Realita
Tarbiyyah
Fakultas Ilmu
Tarbiyyah dan Keguruan di setiap perguruan tinggi islam, khususnya
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta yang merupakan
fakultas tarbiyyah dan juga terkhusus lagi pada jurusan pendidikan
agama islam teladan se-Nusantara seharusnya dan memang diakui oleh
hampir seluruh univ brbasis islam senantiasa mengadakan study banding
dan juga seminar keteladanan tarbiyyah dimata pihak luar. Namun
apakah kenyataannya sesuai dengan harapan dan pandangan umumnya ?
pasti semua halitu diluar dugaan kita atau mungkin kita semua belum
memahaminya. Kajian keilmuan yang dibahas oleh sivitas akademik
tarbiyyah ini memang secara umum dan tak ditelusuri sampai
keakar-akarnya, akan tetapi tarbiyyah disini membahas juga dengan
sistem tata pe;aksanaannya bukan kwmatangan di kajian. Sebab setelah
kelulusan Tarbiyyah ketika ditandingkan materi terkait dengan
pemikiran dan juga Alqur’an dengan Ushuluddin tentu Ushuluddin akan
lebih matang lantaran disana perkuliahan Ushuluddin bersifat
pemikiran secara mendalam dan sistematis sosio historis. Disisi lain
disaat Fakultas Tarbiyyah memiliki Kajian sejarah islam secara
menyuluruh ketika tanding dengan Fakultas Dakwah jurusan Sejarah
Kebudayaan Islam tentu dari sisi kajian materi jurusan dari Dakwah
tersebut akan lebih mengakar dari pada Sejarah yang berada di
Fakultas Tarbiyyah. Begitu juga ketika diadakan tandingan kajian
keilmuan terkait dengan sumber hukum islam dan juga fiqih,Tarbiyyah
memang membahasnyanamun hal itu tak dapat melebihi apa kajian fiqih
yang diselenggarakan Fakultas Syari’ah sebab Fakultas Syari’ahlah
pakar kehukumanislam terkait fiqih dan juga hukum islam yang
diterapkan dalam kehidupan mulai dari individu sesama, keluarga,
kelompok, berbangsa bernegara, serta kehidupan manusia di alam
semesta. Sedangkan Tarbiyyah hanya mempelajari kulitnya saja terkait
pedoman hidup sehari-hari. Begitu dengan kajian keilmuan islam
lainnya, walaupun begitu adanya realita namun tak seharusnya kita tak
seharusnya pesimis ketika menghadapinya. Sebab walau dalam segi
kajian Tarbiyyah memang dibawah mereka namun ketika disguhkan dalam
sistempendidikan atau mungkin manajemen pendidikan juga setifikasi
kekuatan keilmuan Tarbiyyah masih berada diatas semuanya bahkan
pengakuan atau sertifikasi tenaga kependidikan Tarbiyyah akan lebih
dahulu/dijaminkan adanya dibandingkan dengan fakultas lainnya. Karena
selama masa pendidikannya Tarbiyyah sudah beriringan mempelajari
ketenagaandibandingkan dengan yang lainnya mereka baru mempelajari
tentang ketenagaan usai proses perkuliahan mereka selesai kemudian
ditambahkan waktusekitar satu tahun untuk dapat diakui sebagai
ketenagaan yang bisa diandalkan dalam segi penidikan. Tarbiyyah kan
dapat diyakini kemahirannya dalamelemen pendidikan mulai, manajemen
perkantoran, ketenagaan, konseling, perpustakaan, dan lainsebagainya
bahkan bisa dikatakan semua hal dipelajari di Tarbiyyah hanya saja
semua hanya sebataskulit dan daging luarnya tanpa memakan daging yang
sesungguhnya, sehingga yang adahanya gambaran umum tanpa
adapenyelesaian sistemis historis serta humanis.
Dalam keseharian
kehidupan mahasiswa memang penuh dengan lika-liku perbedaan yang luar
biasa banyak dan kompleksnya sehingga terkadang kita sering kali tak
dapat mengintrol diri dalam membela diri dari apa yang dianutnya
dianggap paling benar tak mau . menerima kebenaran yang dimiliki oleh
pihak lain. Terlebih tarbiyyah ini sangat kompleks mulai darialiran
kanan,tengah, hingga kiri namun kita tak perlu merisaukan semua
itu.kita datang ke kampus bukan untuk menjegerkan aliran kita, akan
tetapikitamenjegerkan keilmuan kita dengan pandangan yaang tak sesuai
dengan dunia akademis dan sosio historis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar