia tetap buruk, tahun 2009 Indonesia menempati posisi ke-111 dari 175 negara. Tahun 2010 IPM Indonesia berada dalam urutan ke 110 dari 175 negara dan posisi tersebut tidak jauh dari tahun sebelumnya. Hal tersebut yang selalu menjadi pertimbangan dan juga pencarian solusi dalam rangka peningkatan kualitas yang lebih baik lagi. Reformasi pendidikan adalah upaya dalam bidang pendidikan. Reformasi memiliki dua karakteristik dasar yaitu terprogramdan sistemik. Sistem pendidikan terprogram menunjuk pada kurikulum/program sekolah atau program suatu institusi pendidikan. Selain itu hal ini juga masuk dalam inovasi pendidikan dan juga budaya sekolah tersendiri. Dari realita tersebut kiranya pemerintah bisa menyelesaikan beberapa konflik kebijakan dengan langkah dan cara sebagai berikut; mengupayakan perluasan dan pemerataan pendidikan, meningkatkan kemampuan akademik dan juga profesional,melakukan pembaharuan berbagai lapisan pendidikan.

Dalam prosesnya selama ini,kebijakan pendidikan seringkali memiliki beberapa perbedaan dengan realita yang kita rasakan, namun pada dasarnya kebijakan pendidikan ini mengupayakan perluasan pemerataan pendidikan yang bermutu bagi setiap elemen bangsa dengan peningkatan pendidikan. Dalam realitanya pemerataan diindonesia tidak sesuai dengan apa yang dicitakan bahkan sampai sekarang masih banyak sekolah-sekolah yang masih banyak tertinggal jauh dari standar yang direncanakan terlebih daerah pedesaan yang rata-rata semakin tertinggal dan terpuruk dari sekolah dan pendidikan yang berada di perkotaan. Diantara penyebabnya adalah kurang perhatian pemerintah terhadap daerah terpencil, dan juga penyusun kebijakan tersebut semuanya berasal dari perkotaan sehingga mereka mengacu pada daerah asal semua tanpa melihat keobyektifitasan kebutuhan pendidikan bangsa. Dari beberapa konsep dan batasannya,otonomi darah jelas menunjuk pada kemandirian daerah sehingga beberapa daerah sudah memaksimalkan wewenangnya dalam pengoyakan dan pemeliharaan daerahnya sendiri. Pada awal tahun 2001 digulirkan program MBS (Manajemen Berbasis Sekolah). Program ini diyakini akan memberdayakan masyarakat pemerhati pendidikan, khususnya sekolah. Tujuan program MBS diantaranya menuntut sekolah dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan dan layanan pendidikan yang disusun secara bersama oleh komite sekolah. Relisasi hari ini, komite menghimpun dana masyarakat,termasuk dari orang tua siswa untuk membantu operasional sekolah dalam rangkai menggapai kualitas pendidikan. Pada dasarnya kebijakan pendidikan sangatlah dibutuhan lembaga penidikan agr bisa berjalan searah dalam cita-cita pendidikan nasional, akan tetapi seringkali kebijakan-kebijakan tersebut menjadikan terbengkalainya berjuta ketrampilan anak bangsa lantaran keputusan yang diambil hanya melihat gambaran umumnya. Oleh sebab itu kebijakan-kebijakan pendidikan yang bersifat internpun sangat diperlukan dalam rangka pengkayaan khazanah pendidikan dalam berideologi secara global dan penuh kreatifitasan skill, sehingga kualitas yang diharapkan bisa tercapai serta memiliki kekhasan tersendiri setiap daerah di Indonesia.

Minggu, 19 Februari 2017

Pendidikan

Pendidikan berbasis Uswah

     Pendidikan merupakan serangkaian proses kegiatan dalam jangka waktu tertentu yang menuntut adanya suatu perubahan secara pandangan dan juga skill bagi setiap obyek pendidikan yang melibatkan seubyek secara mendalam dan berpengalaman. Dalam bahasa inggris sering disebutkan bahwa pendidikan adalah perpaduan skill and knowledge yang menghasilkan seuatu produk yang disebut dengan akhlak dan kepribadian. Oleh karenanya proses pendidikan yang baik menurut salah satu pemikir islam adalah proses pendidikan yang berlangsung sejak pemilihan pasangan hidup, berperilaku dalam proses pembuatan anak, saat ibu sedanghamil, hingga sang anak lahir ke alam dunia yang fana’ ini. Sebagian pemikir pendidikan berpendapat jikalau kelancaran pendidikan akan dapat ditangkap secara murni ketika subpendidikan tersebut dilakukan dengan cara dicontohkan/teladan/uswah, sebab kekasih Allah SWT diciptakan dengan subyek yang menjadi keteladanan bagi umat manusia sehingga ketika pendidikan dilaksanakan akan semakin meyakinkan dan failid kebenarannay karena tahu apa yang sudah ada dalam asal muasalnya pendidikan yang menciptakan adanya suatu perubahan secara psikis dan fisik secara nyata teraktual.


     Dalam bahasa arab, pendidikan sering diartikan dengan TARBIYYAH, dalam lafal ini sering diartikan dengan berbagai macam pendapat sehingga sering disalah fahamkan oleh setiap penikmat bacaan dan juga minimnya pemahaman bahasa setiap penikmatpengetahuan semakin manambahkannya kekeliruan dsb. Seringkali kata tersebut disrempet-srempetkan dengan ketuhanan atau suatuhal yang terjadi termasuk dalam kehendaktuhan danjuga seubyektifitas penuh terhadap sang maha Pencipta Alam Semesta. Bukan hanya mematok pada setiap pemikir dan juga peneliti pendidikan, akan tetapi seringkalinya terjadi pada lapangan pendidikan yang sudah diterapkan dan ditekuni setiap pendidik tanpadisadari hanyalah sebatas teori tanpa adanya realita yang dapat dilihat oleh siswa/peserta didik. Peserta didik seringkali bingung dengan penerapan teori yang sudah diajarkan terhadap soal yang diberikan,juga dengan apa yang terjadi dilingkungan sekitarnya. Pendidikan yang seimbang dan teratur tidaklah hanya dilaksanakansebatas teori ataupun nasehat baik, akan tetapi seorang obyek memerlukan adanya tindakan langsung sehingga target pendidikan bisa menirukan dan juga dapat mengaktualisasikan teorinya secara nyatadan lebih terpercaya lantaran pelihat ahli pendidikan secara langsung/teladan/uswah.

Rabu, 15 Februari 2017

gejalaagama

Gejala Pemandangan Islam Sebagai Gejala Budaya Dan Sosial
Islam tak dapat dikatakan sebagai suatu gejala alam ataupun penyebab dari timbulnya permasalahan keehidupan di dunia, karena bukan gejalayang senantiasa terjadi seperti layaknya hukum alam, karena itu gejala alam harus didekati sebagai budaya dan sosial. Disinilah peran pentingnya penelitian agama yang melihat agama sebagai gejala budaya dan penelitian yangmelihatnya sebagai gejala sosial.    
Masyarakat indonesia merupakan masyarakat majemuk dan sangat sulit untukditebak dari berbagai macam aspeknya sehingga menjadikan mereka senantiasamemperbedakan tingkat strata sosial mereka hingga pengelompokkan politik latarbelakang keluarga,dan agama yang dianutnya. Pemikiran-pemikiran untuk memahami sistem sosial dari masyarakat majemuk pada gilirannya sangatlah penting,yakni usaha-usaha pembinaan intregasi nasional dalam rangka mengutuhkan darah kebangsaan NKRI dan juga dalam rangka pembinaan kehidupan berbasis kasih ala utusan Tuhan. Disinal letak konflik signifikan dan relevan dari studi-studi integrasi sosial,karena mereka berusaha mengetahui faktor-faktor yang secara laten dapat menyebabkan konflik sosialdan menelusuri faktor penyebab kelompok terintegrasi tersebut.


@Dr. H. Atho mudzar pendekatanstudiislamdalamteoridanpraktek,2011

Senin, 06 Februari 2017

Alfatihah

NAMA-NAMA LAIN QS. AL FATIHAH

      Menurut kitab khazinatul asror karangan Ust. Muhammad Hakky an-Nazily, surat alfatihah memiliki -+30 nama lain.nama-nama tersebut ada yang berasal dari beberapa hadits Nabi Muhammad SAW, dan pula yang dietapkan oleh parasahabat dan tabiin. Nama tersebut sebagai berikut :
  1. FATIHATUL KITAB
Pembuka/pembuka kitab. Dan nama ini terdapat dalam banyak hadits seperti yang kita telah sebutkan ini.
  1. UMMUL KITAB
Induk kitab. Nama ini juga terdapat dalam kitab hadits yang disebutkanRasulullah SAW. Ummul kitab diartikan bahwa alfatihah mengandung berbagaipersoalan yang ada dalam alqur’an, seperti ketuhanan, alam, akhirat, ibadat, dan sejarah-sejarah.
  1. UMMUL QUR’AN
Induk Qur’an. JugA nama ini terdapat dalam hadits. Berbagai pendapat mengatakan dikatakan sebagai ummul qur’an karena alfatihah ini isinya dianggap sebagai ringkasan dari isi seluruh Al Qur’an.
  1. ALQURANUL ADZHIIM
Bacaan agung. Dinamakan dengan ini karena alfatihah ini isinya dianggap sebagai ringkasan isi seluruh alqur’an.
  1. ASSAB’UL MATSANY
Tujuh yang berulang-ulang. Nama ini paling banyak diiulang dalam hadits-hadits tersebut. Dinamakan tujuh karena memang terdiri dari tujuuh ayat.
  1. AL WAFIAH
Mencakup. Karena isinya mencakup seluruh isi ayat al qur’an dan meliputi keterangan tentang Tuhan dan tentang manusia.
  1. AL WAQI’AH
Tameng. Namaini diberikan oleh Yahya bin Abu katsir karena alfatihah dapat menamengiborang yang membacanya dari berbagai bahaya dan penyakit.
  1. AL KANZU
Perbendaharaan atau tempat yang penuh dengan benda-benda berharga. Nama ini diambil dari hadits Rasulullah SAW : “Allah berfirman bahwa alfatihah adalah suatu perbendaharaan dari perbendaharaan-perbendaharaan ‘arsy KU.”
  1. AL KAFIAH
Memadai. Karena alfatihah ini mencakup semua ayat-ayat Al Qur’an, dan ayat-ayat lain tidak mencakup akan ini al fatihah ini. Dinamai alkafiah berdasar hadits mursal Rasulullah SAW: “Ummul Qur’an dapat jadi ganti lainnya, tapi lainnya tidak dapat menjadi gantinya.
  1. AL ASAS
Sendi/dasar. Dinamakan dengan nama ini oleh Sufyan Bin Uyainah karena alqur’an dianggapnya dasar dari al qur’an dan ayat BISMILLAHIRROHMANIRROHIM dianggapnya sebagai dasar dari alfatihah.
  1. FATIHATUL QUR’AN
Pembuka alqur’an. Karena letaknya dipermukaan al Qur’an atau boleh juga diartikan dengan pintu masuk ke al Qur’an.
  1. SURATUNNUUR
Surat cahaya. Karena surat ini banyak membawa penerangan pada manusia.
  1. SURATUL HAMDI
Surat pujian. Karena isinya surat ini banyakdan penuh dengan pujian kepada Tuhan.
  1. SURATUSYSYUKRI
Surah syukur, karenaisinya penuh dengan syukur kepada Allah SWT
  1. SURATUL HAMDIL ULA
Surah pujian pertama
  1. SURATUL HAMDILQUSHWA
Surat pujian terakhir
  1. SURATURRUQYAH
Surah mantera/obat,karena dengan surah ini dapat menyembuhkan berbagai penyakit, sebagai tersebut dalam hadits Abu Said al Khudri
  1. SURATUSSYIFA’
Surah yang mengandung kesembuhan.
  1. SURATUSHSHALAH
Surat yang dibaca setiap shalat
  1. SURATUDDO’A
Surat yang berisi do’a. Tiap kita membaca surat ini berartikita berdo’a
  1. SURATUTTHALAB
Surat yang berisi tuntutan (permintaan)
  1. SURATUSSU’AL
Surat yang berisi permintaan
  1. SURATUTTA’LIMILMASALAH
Surah yang mengajaekan cara berdo’a yaitu dimulai dengan memuji dan mengenangkan kebesaran Allah SWT)
  1. SURATUL MUNAJAH
Surat yang berisi bisikan terhadap Allah SWT
  1. SURATUTTAFWIDH
Surah yang berisi penyerahan diri kepada Allah SWT
  1. SURATUL MUKAFAAH
Surat imbangan, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai imbangan tehadap harta benda orang lain (hadits)
  1. AFDHOLU SUWARIL QUR’AN
Surat yang terbaik dalam al qur’an
  1. AKHIRU SUWARIL QUR’AN
Surat penutup dari al qur’an
  1. A’DZHOMU SUWARULQUR’AN
Surat terbesar dalam al qur’an. Didalamnya berbagai kitab tafsir, nama-namanya tersebut diatas ini ditambah dengan beberapa namalagi, yatu :
  1. SURATUMINNAH
Surat yang mengandung cita-cita
  1. SURATULMUJZIYAH
Surat yang memberibalasan
  1. SURATULMUJZIYAH
Surat yang memberi balasan
  1. SURATULMUNJIYAH
Surat yang dapat membebaskan manusia dari berbagai kesulitan.
  1. SURATUSTSAQOLAIN
Surat jin dan manusia\
  1. SURATUMAJMAIL ASWA

