Bali Sebagai Pulau Dewata
Bali berasal dari kata “BALI”
dalam bahasa Sansekerta berarti “Kekuatan” dan dari bahasa Bali
“BALI” berarti “Pengorbanan” yang artinya agar kita tidak
melupakan kekuatan kita dan selalu siap untuk berkorban. Bali
mempunyai dua pahlawan yang sangat berjasa dalam mempertahankan
wilayah Bali yaitu I Gusti Ngurah Rai dan I Gusti Ketut Jelantik.
Pulau Bali disebut Pulau Dewata karena memiliki ciri khas tersendiri
yaitu mayoritas penduduknya beragama Hindu, dan mereka menyembah Dewa
sebagai perwujudan Tuhan Yang Maha Esa. Dalam penyembahan di Bali,
sesaji dan upacara khusus menjadi daya tarik untuk para wisatawan
lokal maupun mancanegara.
2.2. Letak Geografis Bali
Pulau Bali adalah bagian dari
Kepulauan Sunda Kecil sepanjang 153 km dan lebar 112 km, sekitar 3,2
km dari pulau Jawa. Secara Astronomi, Bali terletak terletak di 8º
25’ 23’’ LS dan 115º 14’ 55” LT yang membuatnya beriklim
tropis seperti Indonesia yang lainnya.
Luas wilayah Provinsi Bali
adalah ± 5.623,86 km atau 0,29% luas wilayah Indonesia. Secara
Administrasi Provinsi Bali terbagi atas 9 kabupaten, 55 kecamatan dan
701 desa atau kelurahan. Ibukota Bali adalah Denpasar. Batas-batas
wilayah Bali :
a. Utara : Laut Bali.
b. Selatan : Samudra Indonesia.
c. Barat : Selat Bali, Provinsi
Jawa Timur.
d. Timur : Provinsi Nusa
Tenggara Timur.
2.3. Topografi
Di tengah-tengah pulau Bali
terbentang pegunungan yang memanjang dari barat ke timur. Gunung
tersebut adalah Gunung merbuk (1.386 m), Gunung parai (1.414 m),
Gunung watukara (2.276 m), Gunung panggilingan (2.098 m), Gunung
batur (1.717 m), dan Gunung Agung (3.140 m). Di antara gunung –
gunung tersebut yang masih aktif adalah Gunung Batur dan Gunung
Agung. Dibagian selatan Gunung Batur terdapat semacam bukit yang
tingginya 220 m, sedangkan Nusa Penida merupakan bukit kapur dengan
puncaknya setinggi 529 m.
Adanya pegunungan tersebut
menyebabkan Daerah Bali secara Geografis terbagi menjadi 2 (dua)
bagian yang tidak sama yaitu Bali Utara dengan dataran rendah yang
sempit dan kurang landai, dan Bali Selatan dengan dataran rendah yang
luas dan landai. Kemiringan lahan Pulau Bali terdiri dari lahan datar
(0-2%) seluas 122.652 ha, lahan bergelombang (2-15%) seluas 118.339
ha, lahan curam (15-40%) seluas 190.486 ha, dan lahan sangat curam
(>40%) seluas 132.189 ha.
Provinsi Bali memiliki 3 (tiga)
buah danau yang berlokasi di daerah pegunungan yaitu : Danau Beratan
dengan luas ± 370 ha, Danau Tamblingan dengan luas ± 110 ha dan
Danau Batur dengan luas ± 1.718.751 ha.
2.4. Penduduk Bali
Penduduk Bali kira-kira sejumlah
4 juta jiwa, dengan mayoritas 92,3% menganut agama Hindu. Agama
lainnya adalah Islam, Protestan, Katolik, dan Buddha.
Selain dari sektor pariwisata,
penduduk Bali juga hidup dari pertanian dan perikanan. Sebagian juga
memilih menjadi seniman. Bahasa yang digunakan di Bali adalah Bahasa
Indonesia, Bali, dan Inggris khususnya bagi yang bekerja di sektor
pariwisata.
Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia
adalah bahasa yang paling luas pemakaiannya di Bali, dan sebagaimana
penduduk Indonesia lainnya, sebagian besar masyarakat Bali adalah
bilingual atau bahkan trilingual.
2.5. OBJEK
WISATA
1. TANAH LOT
|
|
|
|
Tanah
lot terletak di Kabupaten Tabanan. Tanah
Lot merupakan salah
satu alternatif untuk melihat matahari tenggelam/sunset selain di
Pantai Kuta. Waktu terbaik berkunjung sebaiknya pada pukul 17.00
WITA. Tempat ini merupakan obyek wisata pantai yang mempunyai pura di
tengah laut, terdapat ular suci yang menjaga tempat tersebut dan air
suci yang berada di pura Tanah Lot.
Di sini ada dua pura yang
terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan
satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah
Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot
Nampak seperti pura yang terapung apabila gelombang pasang, tetapi
bila gelombang surut maka orang dapat berjalan menuju pura itu. Pura
Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut.
Ular suci penjaga yang berada disekitar gua pura Tanah Lot tersebut
sampai
sekarang masih ada. Secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut
yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam
berbelang kuning.
2. JOGER
|
|
|
|
Pulau Bali memang penuh dengan
segala keunikan karya seni yang dihasilkan oleh para seniman dari
propinsi ini sendiri. Tak hanya tentang alam dan budaya namun dari
Joger muncul rangkaian kata yang lucu, sederhana dan terkadang
menyentil menjadi satu inspirasi yang akhirnya tertuang dalam bentuk
pakaian, sandal, sepatu, asbak, gantungan kunci dan masih ada yang
lainnya. Joger adalah sebuah toko yang terletak di Jalan Raya Kuta,
dimana saat ini keberadaannya telah menjadi primadona bagi wisatawan
yang berkunjung ke Bali sebagai tempat untuk memburu oleh-oleh ciri
khas Bali saat mereka kembali ke tempat asalnya.
Joger berdiri tanggal 19
Januari 1981, dimana sejak saat itu nama Joger menjadi satu hak cipta
yang secara tegas membatasi pembelian produk, melarang penjualan
semua produk bermerek dagang dan bertanda tangan Joger untuk
diperjualbelikan di luar gerai Joger itu. Gerai Joger berjarak kurang
lebih 11 km dari Kota Denpasar Bali sehingga hanya dalam waktu
sekitar 20 menit perjalanan saja maka anda akan tiba disini dan
langsung bisa berbelanja aneka produk Joger.
Mr Joger adalah panggilan akrab
bagi Joseph Theodorus Wulianadi pendiri Joger itu sendiri yang mana
nama Joger itu sendiri merupakan penggabungan antara 2 huruf nama
depan antara JOseph Theodorus Wulianadi dengan 3 huruf nama depan
temannya yang memberi hadiah pernikahan padanya sebesar US 20.000
yaitu Mr. GERhard Seeger. Nama Joger pun akhirnya memang mudah
diingat dan unik ditambah dengan Salam Khas mereka yang selalu
Selamat Pagi walau hari telah petang sekalipun.
Adapun produk-produk bermerk
Joger ini merupakan salah satu terobosan unik di dunia usaha
yang berhasil mengangkat kata-kata menjadi suatu brand pabrik
kata-kata yang identik dengan pulau Bali. Dengan kualitas produk yang
sangat bagus maka amatlah tidak lengkap jika wisatawan tidak datang
ke Joger jika berlibur kesini. Hampir setiap hari tempat ini dipenuhi
oleh wisatawan lokal maupun mancanegara terutama ketika musim liburan
tiba.
Pada saat ini, Joger memiliki
sekitar 150 orang pegawai yang siap melayani pengunjung lengkap
dengan senyum dan keramahan mereka. Selain itu, Joger pun
mempekerjakan banyak orang cacat sehingga mereka mampu berkarya untuk
memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Pendirian yang teguh untuk
selalu mempertahankan keaslian merk Joger di pulau Bali
memang terbukti, hal ini terlihat dari kenyataan bahwa semua
produk yang dihasilkan Joger tidak bisa dibeli di luar pulau
Bali, sehingga apabila seseorang memakai Joger berarti pernah
berlibur ke Bali.
Penggunaan bahan yang
berkualitas membuat semua produk yang dihasilkan Joger tidak kalah
dengan barang luar negeri bermerk Billabong atau Quick Silver, namun
harga tetap terjangkau untuk orang Indonesia.
|
Saat ini fasilitas yang tersedia di kawasan
Joger adalah banyaknya tempat kuliner, art shop, toilet serta area
parkir yang cukup memadai bagi pengunjung yang datang,
|
|
|
|
Banyak kesan indah yang pasti akan anda terima
jika mengunjungi Pulau Bali ini. Bukan hanya keindahan alam serta
atraksi budaya saja, namun aneka buahtangan
yang akan diperuntukkan bagi kerabat serta orang terdekat pun tak
kalah menariknya.
3. Desa
Wisata Panglipuran
Desa Wisata Adat Panglipuran, terletak di
Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Propinsi Bali,
dengan ketinggian 500-600 m di atas pemukaan laut dan koordinat GPS
8,0292893° LS, 115,03036° BT. Yang berjarak
5 Km arah utara dari Kota Bangli dan 45 Km dari kota Denpasar.
Luas Desa Penglipuran adalah 112 Ha, 9 Ha
digunakan sebagai pemukiman warga dan sisanya adalah hutan dan tanah
tegalan atau ladang.
- Tentang Desa Adat Panglipuran
Dari sudut pandang sejarah dan menurut para
sesepuh, kata Penglipuran berasal
dari kata “Pengeling Pura”
yang berarti
tempat suci mengenang para leluhur.
Tempat ini sangat berarti sejak leluhur mereka datang dari desa
Bayung Gede ke Penglipuran yang jaraknya cukup jauh, oleh karena itu
masyarakat Penglipuran mendirikan pura yang sama sebagaimana yang ada
di desa Bayung Gede. Dalam hal ini berarti masyarakat Penglipuran
masih mengenal asal usul mereka. Pendapat lain mengatakan bahwa
Penglipuran berasal dari kata “Penglipur” yang berarti
“penghibur” karena pada jaman kerajaan tempat ini dijadikan
tempat peristirahatan.