Surat yang mengandung nama-nama yang Tuhan. 


@samuderaalfatihah

akhirnyadewata

 Dari berbagai pembahasan tentang Ragam Budaya dan Wisata di Bali tersebut dapat disimpulkan bahwa :
1.    Bali adalah salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki kebudayaan kental yang masih dilestarikan hingga sekarang.
2.    Keindahan dan keunikan Bali membuat wisatawan lokal maupun mancanegara tertarik untuk mengunjungi Bali. Bahkan bisa dikatakan Bali lebih terkenal di dunia dibandingkan Indonesia sendiri.
3.    Tempa-tempat pariwisata Bali seiring berjalannya waktu terus berkembang dan beraneka ragam dengan adanya dukungan penuh dari pemerintah dan investor dalam negeri maupun luar negeri.


Dari beberapa kesimpulan yang diambil, ada beberapa saran yang saya berikan terkait masalah Ragam Budaya dan Wisata di Bali. Diantaranya adalah :
1.    Karena Bali adalah tempat wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan tidak hanya wisatawan lokal, diharapkan kebudayaannya harus lebih diperkuat dan dipertahankan supaya tidak tergeser oleh budaya luar negeri.
2.    Di Bali banyak sekali objek wisata alam yang menarik untuk di kunjungi, namun sayang sekali terkadang beberapa objek wisata, terutama perairan laut, kebersihannya kurang dijaga sehingga mengurangi keindahannya.

Seharusnya sampah-sampah ini juga menjadi perhatian khusus pemerintah daerah setempat dan pihak pengelola supaya keindahan objek wisata tersebut tidak berkurang.  

dwewatabali

Bali Sebagai Pulau Dewata
Bali berasal dari kata “BALI” dalam bahasa Sansekerta berarti “Kekuatan” dan dari bahasa Bali “BALI” berarti “Pengorbanan” yang artinya agar kita tidak melupakan kekuatan kita dan selalu siap untuk berkorban. Bali mempunyai dua pahlawan yang sangat berjasa dalam mempertahankan wilayah Bali yaitu I Gusti Ngurah Rai dan I Gusti Ketut Jelantik. Pulau Bali disebut Pulau Dewata karena memiliki ciri khas tersendiri yaitu mayoritas penduduknya beragama Hindu, dan mereka menyembah Dewa sebagai perwujudan Tuhan Yang Maha Esa. Dalam penyembahan di Bali, sesaji dan upacara khusus menjadi daya tarik untuk para wisatawan lokal maupun mancanegara.

2.2. Letak Geografis Bali
Pulau Bali adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil sepanjang 153 km dan lebar 112 km, sekitar 3,2 km dari pulau Jawa. Secara Astronomi, Bali terletak terletak di 8º 25’ 23’’ LS dan 115º 14’ 55” LT yang membuatnya beriklim tropis seperti Indonesia yang lainnya.
Luas wilayah Provinsi Bali adalah ± 5.623,86 km atau 0,29% luas wilayah Indonesia. Secara Administrasi Provinsi Bali terbagi atas 9 kabupaten, 55 kecamatan dan 701 desa atau kelurahan. Ibukota Bali adalah Denpasar. Batas-batas wilayah Bali :
a. Utara : Laut Bali.
b. Selatan : Samudra Indonesia.
c. Barat : Selat Bali, Provinsi Jawa Timur.
d. Timur : Provinsi Nusa Tenggara Timur.
 
2.3. Topografi
Di tengah-tengah pulau Bali terbentang pegunungan yang memanjang dari barat ke timur. Gunung tersebut adalah Gunung merbuk (1.386 m), Gunung parai (1.414 m), Gunung watukara (2.276 m), Gunung panggilingan (2.098 m), Gunung batur (1.717 m), dan Gunung Agung (3.140 m). Di antara gunung – gunung tersebut yang masih aktif adalah Gunung Batur dan Gunung Agung. Dibagian selatan Gunung Batur terdapat semacam bukit yang tingginya 220 m, sedangkan Nusa Penida merupakan bukit kapur dengan puncaknya setinggi 529 m.
Adanya pegunungan tersebut menyebabkan Daerah Bali secara Geografis terbagi menjadi 2 (dua) bagian yang tidak sama yaitu Bali Utara dengan dataran rendah yang sempit dan kurang landai, dan Bali Selatan dengan dataran rendah yang luas dan landai. Kemiringan lahan Pulau Bali terdiri dari lahan datar (0-2%) seluas 122.652 ha, lahan bergelombang (2-15%) seluas 118.339 ha, lahan curam (15-40%) seluas 190.486 ha, dan lahan sangat curam (>40%) seluas 132.189 ha.
Provinsi Bali memiliki 3 (tiga) buah danau yang berlokasi di daerah pegunungan yaitu : Danau Beratan dengan luas ± 370 ha, Danau Tamblingan dengan luas ± 110 ha dan Danau Batur dengan luas ± 1.718.751 ha.

2.4. Penduduk Bali
Penduduk Bali kira-kira sejumlah 4 juta jiwa, dengan mayoritas 92,3% menganut agama Hindu. Agama lainnya adalah Islam, Protestan, Katolik, dan Buddha.
Selain dari sektor pariwisata, penduduk Bali juga hidup dari pertanian dan perikanan. Sebagian juga memilih menjadi seniman. Bahasa yang digunakan di Bali adalah Bahasa Indonesia, Bali, dan Inggris khususnya bagi yang bekerja di sektor pariwisata.
Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia adalah bahasa yang paling luas pemakaiannya di Bali, dan sebagaimana penduduk Indonesia lainnya, sebagian besar masyarakat Bali adalah bilingual atau bahkan trilingual.

2.5. OBJEK WISATA
1. TANAH LOT









Tanah lot terletak di Kabupaten Tabanan. Tanah Lot merupakan salah satu alternatif untuk melihat matahari tenggelam/sunset selain di Pantai Kuta. Waktu terbaik berkunjung sebaiknya pada pukul 17.00 WITA. Tempat ini merupakan obyek wisata pantai yang mempunyai pura di tengah laut, terdapat ular suci yang menjaga tempat tersebut dan air suci yang berada di pura Tanah Lot.
Di sini ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot Nampak seperti pura yang terapung apabila gelombang pasang, tetapi bila gelombang surut maka orang dapat berjalan menuju pura itu. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Ular suci penjaga yang berada disekitar gua pura Tanah Lot tersebut sampai sekarang masih ada. Secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning.
2. JOGER





Pulau Bali memang penuh dengan segala keunikan karya seni yang dihasilkan oleh para seniman dari propinsi ini sendiri. Tak hanya tentang alam dan budaya namun dari Joger muncul rangkaian kata yang lucu, sederhana dan terkadang menyentil menjadi satu inspirasi yang akhirnya tertuang dalam bentuk pakaian, sandal, sepatu, asbak, gantungan kunci dan masih ada yang lainnya. Joger adalah sebuah toko yang terletak di Jalan Raya Kuta, dimana saat ini keberadaannya telah menjadi primadona bagi wisatawan yang berkunjung ke Bali sebagai tempat untuk memburu oleh-oleh ciri khas Bali saat mereka kembali ke tempat asalnya.
Joger berdiri tanggal 19 Januari 1981, dimana sejak saat itu nama Joger menjadi satu hak cipta yang secara tegas membatasi pembelian produk, melarang penjualan semua produk bermerek dagang dan bertanda tangan Joger untuk diperjualbelikan di luar gerai Joger itu. Gerai Joger berjarak kurang lebih 11 km dari Kota Denpasar Bali sehingga hanya dalam waktu sekitar 20 menit perjalanan saja maka anda akan tiba disini dan langsung bisa berbelanja aneka produk Joger.
Mr Joger adalah panggilan akrab bagi Joseph Theodorus Wulianadi pendiri Joger itu sendiri yang mana nama Joger itu sendiri merupakan penggabungan antara 2 huruf nama depan antara JOseph Theodorus Wulianadi dengan 3 huruf nama depan temannya yang memberi hadiah pernikahan padanya sebesar US 20.000 yaitu Mr. GERhard Seeger. Nama Joger pun akhirnya memang mudah diingat dan unik ditambah dengan Salam Khas mereka yang selalu Selamat Pagi walau hari telah petang sekalipun.
Adapun produk-produk bermerk Joger ini merupakan salah satu terobosan unik di dunia  usaha yang berhasil mengangkat kata-kata menjadi suatu brand  pabrik kata-kata yang identik dengan pulau Bali. Dengan kualitas produk yang sangat bagus maka amatlah tidak lengkap jika wisatawan tidak datang ke Joger jika berlibur kesini. Hampir setiap hari tempat ini dipenuhi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara terutama ketika musim liburan tiba.
Pada saat ini, Joger memiliki sekitar 150 orang pegawai yang siap melayani pengunjung lengkap dengan senyum dan keramahan mereka. Selain itu, Joger pun mempekerjakan banyak orang cacat sehingga mereka mampu berkarya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Pendirian yang teguh untuk selalu mempertahankan  keaslian merk  Joger di pulau Bali memang terbukti,  hal ini terlihat dari kenyataan bahwa semua produk yang dihasilkan Joger  tidak bisa dibeli di luar pulau Bali, sehingga  apabila seseorang memakai Joger berarti pernah berlibur ke Bali.
Penggunaan bahan yang berkualitas membuat semua produk yang dihasilkan Joger tidak kalah dengan barang luar negeri bermerk Billabong atau Quick Silver, namun harga tetap terjangkau untuk orang Indonesia.


Saat ini fasilitas yang tersedia di kawasan Joger adalah banyaknya tempat kuliner, art shop, toilet serta area parkir yang cukup memadai bagi pengunjung yang datang,





Banyak kesan indah yang pasti akan anda terima jika mengunjungi Pulau Bali ini. Bukan hanya keindahan alam serta atraksi budaya saja, namun aneka buahtangan yang akan diperuntukkan bagi kerabat serta orang terdekat pun tak kalah menariknya.
3. Desa Wisata Panglipuran
Desa Wisata Adat Panglipuran, terletak di Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Propinsi Bali, dengan ketinggian 500-600 m di atas pemukaan laut dan koordinat GPS 8,0292893° LS, 115,03036° BT. Yang berjarak 5 Km arah utara dari Kota Bangli dan 45 Km dari kota Denpasar.
Luas Desa Penglipuran adalah 112 Ha, 9 Ha digunakan sebagai pemukiman warga dan sisanya adalah hutan dan tanah tegalan atau ladang.

  1. Tentang Desa Adat Panglipuran
Dari sudut pandang sejarah dan menurut para sesepuh, kata Penglipuran berasal dari kata “Pengeling Pura yang berarti tempat suci mengenang para leluhur. Tempat ini sangat berarti sejak leluhur mereka datang dari desa Bayung Gede ke Penglipuran yang jaraknya cukup jauh, oleh karena itu masyarakat Penglipuran mendirikan pura yang sama sebagaimana yang ada di desa Bayung Gede. Dalam hal ini berarti masyarakat Penglipuran masih mengenal asal usul mereka. Pendapat lain mengatakan bahwa Penglipuran berasal dari kata “Penglipur” yang berarti “penghibur” karena pada jaman kerajaan tempat ini dijadikan tempat peristirahatan.
Penglipuran memiliki dua pengertian, yaitu pangeling yang kata dasarnya “eling” atau mengingat. Sementara pura artinya tanah leluhur. Jadi, penglipuran artinya mengingat tanah leluhur. Kata itu juga bisa berarti “penghibur” yang berkonteks makna memberikan petunjuk bahwa ada hubungan sangat erat antara tugas dan tanggung jawab masyarakat dalam menjalankan dharma agama.
Masyarakat desa adat penglipuran percaya bahwa leluhur mereka berasal dari Desa Bayung Gede, Kintamani.Sebelumnya desa Panglipuran bernama Kubu Bayung. Pada jaman dahulu raja bali memerintahkan pada warga-warga di Bayung Gede untuk mengerjakan proyek di Kubu Bayung, tapi akhirnya para warga tersebut memutuskan untuk menetap di desa Kubu Bayung. Dilihat dari segi tradisi, desa adat ini menggunakan sistem pemerintahan hulu apad. Pemerintahan desa adatnya terdiri dari prajuru hulu apad dan prajuru adat. Prajuru hulu apad terdiri dari jero kubayan, jero kubahu, jero singgukan, jero cacar, jero balung dan jero pati. Prajuru hulu apad otomatis dijabat oleh mereka yang paling senior dilihat dari usia perkawinan tetapi yang belum ngelad. Ngelad atau pensiun terjadi bila semua anak sudah kawin atau salah seorang cucunya telah kawin. Mereka yang baru kawin duduk pada posisi yang paling bawah dalam tangga keanggotaan desa adat.
Menyusuri jalan utama desa kearah selatan anda akan menjumpai sebuah tugu pahlawan yang tertata dengan rapi.Tugu ini dibangun untuk memperingati serta mengenang jasa kepahlawanan Anak Agung Gede Anom Mudita atau yang lebih dikenal dengan nama kapten Mudita. Anak Agung Gde Anom Mudita, gugur melawan penjajah Belanda pada tanggal 20 November 1947. Taman Pahlawan ini dibangun oleh masyarakat desa adat penglipuran sebagai wujud bakti dan hormat mereka kepada sang pejuang.Bersama segenap rakyat Bangli, Kapten Mudita berjuang tanpa pamrih demi martabat dan harga diri bangsa sampai titik darah penghabisan.
  1. Masyarakat Anti Poligami
Selain keseragaman bentuk bangunan, desa yang terletak pada ketinggian 700 meter dari permukaan laut ini juga memiliki sejumlah aturan adat dan tradisi unik lainnya. Salah satunya, pantangan bagi kaum lelakinya untuk beristri lebih dari satu atau berpoligami. Lelaki Penglipuran diharuskan menerapkan hidup monogami yakni hanya memiliki seorang istri. Pantangan berpoligami ini diatur dalam peraturan (awig-awig) desa adat. Dalam bab perkawinan (pawos pawiwahan) awig-awig itu disebutkan, krama Desa Adat Penglipuran tan kadadosang madue istri langkung ring asiki. Artinya, krama Desa Adat Penglipuran tidak diperbolehkan memiliki istri lebih dari satu. Jika ada lelaki Penglipuran beristri yang coba-coba merasa bisa berlaku adil dan menikahi wanita lain, maka lelaki tersebut akan dikucilkan di sebuah tempat yang diberi nama Karang Memadu. Karang artinya tempat dan memadu artinya berpoligami. Jadi, Karang Memadu merupakan sebutan untuk tempat bagi orang yang berpoligami. Karang Memadu merupakan sebidang lahan kosong di ujung Selatan desa.
Penduduk desa akan membuatkan si pelanggar itu sebuah gubuk sebagai tempat tinggal bersama istrinya. Dia hanya boleh melintasi jalan-jalan tertentu di wilayah desa. Artinya, suami-istri ini ruang geraknya di desa akan terbatas. Tidak hanya itu, pernikahan orang yang berpoligami itu juga tidak akan dilegitimasi oleh desa, upacaranya pernikahannya tidak dipimpin oleh Jero Kubayan yang merupakan pemimpin tertinggi di desa dalam pelaksanaan upacara adat dan agama. Implikasinya, karena pernikahan itu dianggap tidak sah maka orang tersebut juga dilarang untuk bersembahyang di pura-pura yang menjadi emongan (tanggung jawab) desa adat. Mereka hanya diperbolehkan sembanyang di tempat mereka sendiri.
  1. Kesenian
Di Desa Panglipuran Panglipuran terdapat tari-tarian, yaitu Tari Baris. Tari Baris sebagai salah satu bentuk seni tradisional yang berakar kuat pada kehidupan masyarakatnya dan hidup secara mentradisi atau turun temurun, dimana keberadaan Tari Baris Sakral di Desa Adat Penglipuran adalah merupakan  tarian yang langka, dan berfungsi sebagai tari penyelenggara upacara Dewa Yadnya. Adapun iringan gamelan yang mengiringi pada saat pementasan semua jenis Tari Baris Sakral tersebut adalah seperangkat gamelan gong gede yang didukung oleh Sekaa Gong Gede Desa Adat Penglipuran. Unsur bentuk ini meliputi juga keanggotaan Sekaa Baris Sakral ini diatur dalam Awig-Awig Desa Adat Penglipuran. Kemudian, nama-nama penari ketiga jenis Baris Sakral ini juga telah ditetapkan, yakni Baris Jojor 12 orang, Baris Presi 12 orang, dan Baris Bedil 20 orang.






Pantai Sanur merupakan salah satu pantai terkenal di Bali sejak dulu kala. Pantai ini merupakan pantai yang indah dengan pasir putih dan pemandangan yang elok. Letaknya berada 6 km dari sebelah timur Denpasar. Didekat pantai Sanur terdapat sebuah hotel yang pertama kali di Bali dan tingginya lebih dari pohon kelapa, hotel tersebut adalah hotel Beach Bali.
Pantai ini terkenal dengan pasirnya yang putih bersih dan sangat lembut. Disamping itu, Pantai Sanur merupakan pantai yang banyak terdapat batu karang. Kawasan Sanur merupakan alternatif bagi wisatawan yang ingin menghindari keramaian di pantai-pantai sibuk lainnya seperti Kuta atau Nusa Dua.
Di pantai ini ketenangan dan kenyamanan adalah prioritas utama. Bagi yang suka menikmati matahari terbit (sunrise) maka pantai Sanur adalah tempat yang sangat tepat. Pantai Sanur yang akan terlihat sangat indah ketika sore menjelang, karena keadaan air laut surut dan juga gelombang yang beriak kecil. Dari Sanur pula terlihat gugusan Pulau Serangan dan bukit batu karang yang menjorok ke laut di sebelah selatang semakin menasbihkan bahwa Sanur sangat  eksotis.
Suasana di sepanjang pantai Sanur terang dan teduh karena penuh dengan pohon besar. Pantai Sanur baik untuk menikmati matahari dan cocok untuk berjemur di sepanjang pantai yang berpasir putih ini.


5. TANJUNG BENOA







Tanjung Benoa dikenal sebagai pusat wisata air mulai dari parasailing, banana boat, Jet Ski, Rolling Donut, Flying Fish, Snorkeling, Scuba Diving, Glass Bottom Boat dan berkunjung ke Turtle Island (pulau penyu) dengan menggunakan perahu.
Harga yang dikenakan pada pengunjung untuk menikmati berbagai sarana olahraga atau permainan air tersebut berkisar antara 150 ribu hingga 200 ribu. Dengan harga tersebut pengunjung bisa menikmati olahraga air selama 10-15 menit.
Uniknya dari tempat ini adalah olahraga surfing atau selancar yang banyak di jumpai di pantai-pantai pulau Bali justru tidak ada di sini, hal ini dikarenakan ombak yang ada di tempat ini cenderung tenang, sehingga kurang cocok untuk olahraga surfing. Di sini juga tidak ada transportasi umum yang hilir mudik, sehingga umumnya pengunjung menggunakan bus pariwisata, kendaraan sewa maupun pribadi.  








6. GARUDA WISNU KENCANA

Garuda Wisnu Kencana adalah sebuah taman wisata dibagian selatan pulau Bali. Taman wisata ini terletak di Tanjung Nusa Dua kabupaten Badung, kira-kira 40 km disebelah selatan Denpasar. Area Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana berada di ketinggian 146 meter diatas permukaan tanah atau 263 meter diatas permukaan air laut. Di area ini sedang di rencanakan di dirikan Patung Raksasa Dewa Wisnu yang sedang menunggangi Garuda setinggi 12 meter. Tapi sampai saat ini pembuatannya masih belum selesai. Patung Dewa Wisnu ini masih terpisah bagian tubuhnya, patung Garuda-nya pun masih terpisah juga dengan patung Dewa Wisnu ini dan di rencanakan akan di gabung menjadi satu
Patung ini merupakan karya pematung terkenal Bali, I Nyoman Nuarta. Monumen ini dikembangkan sebagai taman budaya dan menjadi ikon bagi pariwisata Bali dan Indonesia. Patung ini diproyeksikan untuk mengikat tata ruang dengan jarak pandang sampai 20 km sehingga dapat dilihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua, hingga Tanah Lot. Patung Garuda Wisnu Kencana ini merupakan symbol dari misi penyelamatan lingkungan dan dunia. Jika pembangunannya selesai, patung ini akan menjadi patung terbesar didunia dan mengalahkan patung Liberty.









7. PANTAI KUTA


Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah selatan Denpasar, ibu kota Bali, Indonesia. Kuta terletak di Kabupaten Badung. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara, dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal 70-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach).
Waktu paling ramai dikawasan pantai Kuta adalah disore hari atau waktu matahari terbenam (sunset). Semua turis mancanegara maupun lokal berkumpul menjadi satu di sini. Jika ada momen-momen khusus didalam negeri seperti liburan sekolah, libur lebaran Idul Fitri atau libur tahun baru, bisa dipastikan tempat ini sangat ramai.
Di pantai Kuta pengunjung bisa melakukan selancar atau surfing, bermain sepak bola, bermain layang-layang, sekedar rebahan dipasir pantainya yang hangat, atau cuci mata menyaksikan para bule berjemur. Jasa pembuatan tato temporer (sementara) bisa didapat di pantai ini.

Kuta Beach Hotel adalah hotel pertama yang berdiri dikawasan ini, namun harus ditutup karena tentara Jepang menyerang Bali pada waktu itu. Biasanya hotel-hotel dikawasan ini bertaraf Internasional. Berawal dari ujung pantai Kuta terdapat Inna Kuta Beach Hotel, Hard Rock Hotel, Mercury Hotel, dll. Juga berdiri sebuah penginapan yang sangat nyaman bergaya butik resort yaitu Alam Kul-kul Boutique and Resort.

mottolive

MOTTO


  1. Di dunia penuh persaingan, siapa yang tidak bersiap-siap dia akan kalah
  2. Membaca adalah sumber kehidupan
  3. Kembangkan potensimu untuk meraih prestasi
  4. Orang bekerja untuk menyambung hidup, Pelajar belajar untuk mendapat ilmu
  5. Selagi umur masih panjang ciptakan karya sebanyak-banyaknya
  6. Mungkin orang dapat lupa akan sesuatu, tetapi janganlah lupa akan jasa-jasa guru.

Bizantium'14 UIN SUKA Yogyakarta


kecerdasanvisual.com

KECERDASAN VISUAL



STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS KECERDASAN MAJEMUKSKIREKONSTRUKTIF PAI 14

“KECERDASAN VISUAL-SPASIAL”


Nama Strategi : WISATA RELIGI
Oleh : Adib Minarrohman 14410192

Filosofi : Siswa diajak untuk berkeliling nusantara untuk belajar tentang
ulamm-ulama nusantara dari latar belakang, tempat, prestasi, dan usaha dalam menyebarkan islam.
Materi relevan : Ulama-ulama nusantara(walisongo)
Karakter dibiasakan : Kerja keras, penuh perjuangan dalam menyebarkan islam.
Langkah-langkah :
Guru menjelaskan bahwa pertemuan ini yaitu wisata religi ke beberapa ulama-ulama nusantara
Dilakukan beberapa hari untuk berkeliling mengunjungi makan dan peninggalan sejarah di nusantarakhususnya di jawa.
Kemudian setelah kembali ke sekolah siswa di suruh untuk menceritakan hasil dari wisata religinya
Guru mengapresiasi dan menyimpulkan






Nama Strategi : AKU PETA
Oleh : Alimah 14410156

Filosofi : Dengan strategi “Aku Peta” peserta didik dapat
mengekspresikan bakatnya.
Materi Relevan : Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.
Karakter dibiasakan : Kerjasama, Pemberani,Kreatif,Inovatif, dan Kritis.
Langkah-langkah :
Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok.
Guru membagikan modul pada setiap kelompok..
Setelah itu setiap kelompok disuruh membuat simbol dan letak dari kerajaan islam yang menjadi materinya.
Guru memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil dari karyasemua kelompok.
Guru memberikan tanggapan dari karya semua kelompok.
Alat/Bahan : Modul,Kertas, Spidol, Selotip









Nama Strategi : DRAW DAN LEARN
Oleh : Alwi Hakim 14410177

Filosofi : Strategi mengajak siswa untuk belajar sebuah materi sekaligus
membuat gambar atau peta terhadap materi yang dipelajarinya.
Materi relevan : Sejarah perjuanganNabi Muhammad SAW
Karakter dibiasakan : Disiplin, tanggungjawab, kreatifdaninovatif
Langkah-langkah :
Guru menjelaskan materi tentang Sejarah perjuangan Nabi Muhammad SAW
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok untukmelakukan diskusi tentang sejarah perjuangan Nabi Muhammad SAW
Guru memberikan waktu kepada kelompok diskusi untuk membuat sebuah gambar simulasi tetang sejarah perjuangan Nabi Muhammad dalam menyebarkan ajaran agama islam
Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk mengutus satu relawan untuk mempresentasikan hasil gambar dan penjelasannya.
Guru memberikan reward kepadasiswa
Bahan/alat : Modul, LCD dan Proyekto, Alat tulis, Buku Gambar dan
Lemba rkerja





Nama Strategi : PETA WALISONGO
Oleh : Dida Satria Permana 14410173

Filosofi : Dengan menggunakan strategi ini diharapkan para siswa
mengetahui nama-nama walisongo, peta dakwah walisongo, peninggalan walisongo, dan makam dari masing-masing walisongo
Materi Relevan : Sejarah Masuknya Islam di Indonesia
Karakter dibiasakan : Selalu ingin tahu, Tidak mudah melupakan sejarah, dan
Gemar meneliti dan menganalisis sesuatu
Langkah-langkah :
Guru memberikan kepada siswa materi Sejarah Masuknya Islam di Indonesia khususnya tentang sub bab walisongo dengan ringkas dan padat.
Guru meminta siswa untuk membentuk beberapa kelompok.
Masing-masing kelompok siswa diberi Peta Pulau Jawa dan kertas folio oleh guru.
Masing-masing kelompok siswa diminta untuk mencari dan menyelidiki nama-nama walisongo, peta dakwah walisongo, peninggalan walisongo, dan makam dari masing-masing walisongo melalui smartphone yang mereka miliki.
Masing-masing kelompok siswa diminta untuk mencatat dan menganalisis pencarian mereka . Setelah itu, masing-masing kelompok diminta untuk menulis hasil pencarian dan analisisnya pada kertas folio bergaris yang diberikan guru.
Masing-masing perwakilan kelompok siswa (minimal dua orang) diminta untuk mempresentasikan hasil pencarian dan analisisnya.
Masing-masing perwakilan kelompok siswa diminta juga untuk menjelaskan kondisi daerah atau wilayah yang menjadi wilayah dakwah walisongo pada saatini. Contoh: Kabupaten Kudus yang merupakan wilayah dakwah Sunan Kudus, saat ini sudah menjadi kota santri.
Setelah kegiatan presentasi selesai, guru menunjuk beberapa siswa secara acak untuk memberikan komentar atas presentasi yang sudah dilakukan dan meminta siswa menjawab salah satu dari pertanyaan berikutini:
Apakah kalian ingin berdakwah seperti walisongo?
Bagaimana cara kalian berdakwah esok?
Di mana kalian akan berdakwah?
BahandanAlat : Peta PulauJawaKertas folio bergaris, dan Bolpoin

Nama strategi : DESKRIPSIKAN VIDEO
Oleh : Fauzan Farudi 14410122
Filosofi : Strategi ini mudah diterapkan karena menggunakan
video. Siswa mengamati video yang diputar sebagai media untuk mempermudah pemahaman siswa. Setelah siswa belajar dengan memperhatikan video, kemudia menceritakan kembali dengan ditulis dalam lembar fortofolio.
Materi relevan : Isra’ mi’roj
Karakter dibiaakan : Kepercayaan, tanggung jawab, amanah.
Langkah- langkah :
siswa mengamati video yang ditayangkan dalam kelas.
Siswa menceritakan kembali mengenai video yang telah diputar dalam lembar fortofolio beserta nilai yang diambil atau yang dapat dicontoh. misal sifat amanah.
Siswa mempresentasikan hasil didepan kelas.
Guru bersama siswa yang lain memberikan tanggapan.
Guru bersama siswa menyimpulkan.
Alat dan bahan : LCD priyektor, laptop, dan Lembar fortofolio.
Nama Strategi : POSTER
Oleh : Fijaj Phaisal R 14410134

Filosofi : Agar peserta didik dapat melihat makna / esensi-esensi yang
terdapat di dalam suatu poster. Yaitu di lihat dari gambar, warna, dan yang lain nya yang berhubungan dengan visual.
Materi relevan : Kisah-kisah 25 Nabi dan Rasul
Karakter dibiasakan :
Mengetahui lebih mendalam makna dari sebuah poster.
Lebih kritis dalam memaknai suatu hal.
Tidak egois dalam memaknai suatu hal.
Langkah-Langkah :
Guru membagi kelompok peserta didik dalam beberapa kelompok.
Guru kemudian memberikan sebuah poster yang berbeda kepada setiap kelompok.
Guru memberikan tugas kepada masing-masing kelompok untuk mengkritisi / menganalisa tentang poster yang sudah diberikan oleh guru.
Peserta didik kemudian menjelaskan hasil analisanyadi depan kelas secara bergantian.
Bahan / Alat : Poster-poster Nabi dan Rasul dan alat tulis






Nama Strategi : 3M (Melihat, Mendengar, Memperhatikan)
Oleh : Husna Nurhuda14410011

Filosofi : Strategi ini lebih menekankan kepada penglihatan dan
kemampun istimewa yang dimiliki oleh peserta didik dalam mengingat apa yang dilihtnya secara langsung dalam suatu kejadian
Materi relevan : Kisah Uang 8 Dirham Nabi Muhammad SAW
Karakter ibiasakan : Percaya diri dan melatih ingatan
Langkah-langkah :
Guru menayangkan video cerita sesuai dengan meteri yang akan dibahas
Setelah siswa selesai menyaksikan tayang tersebut siswa diberikan kertas yang berisi gambar yang memiliki makna penjelas yang luas mengenai materi yang telah ditayangkan oleh guru
Siswa diminta untuk menyusun lembaran-lembaran yang telah dibagikan secara mandiri
Dengan waktu yang tidak begitu lama guru akan mempersilahkan bagi siswa yang telah selesai menyusun lembaran yang terpotong-potong itu
Bagi yang sudah selesai bisa menjelaskan kembali apa cerita yang telah ditayangkan dengan dinagn bantuan gambar-gambar yang telah disusunnya tersebut.
Guru akan memberikan reward kepada siswa yang tepat dan cepat.
Setelah pembelajaran ini diharapkan siswa dapat meneladani sikap yang ada pada diri Rasulullah
Bahan/alat : LCD, Kertas, Lem



Nama Strategi : I CAN FIND YOU ON MAP
Oleh : M Irfan fadholi 14410127

Filosofi : strategi ini bertujuan untuk mengembangkan kecerdasan visual-
spasial dengan cara mengamati peta dan memahami tempat-tempat yang berhubungan dengan sejarah perkembangan islam di dunia. Siswa diharapkan mampu mengenal dan menguasainya karena ini sangat penting. Menemukan suatu tempat melalui peta bukanlah hal yang mudah. dibutuhkan ketelitian dan kecermatan dalam menentukan posisi dimana sejarah tersebut terjadi. Maka dengan strategi ini siswa diharapkan mampu mengembangkan kecerdasan visualnya.
Materi relevan : Islam pada masa dinasti umayyah, dinasti abasiyyah, penyebaran
islam di berbagai belahan dunia.
Karakter dibiasakan : Cermat, kerja keras, tanggung jawab
Langkah-langkah : Guru menyiapkan peta dan kertas yang berisi tugas, kemudian guru
sedikit menerangkan materi tersebut. Guru lalu membagi siswa ke dalam beberapa kelompok. Siswa diminta berdiskusi mengenai tugas tersebut dan secara bergantian menentukan lokasi penyebaran agama islam yang ada di peta
Alat dan bahan : Peta, buku materi SKI, spidol











Nama Strategi : PUZZLE MAP
Oleh : istiqomah Nurul Syahidah 14419187

Filosofi : Kecerdasan visual/spacial adalah kemampuan
Memahami dan berpikir dalam bentuk visual. Salah satu caramngembangkan keerdasan ini adalahd enggan bermain puzzle.
Materi relevan : Wilayah KekuasaanDinastiAyyubiyah.
Karakter dibiasakan : Sabar, Kerjakerasdanberpikircepat.
Langkah-langkah :
Guru menjelaskan materi tentang dinasti ayyubiyah Dan wilayah kekuasaan dinasti ayyubiyah.
Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok.
Guru membagikan pada masing-masing kelompok sebuah puzzle wilayah kekuasaan dinasti ayyubiyah.
Siswa bekerjasama menyusun puzzle tersebut.
Kelompok yang paling cepat menyelesaikannya adalah pemenangnya.
Bahan/Alat : Puzzle map








Nama strategi : CINEMA HISTORY
Oleh : Isnaini Wahyu C 14410147

Filosofi : Dengan strategi ini siswa dapat lebih memahami materi, karena
tidak hanya sekedar mendengarkan ceramah dari guru, tetapi siswa juga melihat bagaimana sejarah tersebut berlangsung lewat tayangan video atau film.
Materi relevan : Penaklukan Andalusia
Karakter dibiasakan : Fokus, analitis, dan diharapkan siswa dapat meneladai
perjuangan umat islam dan memiliki rasatoleransi anatar umat beragama
Langkah-langkah :
Guru menyampaikan sekilas materi tentang penaklukan Andalusia.
Kemudian guru melanjutkannya dengan menayangkan video yang menceritakan tentang penaklukan Andalusia.
Guru meminta siswa untuk memperhatikan video tersebut dan mencatat pokok materi, seperti bagaimana Andalusia sebelum penaklukan, puncak penaklukan Andalusia, tokoh penakluk Andalusia, dsb.
Setelah itu, siswa diminta untuk mempresentasikannya ke depan kelas dengan menceritakan kembali dan nilai apa yang dapat diambil dari tayangan video tadi.
Guru mengapresiasinya dengan memberikan applause dan mengomentari hasil pengamatan siswa.
Kemudian dilanjutkan dengan siswa yang lainnya.




Nama Strategi : BIOSKOPDUNIA ISLAM
Oleh : Binti Khoiriyah 14410157

Filosofis : Dengan nama strategi pembelajaran“Bioskop Dunia Islam” ini
bermaksud untuk merangsang peserta didik dengan menonton peristiwa terjadinya Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Dengan begitu siswa diharapkan agar memahami runtutan terjadinya Isra’ Mi’raj, kapan terjadinya, dari mana, dan apa yang diperoleh terjadinya peristiwa itu.
Materi relevan : Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW (Perjalanan Nabi
Muhammad SAW dari masjidil haram ke masjidil aqsa kemudian naik ke sidratul muntaha).
Karakter dibiasakan : Berani, Kepercayaan, Sabar, Tangguh, Tanggungjawab dan
Amanah
Langkah-langkah :
Guru membuka pelajaran dengan pretest tentang pemahaman isra’ mi’raj yang dipahami selama ini oleh siswa.
Guru membagikan selembar kertas pada siswa untuk menuliskan pokok-pokok yang ada dalam video perjalanan isra’ mi’raj Nabi Muhammad SAW
Kemudian guru memutar video perjalanan isra’ mi’raj Nabi Muhammad SAW selama beberapa menit
Setelah video selesai, siswa di perintahkan untuk maju kedepan dan menjelaskan hal-hal yang dialami Nabi Muhammad selama Isra’ Mi’raj.
Kemudian guru menyimpulkan materi Isra’ Mi’rajNabi Muhammad SAW
AlatdanBahan : LCD, Kertas, Alattulis dan Speaker
/
Nama Strategi : PENJELAJAHAN KITA (PK)
Oleh :Moh. Zaki Jamaludin 144100689

Filosofi : Melatih kecerdasan visual siswa dan tingkat hafalan yang baik dan
penafsiran yang sesuai dengan aslinya
Materi relevan : Kebijakan-kebijakan masa islam kepemimpinan khulafaurrasyidin
Karakter dibiasakan : Meneladani perilaku sahabat, Membiasakan perbuatan-perbuatan
Baik, Memahami realita yang ada, Melatih menjaga kesejahteraan bersama
Langkah-langkah :
Guru mempersiapkan gambar/foto sejarah pada masa khulafaurrasyidin dan perintahkan siswa mencari gambar pengalaman yang sesuai dengan bab materi yang akan dipelajari
Guru menyiapkan beberapa pos yang dihuni oleh gambar/foto sejarah tersebut (didalam/diluarkelas)
Membagi kelompok siswa sesuai dengan jumlah pos yang akan dikunjungi (5 pos 5 kelompok)
Membagikan kertas kosong kepada setiap kelompok dan kertas berwarna merah
Tutup mata siswa dan tempatkan masing-masing kelompok pada pos yang berbeda
Buka dan perintahkan mereka untuk mengamati foto/gambar yang ada pada setiap pos yang ada.
Tuliskan hasil pengatan mereka, dan tempelkan potongan kertas warna merah pada gambar/foto yang siswa merasa sudah bisa menafsirkan secara benar.
Mengunjungi setiap pos secara bergilir
Bagi kelompok yang paling banyak memberikan tanda kertas merah di setiap pos, harus mempelajari/menjeklaskan materi yang sudah diamati
Tanggapi apa yang disampaikan kelompok lain
Tampilkan foto/gambar pengalaman pribadi yang ada kaitannya dengan gambar materi
Kesimpulan
Penutup
Bahan : Gambar/foto sejarah, gambar/foto pengalaman siswa, papan, lem,
kertas putih, kertas warna merah, gambar pengalaman, penutup mata, bahan ajar dan materi.
Nama Strategi : WACH AND REMEMBER
Oleh : Anis Hanifah 14410159
Filosofi : Siswa dibiasakan untuk mengingat sesuatu yang mereka lihat
Materi relevan : Dinasti abasyiyah
Karakter dibiasakan : Mengingat, cakap, ketepatan, percaya diri
Langkah –langkah :
Guru menjelaskan materi dengan menggunakan peta konsep yang ditampilkan melalui lcd atau di buat di papan tulis
Setelah selesai menjelaskan berikan siswa selembar kertas manila atau kartoon, kemudian perintahkan untuk membuat peta konsep yang tadi telah disampaikan oleh guru, bisa sama persis atau ditambahkan dengan keasi siswa sendiri seindah indahnya
Perintahkan siswa unuk mengaitkan materi tersebut dengan isu actual yang sedang terjadi. Nilai dan hikmah yang dapa di ambil dari materi tersebut untuk dapat kita gunakan di kehidupan sehari hari
Setelah itu peta konsep yang telah di buat ditempel sementara di dinding sekeliling kelas untuk di pamerkan, kemudian guru menilai mana yang paling bagus, indah dan lengkap
Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang memiliki nilai tertinggi. Disertai kesimpulan akhir pembelajaran
Alat/bahan : Bahan ajar (buku pelajaran), lcd/papan tulis, kertas
manila/kartoon, spidol, pewarna dll
Nama Strategi : SPACETOON
Oleh : Haris Ahmad 14410151

Filosofi : Nama tersebut diambil karena space yang berarti angkasa dan toon
bisa berarti gambar/kartun dan di dalam pembelajaran siswa dituntut untuk menerbangkan pikirannya jauh ke angkasa dan menuliskan atau menggambarkan ke dalam bentuk di kertas atau buku gambar.
Materi relevan : Dakwah Nabi Muhammad di Mekah
Karakter dibiasakan : Teliti, Tekun, Percaya diri, dan Kreatif
Langkah-langkah :
Guru menyiapkan pembelajaran di kelas
Guru menyampaikan materi tentang dakwah nabi di depan kelas dan siswa mendengarkan.
Guru menyampaikan materi inti tentang ceramah nabi yang terakhir yang disaksikan para sahabat pada masa itu.
Siswa mendengarkan materinya dan mencoba membayangkan seperti apa kejadiannya.
Guru meminta siswa untuk menggambarkan apa yang sedang dibayangkan nya itu ke dalam buku gambar, se teliti mungkin dan semampunya.
Guru bekeliling sembari menyimak gambar yang dibuat siswa dan mencari mana gambar yang terlihat menarik
Guru menyampaikan kesimpulan setelah siswa menyelesaikan pekerjaan dan menyebutkan tujuan kenapa harus menggambar kembali ke dalam kertas atau buku gambar.
Guru menutup pelajaran.
Alat dan Bahan : Buku Paket, buku gambar






Nama Strategi : KELASKU MUSEUMKU
Oleh : Ardhika Riski Rahmawan 14410109

Filosofi : Filosofi strategi pembelajaran Kelasku, Museumku berdasar
pada keinginan untuk mengembangkan kecerdasan spasial dari peserta didik. Membawa konsep museum dengan ciri khas biorama-bioramanya, peserta didik diajak untuk mengamati biorama-biorama (yang dalam hal ini dibuat semacam klue atau bagian dari suatu teka-teki) yang ketika semua disatukan akan dapat membawa peserta didik ke arah satu jawaban. Dengan memanfaatkan kemampuan visualnya dalam menganalisis suatu klue tentang teka-teki, diharapkan peserta didik dapat mengembangkan kemampuan kecerdasan spasial untuk menggambarkan tokoh atau ilmuwan yang dimaksud dalam teka-teki. Dengan mengelilingi kelas, memanfaatkan gerak dalam kelas, tentu saja pembelajaran akan menjadi lebih menyenangkan karena peserta didik tidak terpaku pada satu bentuk ruang atau tempat duduk tertentu, melainkan peserta didik bergerak mencari tahu apa yang menjadi bantuan dalam memecahkan teka-teki yang menjadi pertanyaan baginya. Dari materi yang disampaikan oleh peserta didik, guru dapat memberikan motivasi atau pertanyaan terkait apa yang dapat diambil atau diteladani dari cuplikan kisah yang telah disampaikan, sehingga peserta didik tidak hanya mengetahui cerita, tapi juga merekonstruktif dalam kehidupannya agar dapat bermanfaat dan meneladani kisah tersebut.
Materi relevan : Ilmuwan muslim di abad pertengahan dan Tokoh muslim abad
modern, walisongo
Karakter dibiasakan : Kerjasama, kritis,dan kreatif
Langkah-langkah :
Sebelum pembelajaran, guru menyiapkan beberapa kertas yang berisi dengan klue atau pernyataan terkait dengan teka-teki tokoh yang akan dibahas dalam pembelajaran. Banyaknya pernyataan disesuaikan dengan banyaknya kelompok yang akan dibagi dalam kelas.
Guru menempelkan kertas yang berisi pernyataan tersebut di dalam lingkungan kelas, membuat suasana kelas seakan-akan museum.
Guru mengawali pembelajaran dengan memberikan motivasi kepada peserta didik untuk membawa suasana pembelajaran kondusif.
Guru membagi peserta didik di dalam kelas menjadi beberapa kelompok (sesuaikan dengan jumlah pernyataan yang dibuat) dan memberi nomor urut untuk setiap kelompok.
Guru meminta setiap kelompok menyiapkan alat tulis dan kertas.
Guru bertindak seakan-akan menjadi guide yang mengantar peserta didik mengelilingi museum, guru meminta perwakilan setiap kelompok untuk bergantian menuliskan pernyataan yang sesuai dengan nomor kelompoknya. (pernyataan no. 1 untuk kolompok 1, dst)
Setelah semua pernyataan dituliskan dalam kertas, guru meminta peserta didik untuk menentukan tokoh yang dimaksud, dan membuat semacam biografi singkat tentang tokoh tersebut untuk melengkapi pernyataan yang telah ditulis di kertas.
Guru juga meminta peserta didik untuk menuliskan teladan yang dapat dicontoh dari tokoh yang dimaksud untuk bisa dijadikan motivasi dan teladan dalam kehidupan sehari-hari saat ini.
Guru meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan tokoh yang dibahas ke depan kelas.
Guru menutup pembelajaran dengan memberi penguatan dan motivasi kepada peserta didik untuk dapat meneladani perilaku dan pemikiran positif dari tokoh atau ilmuwan muslim yang telah dibahas, sehingga menumbuhkan semangat bagi setiap peserta didik.






Nama Strategi : SEPERTI PAHLAWANKU
Oleh :Kiptiyah 14410137
Filosofi : Filosofi strategi pembelajaran Seperti Pahlawanku yakni
melalui kecerdasan spasial visual kita sebagai pendidik menanamkan nilai-nilai karakter melalui tokoh-tokoh Islam yang menjadi pahlawan bagi diri kita, negara dan agama. Dengan mengajak dan melatih mereka untuk menjiwai sikap karakter para tokoh Islam berarti kita telah menyiapkan mereka untuk menampakan dan memposisikan diri mereka untuk memimpin, memecahkan masalah, arif, bijaksana serta karakter-karakter yang dibutuhkan generasi penerus bangsa
Materi relevan : Pahlawan dan Kisah-kisah Nabi Rasul 25 dll
Karakter dibiasakan : Percayadiri, Tanggungjawab, Berpikir Kritis, dan Kepekaan
Langkah-langkah :
Guru mengawali pembelajaran dengan memberikan apersepsi terkait kehebatan atau gambaran Pahlawan Islam
Guru menjelaskan mengenai sifat-sifat yang harus diteladani anak didik seperti, keberanian, kebenaran, keperkasaan, rela berkorban, cinta tanah air dan bertanggung jawab
Guru memberi contoh gamabar yang mencerminkan/melambangkan sifat keberanian dengan gambar pocong yang diberi tanda silang, keadilan dengan gambar palu dan lain sebagainya
Guru meminta siswa menggambar/ melambangkan sifat-sifat para pahlawan islam keenam tadi dengan gambar selain yang dicontohkan guru
Siswa diperinyahkan pula memberi keterangan bahawa sifat yang ia teladani dengan disimbolkan pada gambar tersebut menunjuk tokoh siapa dan bagaimana perjalanan hidup tokoh
Guru memeriksa pekerjaan siswa, mengoreksi dan memberi masukan atau penguatan
Bahan/alat : alat tulis, kertas, bahan ajar
Nama Strategi : LOOK THAT MAP
Oleh : Rohmatul laili Mahmudah 14410150

Filosofi : Look that map adalah lihat peta ini, anak yang memiliki
kecerdasan spasial visual ia akan senang mendefinisikan dari gambar atau ciri, karena hal tersebut akan mudah ia pelajari dan ia ingat. Anak akan melihat suatu bentuk atau gambar yang menarik untuk didiskripsikan.
Materi relevan : Masa Khulafaurrosyidin dan sahabat Zaid bin Tsabit
Karakter Dibiasakan : Mempertajam ingatan, senang kisah tokoh, Kreatif
Langkah-Langkah :
Guru mengarahkan siswa untuk mengeluarkan kertas dan alat tulis untuk menggambarkan kondisi salah satu sahabat Nabi (peta konsep).
Guru mengarahkan kepada siswa menggambar peta dan cirri-cirinya.
Guru menceritakan atau mengulas sedikit materinya, sambil mengamati siswa mengerjakan tugasnya.
Guru meminta beberapa siswa untuk memperlihatkan hasilnya di depan kelas.
Guru meminta siswa mengambil hikmah dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Guru meminta hasil semua siswa untuk dijadikan tugas berbuku.
Guru menyampaikan kesimpulan.
Bahan/ Alat : Kertas HVS, Alat tulis





Nama Strategi : GAMAU (GAMBARDANUNGKAPKAN)
Oleh : Lisdiana Nurul Jannati 14410117

Filosofi : Gamau adalah strategi untuk meningkatkan kecerdasan visual
siswa. Gambar dan ungkapkan merupakan strategi yang tepat digunakan dalam mengembangkan siswa dengan jenis kecerdasan spatial/visual. Siswa dengan kecerdasan ini cenderung akan mampu untuk membayangkan dan menyampaikan idenya dalam bentuk gambar. Mereka mampu untuk menciptakan imajinasi dalam pikiran. Dengan menggunakan strategi ini, diharapkan guru mampu untuk merangkul siswa dalam proses pembelajaran dengan ciri siswa pandai menggambar, suka melamun, suka bermain puzzle, lebih mudah membaca gambar dari pada teks, suka berkegiatan seni, suka menonton film, bisa menggambar benda tiga dimensi dengan baik, dan senang coret-coret di buku pelajaran, dsb.
Materi Relevan : Silsilah keluarga Nabi Muhammad SAW
Karakter Dibiasakan : Kreatif dan Imajinatif
Langkah-langkah :
Guru menjelaskan materi tentang silsilah keluarga Nabi Muhammad SAW.
Siswa diberikan waktu untuk membaca materi terkait dalam buku.
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil.
Guru membagikan kertas asturo atau selainnya kepada tiap kelompok beserta satus pidol.
Siswa diminta untuk menggambarkan mind map mengenai materi yang telah dipelajari tentang silsilah keluarga Nabi Muhammad SAW.
Perwakilan tiap kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya.
AlatdanBahan : Kertas asturo atau selainnya dan Spidol

Nama Strategi : PEMUDA KREATIF
Oleh : Moh Alawi Maksum 14410055

Filosofi : Menjadi pemuda yang selalu mempunyai inspirasi positif untuk
bermanfaat bagi masyarakat, keluarga dan lingkungan.
Materi relevan : Hikmah terjadinya perang khondaq
Karakter dibiasakan : Siswa diharapkan mampu berfikir kreatif, inovatif dalam
mnyelesaikan suatu masalah atau tugas yang diberikan padanya.
Langkah-langkah :
Guru mempersiapkan video tentang peristiwa terjadinya perang khondaq yang sudah disiapkan, dengan di bantu siswa.
Guru memutarkan Video lewat LCD yang ada di kelas (di anjurkan untuk ruang kelas yang ada LCD Proyektornya)
Sebelum video diputarkan, guru memberikan pertanyaan 5W + 1H terkait peristiwa perang khondaq.
Siswa diharapkan menyimak dengan seksama agar mampu menjawab pertanyaan dengan baik sesuai video yang diputarkan.
Setelah video selesai siswa di beri waktu untuk menjawab pertanyaan yang tadi diberikan, kemudian di tulis hikmah yang dapat dicontoh sebagai seorang pemuda seperti yang ada di dalam perang tersebut.

Alat dan Bahan: : Video, LCD, Laptop ,dan Alat Tulis





Nama Strategi : PETA PERJALANAN
Oleh : Muh. Mafruri 14410026

Filosofi : Siswa dapat berfikir proses perjalanan seseorang didalam
mencapai suatu tujuan, selain itu siswa dapat secara cepat mampu memahami konsep perjalanan dengan baik, dan melatih daya visualisasi siswa terhadap pembuatan peta perjalanan.
Materi relevan : Munculnya Peradaban Islam (Kelahiran Islam)
Karakter dibiasakan : Kerjasama, percaya diri, dan tanggungjawab terhadap diri
sendiri.
Langkah-langkah :
Siswa diberikan arahan oleh guru mengenai tujuan dan proses pembelajaran.
Guru menyampaikan materi secara umum kepada siswa, ini sebagai pengetahuan dan gambaran umum siswa didalam memahami tugas dari guru.
Siswa diberikan kesempatan untuk memahami peta perjalanan proses perjalanan siswa didalam mencapai suatu tujuan misal cita-cita atau kebahagiaan siswa.
Setelah memahami, siswa diberikan waktu untuk menulis dan mengidentifikasi proses perjalanan muinculnya peradaban islam (Kelahiran Islam) yang dibuat dengan peta perjalanan.
Setelah selesai, siswa diberikan kesempatan untk mempresentasikan dari hasil mencatat dan mengidentifikasi proses perjalanan munculnya peradaban islam (Kelahiran Islam) yang dibuat dengan konsep peta perjalanan oleh siswa didepan kelas.
Saat ada siswa yang perwakilan presentasi, siswa yang lainnya mencatat hal-hal yang penting yang dapat kita ambil sebagai pelajaran atau hikmah didalam kehidupan siswa didalam kehidupan sehari-hari.
Setelah itu, hasil catatan penting yang ditulis oleh siswa, ditempelkan di papan tulis, untuk dibahas bersama.
Setelah itu, siswa bersama guru menanggapi dari perwakilan siswa terhadap presentasi yang disampaikan.
Siswa mendapat apresiasi dari guru, dan selanjutnya siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah berlangsung.
Alat dan Bahan : Buku Tulis, Pensil, Papan Tulis, Potongan kertas

Namaa Strategi : LAYAR& PETA
Oleh :Mukhlis Hidayatuloh 14410170

Filosofi : Metode ini menuntut peserta didik untuk memahami materi yang
disampaikan melalui media pembelajaran serta konsentrasi terhadap hasil yang diperoleh dari media pembelajaran tersebut
Materi relevan : Penyebaran Islam di Andalusia
Karakter dibiasakan : Konsentrasi, aktiv, menyenangkan.
Langkah-langkah : Guru menanyangkan video tentang penyebaran islam di Andalusia
melalui LCD Proyektor, ruangan kelas ditata seperti suasana yang ada di dalam materi, setelah penayangan selesai, guru menyuruh siswa untuk membuat maind map tentang materi
Bahan/Alat : LCD , Proyektor, Kertas Karton, gambar-gambar tentang islam
di andalusia





Nama Strategi : MAYA (MARI BERKARYA)
Oleh : NurZiadatul Hasanah

Filosofi : Strategi ini melatih kecerdasan visual spasial siswa dengan
membuat prakarnya untuk memudahkan mereka dalam memahami materi pembelajaran.
Materi Relevan : Materi yang relevanuntukstrategiiniadalah Sejarah
perjuangantokoh Islam di Indonesia.
Karakter diharapkan : kreatif, bekerjasama, dan tanggungjawab
Langkah-langkah :
Pada pertemuan sebelumnya guru sudah memberikan informasi bahwa pada pertemuan ini guru dan siswa akan membuat prakarya dengan tema para tokoh Islam di Indonesia, sehingga siswa diminta untuk mempersiapkan alat, bahan serta materi.
Guru mempersilakan siswa untuk berkumpul sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk pada pertemuan sebelumnya.
Siswa kemudian bekerjasama dan berdiskusi dengan anggota kelompoknya untuk membuat prakarya mengenai tokoh Islam di Indonesia. Siswa membuat prakarya berupa mading yang berisi gambar/foto tokoh Islam di Indonesia, biografi singkat serta semboyan dari masing-masing tokoh.
Guru melakukancontroling terhadap kegiatan siswa.
Guru mengecek hasil kerjasiswa.
Siswa menempel prakarya di belang kelas.
Alat/Bahan : Sterofoam, Gunting, Kertaslipat, Gambar/fototokoh,
Bolpoin/spidol/pensil



Nama Strategi : INTELIGENT MAP
Oleh : Purnama Sari Lubis 14410004

Filosofi : Dengan melihat peta (map) secara langsung siswa lebih mudah
Memahami pelajaran
Materi relevan : Hijrah Nabi Muhammad ke Mekkah
Karakter dibiasakan : Lebih teliti
Langkah-langkah :
Guru menjelaskan tentang perjalanan hijarah Nabi Muhammad ke Mekkah
Guru menampilakn peta terkait perjalanan Nabi Muhammad ke mekkah
Siswa menjelakan dengan cermat perjalanan nabi dengan menunjukkan peta tersebut
Alat/bahan : peta
Nama Strategi : IMAGINATION
Oleh : Siti Astari
Filosofi : strategi ini mengajarkan para siswa untuk mempunyai
impian dan mewujudkan impiaannya dengan belajar giat
Karakter dibiasakan : Kreativitas berfikir kritis
Materi relevan : Nonton film motivasi
Langkah-langkah :
Guru menyediakan film negeri 5 menara
Siswamenonton film dandisuruhbuat review pelajarandari film tersebut
Alat bahan : LCD, selembarkertas, bolpoin
Nama Strategi : TOURING ISLAMI
Oleh : Fitchaturrizqoh 14410132

Filosofi : Berangkat dari kecerdasan ruang pembelajaran ini agar siswa
dapat memahami materi dengan melalui pendekatan kecerdasan ruang.
Materi Relevan : Penyebaran Islam di Benua Eropa.
Karakter dibiasakn : Sistematis, cakap dan kreatif.
Langkah-langkah :
Guru memaparkan peta persebaran agama islam di benua Eropa.
Berikan penjelasan dan keterangan dengan metode sesuai selera guru. Dapat berceramah, demonstrasi maupun berkelompok.
Setelah materi selesai anda sampaikan, tugaskan siswa untuk menggambarkan peta persebaran agama tersebut sesuai imajinasi masing-masing. Selain peta persebaran sertai juga tokoh yang fenomenal atau tokoh –tokoh yang terkait dengan materi tersebut.
Setelah itu mintalah siswa untuk memajang karyanya didalam kelas disertai tabel kritik dan saran serta nilai.
Mintalah siswa berkeliling secara berkelompok untuk melihat hasil karya teman-temanya.







Nama Strategi : TEBAK KATA
Oleh: Rofi’ah Nurhayati 14410028

Filosofi : Strategi ini digunakan untuk mengasah kemampuan berfikir
siswa dengan gambar yang telah disediakan di tambah dengan kata bantu yang telah disediakan.
Materi relevan : Ketajaan Islam di Nusantara
Karakter dibiasakan : Teliti,fokus, dan tanggap
Langkah-langkah :
Guru memberikan apersepsi
Guru membagi siswa ke dalam 6 kelompok
Masing-maisng kelompok diberi huruf A, B, C yang akan digunakan dalam LCC
Guru memberikan soal kepada siswa terkait dengan materi, soal tersebut berisi gambar dan beberapa kata
Siswa yang mengetahui jawabannya mengangkat huruf kelompoknya
Siswa menjawab pertanyaan guru setelah diberi kesempatan untuk menjawab
Jika jawaban benar mendapat point 100 jika salah – 20
Begitu selanjutnya sampai ditemukan pemenangnya dari 6 kelompok tersebut
Guru dan siswa memberikan kesimpulan dari pembelajaran
Alat dan bahan : Bahan ajar, Soal gambar dan kata, Kertas, Alat tulis.





Nama Strategi : TERAMPIL MELIHAT SEJARAH
Oleh : Mr. Umar Aidnay 13410246

Filosofi : Strategi Terampil Melihat Sejarah merupakan model
pembelajaran sejarah yang melibatkan siswa untuk mengamati objek peninggal sejarah berupa corak bangunan dan kesenian sejarah islam.
Materi Relevan : Seni bangunan peninggalan sejarah kebudayaan islam dan
kaligrafi
Karakter Dibiasakan : Percayaan, Kreatif, Logis, Motivasi, Terampil.
Langkah-langkah :
Guru menjelaskan tujuan dan maksud strategi pembelajaran.
Guru mengajak siswa berkunjung ke tempat-tempat peninggalan sejarah seperti bangunan dan kesenian.
Mengamati objek peninggalan sejarah tersebut.
Deskripsikan objak pengamatan sejarah.
Dikrusikanlah dengan teman yang lain.
Presentasikanlah hasil pengamatan tersebut di depan kelas.
Guru memberikan penilaian.
Bahan/Alat : Buku, Kertas.







Nama Strategi : MENJADI FOTOGRAFER
Oleh : Wahyu Nurohman 14410056

Filosofi : Mengabadikan sejarah dengan gambar yang kita ambil dari
lingkungan secara langsung akan membuat materi yang di ajarkan kemungkinan besar akan semakin membekas ,karena siswa akan praktek langsung di lapangan. Pada metode ini lebih menekankan pada unsure kesenian kebudayaan islam, dan nilai keindahaan yang ada dalam kebudayaan islam itu sendiri.
Materi relevan : Metodedakwahwalisanga
Karakter : Jujur ,tanggungjawab ,kerjasana
Langkah-langkah :
Guru menyampaikan materi metode dakwah walisanga dan para ulama di nusantara
Selanjutnya guru membentuksiswadalam 2 kelompokbesar
Guru membagi tugas untuk kelompok satu mencari ,mengamati, mengabadikan kesenian dan kebudayaan yang di bawa oleh para ulama yang masih di lestarikan sampai saat ini
Sedangkan untuk kelompok kedua mengabadikan dan menulis sejarah tentang peninggalann fisik peradaban islam yang masih dapat di temui di sekitar
Setelah selesai, guru meminta siswa mempresentasikan hasil yang di peroleh oleh masing-masing kelompok.
Alat / bahan : Kamera / hp / handycam( pengambilangambar )
lcdproyektor/ kertasplano ( menempelgambar )
Aalattulisdanbuku ( tulisdanrefrensi )


Nama Strategi : METAFORA GAMBAR
Oleh : Tutut Yuda Lesmana 14410098

Filosofi : Strategi pembelajaran SKI untuk mengaktualisasikan kecerdasan ini
adalah bagaimana peserta didik mempunyai kepekaan pada warna, garis, bentuk, ruang, dan hubungan antar unsur tersebut, kemampuan membayangkan, mempresentasikan ide secara visual atau spasial. Salah satunya adalah metafora gambar. Inti dari metafora gambar terletak pada hubungan atara hal yang sudah diketahui siswa dengan materi yang diajarkan. Kemudian hubungan-hubungan itu dicitrakan secara visual oleh siswa.
Karakter dibiasakan : Kepekaan, percaya diri
Materi relevan : Pertumbuhan Islam di Makkah
Langkah-langkah
Tampilkan video tentang pertumbuhan pohon pisang
Minta siswa untuk mengamati proses pertumbuhan pohon pisang tersebut dari awal satu daun tumbuh sampai seterusnya
Minta siswa untuk menghubungan pertumbuhan pohon pisang tersebut dengan pertumbuhan Islam di Makkah, contoh: daun yang pertama tumbuh dianalogikan sebagai assabiqunal awwalun dan seterusnya
Minta siswa untuk mengemukakan pendapatnya dengan berani.
Bahan-bahan : Video yang berisi pertumbuhan pohon pisang





Namastrategi : TEKA-TEKISILANG (TTS)
Oleh : Vina Miftahul Jannah 14410070

Filosofi : Ini merupakan cara yang menyenangkan untuk
mengekspresikan fikiran anak.
Materi relevan : Kerajaan Islam di Nusantara
Karakter dibiasakan : Semangat, focus, tanggungjawab
Langkah-langkah :
Guru menjelaskan beberapa istilah atau nama- nama penting yang terkait dengan materi yaitu tentang kerajan islam di nusantara.
Guru menyusun sebuah teka-teki silang sederhana, dengan menyertakan sebanyak mungkin unsur pelajaran.
Guru menyusun kata-kata pemandupengisianteka- tekisilangtersebut.
Guru membagikan teka- teki itu kepada siswa secara individu.
Guru menetapkan batas waktu dan memberikan penghargaan kepada individu yang paling banyak memiliki jawaban benar.
Bahan/alat : Lembaran kertas yang berisi teka-teki silang dan Alat tulis









Nama Strategi : WATCHING OF EDUCATION
Oleh : Wahyu Kholis Prihantoro 14410179

Filosofi : Metode ini memberikan tanggung jawab kepada para siswa untuk
melihat dan mengamati sebuah tayangan tentang materi SKI, kemudian para siswa dituntut unuk dapat menyimpulkan nilai-nilai yg terkandung dalam tayangan tersebut
Materi relevan : Kisah para Nabi dan Rasul
Karakter dibiasakan : Berpikir kritis dan menyimpulkan hasil pengamatan
Langkah-langkah :
Buatlah para siswa untuk menyiapkan peralatan untuk menulis,
Tontonkan tayangan kisah para Nabi dan Rasul,
Suruh siswa untuk memperhatikan dan menuliskan hal-ha yang penting dalam tayangan tersebut,
Setiap siswa menyimpulkan apa yang telah ditulisnya, guru menyimpulkan pelajaran
Bahan/Alat : Alat tulis dan LCD









Nama Strategi : PETAKU PEMAHAMANKU
Oleh : Kusuma Yudha 14410105

Filosofi : Filosofi strategi pembelajaran Petaku Pemahamanku ini
berdasar pada keinginan mengajak peserta didik untuk dapat memahami sebuah materi dengan cara menggambar dan menandai serta menelaah bagian berdasarkan pemahamannya. Dengan mengajak peserta didik untuk menggambar dan menandai serta menelaah, maka peserta didik diharapkan mampu mendorong dan memotivasi untuk mempelajari dan mengembangkannya kemampuan visual dan motoriknya dalam menganalisis. Dari materi yang disampaikan kepada peserta didik, guru dapat memberikan motivasi atau pertanyaan terkait apa yang dapat diambil atau diteladani dari cuplikan sejarah yang telah disampaikan, sehingga peserta didik tidak hanya mengetahui cerita atau alur sejarah, melainka juga merekonstruksi dalam kehidupan peserta didik agar dapat bermanfaat dan meneladani kisah atau sejarah tersebut.
Materi relevan : Sejarah masuknya islam di Indonesia
Karakter dibiasakan : Percaya diri, kreatif dan inofatif
Langkah-langkah :
Guru menyampaikan materi pembelajaran terkait sejarah masuknya Islam di Indonesia
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dari materi tersebut
Guru melakukan apersepsi terkait pembelajaran pada pertemuan sebelumnya dan dihubungkan dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan
Guru menjelaskan prolog materi terkait sejarah masuknya Islam di Indonesia
Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok
Guru membagikan kertas plano dan spidol kepada masing-masing kelompok
Guru menyuruh tiap kelompok untuk menggambar sebuah peta maupun alur dan memberi keterangan sesuai dengan materi pembelajaran
Guru mempersilakan tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan peserta didik yang lain untuk memperhatikan dan mengajukan pertanyaan jika ada yang belum jelas
Guru juga meminta setiap kelompok untuk menjelaskan contoh atau teladan untuk motivasi dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan materi terkait
Guru memberikan komentar dan masukan terhadap penampilan setiap kelompok
Guru bersama peserta didik mereview pembelajaran yang telah dilaksanakan sekaligus memberikan penguatan dan motivasi
Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
Bahan/alat : Alat tulis dan sumber belajar

Nama Strategi : SAKSIKAN DAN RASAKAN!
Oleh :Darul Choiriyyah 14410008

Filosofi : Siswa diharapkan bisa menganalisis video dengan baik dan benar.
Materi Relevan : Masa jabatan Bani Umayyah.
Karakter Dibiasakan : Mengamati, mengingat.
Langkah-langkah :
Guru memberikan video yang berisi tentang masa jabatan Bani Umayyah.
Siswa menyimak video.
Siswa menuliskan point-point penting yang ada di video.

Nama Strategi : IMAGINASI KREATIF
Oleh : Zainab 14410160

Filosofi : Saya menggunakan strategi ini agar peserta didik mampu
berimaginasi dan mampu mengeluarkan atau mempresentasikan ide-idenya.
Materi relevan : Kisah Perjuangan Khulafaur Rasyidin
Karakter dibiasakan : Meneladani perjuangan Khulafaur Rasyidin, menyalurkan ide-
ide kreatifnya dan Mampu berimaginasi tinggi
Langkah-Langkah :
Guru menjelaskan kisah perjuangan Khulafaur Rasyidin
Guru meminta peserta didik untuk membaca kisah Perjuanagan Khulafaur Rasyidin
Guru meminta peserta didik untuk menghayati kisah perjuangan Khulafaur Rasyidin
Setelah selesai membaca, guru meminta peserta didik untuk memejamkan mata 5 menit
Guru meminta 2 atau 3 perwakilan untuk maju ke depan untuk menggambarkan seberapa besar perjuangan Khulafaur Rasyidin
Bahan / Alat : Materi kisah perjuangan Khulafaur Rasyidin, Buku paket, Alat
tulis







Nama Strategi : SUFI
Oleh : Zaenal Imam 14410163

Filosofi : “SuFi” yaitu singkatan dari Suka Film , merupakan strategi
pembelajaran yang menekankan pada kemampuan kecerdasan Spasial-Visual (ruang). Dipih nama “SuFi” yaitu mengandung arti suka film atau diajak menonton film yang berkait dengan materi maksudnya startegi ini megajak peserta didik untuk dapat memahami materi memalui media yaitu film. Filosofi strategi pembelajaran SuFi berdasar pada keinginan untuk mengajak peserta didik untuk memahami sebuah kisah atau cerita melaui film. Peserta didik diajak untuk menyaksikan film yang terkait dengan materi semisal film tentang Walisongo dalam mendakwahkan Islam. Dengan mengajak peserta didik menganalisis film yang disaksikan, diharapkan peserta didik mampu terdorong dan termotivasi untuk mempelajari sejarah Walisongo dalam mendakwahkan Islam yang nantinya dapat direfleksikan terhadap diri peserta didik dan meneladani nilai-nilai positif yang ada pada diri para Walisongo. Semisal merefleksikan kisah Sunan Kalijaga dalam mendakwahkan Islam yang dilakukan secara kreatif, damai dan tanpa menggunakan kekerasan (ekspansi). Dari materi yang disampaikan kepada peserta didik, guru dapat memberikan motivasi atau pertanyaan terkait apa yang dapat diambil atau diteladani dari cuplikan sejarah yang telah disampaikan, sehingga peserta didik tidak hanya mengetahui cerita atau alur sejarah, melainkan juga merekonstruksi dalam kehidupan peserta didik agar dapat bermanfaat dan meneladani kisah atau sejarah tersebut
Materi relevan : Sejarah Walisongo dalam mendakwahkan Islam
Karakter dibiasakan : Berpikir Reflektif, Konsentrasi, Kreatif, Jeli,Cermat dan Teliti,
Kemampuan mengingatan
Langkah-langkah :
Guru mengawali pembelajaran dengan memberikan motivasi kepada peserta didik, kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru memberikan pengantar tentang materi terkait serta memberikan penjelasan lebih lanjut tentang strategi pembelajaran yang digunakan.
Peserta didik diajak untuk menyaksikan film yang berkait dengan materi. Peserta didik disuruh untuk menganalisis film yang ditonton dan diharapakan dapat mengambil nilai-nilai positif yang dapat diterapkan di zaman sekarang.
Kemudian peserta didik secara individu disuruh untuk membuat semacam mind map dari hasil analis film yang telah ditonton.
Peserta didik mempresentasikan di depan kelas.
Bahan/alat : Alat Tulis (buku, kertas, pulpen/pena), Laptop, LCD,
Proyektor, Speaker aktif, CD pembelajaran, Spidol warna, kertas A8
Nama Strategi : MAIN MAP
Oleh : Ahmad Asmu’i 14410050

Filosofi : Siswa dapat menyesuaikan dan megkategorikan materi
Materi relavan : Dakwah Nabi Muhammad SAW di Makkah
Krakter dibiasakan : Istiqomah, Tidak munafiq, Tanggung jawab, Percaya diri
Langkah-langkah :
Guru meminta siswa untuk membaca materi dengan waktu yang sudah ditentukan
Guru meminta hasil dari membaca untuk dibuat sebuah main map/bagan, dengan kategori macam dakwah, cara, orang yag muallaf dan keberhasilan.
Tugas siswa diumpulkan dan guru mengoreksi didepan kelas serta memberikan kesimpulan.
Alat/ bahan : Kertas, Bolpoin/pensil, Penghapus/Tip-x

Nama Strategi : TELEPORTASI WAKTU
Oleh : Zakka Reynaldi 14410191

Filosofi : Strategi ini dinamakan Teleportasi Waktu karena siswa akan
dirangsang kemampuan berpikir dalam tiga dimensi yakni; membayangkan keadaan internal dan eksternal, melukiskan kembali, merubah atau memodifikasi bayangan, mengemudiakan diri sendiri dan obyek melalui ruangan dan menghasilkan menguraikan informasi grafis.
Materi relevan : Kerajaan Islam di Nusantara
Karakter dibiasakan : Kreatifitas, Verbal dan percaya diri
Langkah – langkah :
Guru menyetting kelas menjadi kepualauan nusantara dengan memasang gambar pulau – pulau nusantara dan sumatera sampai papua di tembok kelas
Siswa dibagi menjadi 2 jenis. Kelompok satu menjadi raja raja islam yang berdiri sesuai lokasi tempat gambarnya berada. Dan kelompok yang lain menjadi peserta tour yang mengunjungi kepulauan nusantara.
Kemudian saat tour dimulai siswa yang menjadi raja akan menyambut barisan tour dengan mengucapkan selamat datang dan memberikan informasi kerajaan sesuai kondisi. Dan peserta tour mencatat dan mengingat ingat apa yang disampaikan masing – masing raja.
Di akhir evaluasi siswa akan disuruh untuk mempresentasikan catatan catatannya dan dikumpulkan sebagai tugas.

Bahan : Kertas karton yang dibentuk mahkota, kertas bergambar pulau
pulau Indonesia dan spidol.

Nama Strategi : TRAVEL
Oleh : Safrudin Jamil 14410190

Filosofi : Belajar sambil jalan-jalan
Karakter dibiasakan : Keceriaan, dan disiplin
Materi relevan : Sunan Gunung Djati
Langkah-langkah :
Guru menjadwalkan kepada siswa untuk study tour ketempat makam sunan gunung djati dan etempat bersejarah bgi sunan gunung djati.
Guru menyiap kertas yang sudah didesign untuk lapoan siswa hasil study tour.
Guru memberikn amanah bagi siswa yang teladan atau memanggil seorang ahli sejarah sunan gunung djati untuk dijadikan sebagai gaet study.
Bahan/alat : Kertas design, Gaet study










NamaStrategi : TERAMPIL MELIHAT SEJARAH.
Oleh :Miss Ar Esoh Jehmah 13410244

Filosofi : Strategi Terampil Melihat Sejarah merupakan model
pembelajaran sejarah yang melibatkan siswa untuk mengamati objek peninggal sejarah berupa corak bangunan dan kesenian sejarah islam.
Materi relevan : Senibangunanpeninggalansejarahkebudayaanislamdankaligrafi
Karakter dibiasakan : Percayaan, Kreatif, Logis, Motivasi, Terampil.
Langkah-langkah :
Guru menjelaskan tujuan dan maksud strategi pembelajaran
Guru mengajak siswa berkunjung ke tempat-tempat peninggalan sejarah seperti bangunan dan kesenian.
Mengamati objek peninggalan sejarah tersebut.
Deskripsikan objak pengamatan sejarah.
Dikrusikanlah dengan teman yang lain.
Presentasikanlah hasil pengamatan tersebut di depan kelas.
Guru memberikan penilaian.
Bahan/Alat : Buku, Kertas.








Nama strategi : WHER IS MY COULER
Oleh : Eci Anggraeni Br s 14410003

Filosofi : Strategi ini akan mengajak siswa untuk mencari pasangan
mereka
Materi relefan : Keadaan bangsa arab sebelum datangnya islam
Karakter di biasakan : Pemahaman dan kecerdasan
Langkah-langkah :
Guru memberi setiap siswa kertas berwarna warni
stiap siswa hanya memiliki 4 warna kesamaan dengan teman-temannya
Di setiap kertas sudah berisi sebuah tulisan
Gutu meminta siswa untuk mencari pasangan dari tulisan yang sudah ada dalam kertas yang di perolehnya
Setelah mendapatkan pasanganya masing-masing guru meminta berdidi dersama pasanganya masing-masing
Selanjutnya siswa membacakan apa yang ada di kertas mereka masing-masing
Dan guru dan siswa yang lain menilai benar atau salah








Nama Strategi : MERANGKAI GAMBAR
Oleh : Mustika Umi Sholehah 14410198

Filosofi : Siswa dengan latar belakang kecerdasam visual menurut saya
cocok untuk pembelajaran menggunakan strategi ini, karena siswa memiliki kemampuan belajar dan menghapal melalui gambar.
Materi relevan : Peta penyebaran agama Islam di Nusantara
Karakterdibiasakan : Teliti, tanggung jawab, sabar, dan aktif komunikatif
Langkah-langkah :
Guru meminta siswa untuk berkelompok, kemudian guru membagikan gambar peta berupa potongan-potongan puzzle yang kemudian dirangkai agar menjadi gambar yang utuh. Setelah itu salah satu siswa sebagai perwakilan tiap kelompok diminta maju didepan kelas dan menjelaskan gambar apa yang mereka dapat tadi, secara bergantian.
Bahan /alat : Kertas tebal untuk menempel potongan puzzle yang sudah
tersusun, gambar peta penyebaran agama Islam di Nusantara, guntung untuk memotong-motong gambar menjadi puzzle.







Nama Strategi : MEMASANGKAN
Oleh : Sundari 14410038

Filosofis : Membantu anak memahami dan mengingat
Materi Relevan : Dinasti Abasiyah
Karakter dibiasakan : Kecermatan
Langkah-langkah :
Guru menyampaikan materi
Guru menjelaskan tentang tokoh ilmuan keahlian dan namanya
Guru membuat tim
Guru meminta siswa menjodohkan dengan menempel mading yang berisikan nama
Siswa melengkapi ke ahlianya dengan gambar yang sesuai keahlian
Guru meminta anak meringkas garis besar tokoh dan keahliannya.
Alat dan bahan : Kertas










Nama Strategi : PETA WALISONGO
Oleh : Adnan Ardiansyah 14410180

Filosofi : Dengan menggunakan strategi ini diharapkan para siswa
mengetahui nama-nama walisongo, peta dakwah walisongo, peninggalan walisongo, dan makam dari masing-masing walisongo
Materi Relevan : Sejarah Masuknya Islam di Indonesia
Karakter Dibiasakan :
Selalu ingin tahu
Tidak mudah melupakan sejarah
Gemar meneliti dan menganalisis sesuatu
Langkah-langkah :
Guru memberikan kepada siswa materi Sejarah Masuknya Islam di Indonesia khususnya tentang sub bab walisongo dengan ringkas dan padat.
Guru meminta siswa untuk membentuk beberapa kelompok.
Masing-masing kelompok siswa diberi Peta Pulau Jawa dan kertas folio oleh guru.
Masing-masing kelompok siswa diminta untuk mencari dan menyelidiki nama-nama walisongo, peta dakwah walisongo, peninggalan walisongo, dan makam dari masing-masing walisongo melalui smartphone yang mereka miliki.
Masing-masing kelompok siswa diminta untuk mencatat dan menganalisis pencarian mereka . Setelah itu, masing-masing kelompok diminta untuk menulis hasil pencarian dan analisisnya pada kertas folio bergaris yang diberikan guru.
Masing-masing perwakilan kelompok siswa (minimal dua orang) diminta untuk mempresentasikan hasil pencarian dan analisisnya.
Masing-masing perwakilan kelompok siswa diminta juga untuk menjelaskan kondisi daerah atau wilayah yang menjadi wilayah dakwah walisongo pada saat ini. Contoh; Kabupaten Kudus yang merupakan wilayah dakwah Sunan Kudus, saat ini sudah menjadi kota santri.
Setelah kegiatan presentasi selesai, guru menunjuk beberapa siswa secara acak untuk memberikan komentar atas presentasi yang sudah dilakukan dan meminta siswa menjawab salah satu dari pertanyaan berikut ini:
Apakah kalian ingin berdakwah seperti walisongo?
Bagaimana cara kalian berdakwah esok?
Di mana kalian akan berdakwah?
Bahan dan Alat : Peta Pulau Jawa, Kertas folio bergaris, Bolpoin