Penglipuran memiliki dua pengertian, yaitu
pangeling yang kata dasarnya “eling” atau mengingat. Sementara
pura artinya tanah leluhur. Jadi, penglipuran artinya mengingat tanah
leluhur. Kata itu juga bisa berarti “penghibur” yang berkonteks
makna memberikan petunjuk bahwa ada hubungan sangat erat antara tugas
dan tanggung jawab masyarakat dalam menjalankan dharma agama.
Masyarakat desa adat penglipuran percaya bahwa
leluhur mereka berasal dari Desa Bayung Gede, Kintamani.Sebelumnya
desa Panglipuran bernama Kubu Bayung. Pada jaman dahulu raja bali
memerintahkan pada warga-warga di Bayung Gede untuk mengerjakan
proyek di Kubu Bayung, tapi akhirnya para warga tersebut memutuskan
untuk menetap di desa Kubu Bayung. Dilihat dari segi tradisi, desa
adat ini menggunakan sistem pemerintahan hulu
apad. Pemerintahan desa adatnya
terdiri dari prajuru hulu apad
dan prajuru adat.
Prajuru hulu apad
terdiri dari jero kubayan, jero
kubahu, jero singgukan, jero cacar, jero balung
dan jero pati.
Prajuru hulu apad
otomatis dijabat oleh mereka yang paling senior dilihat dari usia
perkawinan tetapi yang belum ngelad.
Ngelad atau pensiun terjadi bila
semua anak sudah kawin atau salah seorang cucunya telah kawin. Mereka
yang baru kawin duduk pada posisi yang paling bawah dalam tangga
keanggotaan desa adat.
Menyusuri jalan utama desa kearah selatan anda
akan menjumpai sebuah tugu pahlawan yang tertata dengan rapi.Tugu ini
dibangun untuk memperingati serta mengenang jasa kepahlawanan Anak
Agung Gede Anom Mudita atau yang lebih dikenal dengan nama kapten
Mudita. Anak Agung Gde Anom Mudita, gugur melawan penjajah Belanda
pada tanggal 20 November 1947. Taman Pahlawan ini dibangun oleh
masyarakat desa adat penglipuran sebagai wujud bakti dan hormat
mereka kepada sang pejuang.Bersama segenap rakyat Bangli, Kapten
Mudita berjuang tanpa pamrih demi martabat dan harga diri bangsa
sampai titik darah penghabisan.
- Masyarakat Anti Poligami
Selain keseragaman bentuk bangunan, desa yang
terletak pada ketinggian 700 meter dari permukaan laut ini juga
memiliki sejumlah aturan adat dan tradisi unik lainnya. Salah
satunya, pantangan bagi kaum lelakinya untuk beristri lebih dari satu
atau berpoligami. Lelaki Penglipuran diharuskan menerapkan hidup
monogami yakni hanya memiliki seorang istri. Pantangan berpoligami
ini diatur dalam peraturan (awig-awig)
desa adat. Dalam bab perkawinan (pawos
pawiwahan) awig-awig
itu disebutkan, krama
Desa Adat Penglipuran tan kadadosang madue istri langkung ring asiki.
Artinya, krama Desa Adat Penglipuran tidak diperbolehkan memiliki
istri lebih dari satu. Jika ada lelaki Penglipuran beristri yang
coba-coba merasa bisa berlaku adil dan menikahi wanita lain, maka
lelaki tersebut akan dikucilkan di sebuah tempat yang diberi nama
Karang Memadu.
Karang
artinya tempat dan memadu
artinya berpoligami. Jadi, Karang
Memadu merupakan sebutan untuk
tempat bagi orang yang berpoligami. Karang
Memadu merupakan sebidang lahan
kosong di ujung Selatan desa.
Penduduk desa akan membuatkan si pelanggar itu
sebuah gubuk sebagai tempat tinggal bersama istrinya. Dia hanya boleh
melintasi jalan-jalan tertentu di wilayah desa. Artinya, suami-istri
ini ruang geraknya di desa akan terbatas. Tidak hanya itu, pernikahan
orang yang berpoligami itu juga tidak akan dilegitimasi oleh desa,
upacaranya pernikahannya tidak dipimpin oleh Jero
Kubayan yang merupakan pemimpin
tertinggi di desa dalam pelaksanaan upacara adat dan agama.
Implikasinya, karena pernikahan itu dianggap tidak sah maka orang
tersebut juga dilarang untuk bersembahyang di pura-pura yang menjadi
emongan
(tanggung jawab) desa adat. Mereka hanya diperbolehkan sembanyang di
tempat mereka sendiri.
- Kesenian
Di Desa Panglipuran Panglipuran terdapat
tari-tarian, yaitu Tari Baris. Tari Baris sebagai salah satu bentuk
seni tradisional yang berakar kuat pada kehidupan masyarakatnya dan
hidup secara mentradisi atau turun temurun, dimana keberadaan Tari
Baris Sakral di Desa Adat Penglipuran adalah merupakan tarian
yang langka, dan berfungsi sebagai tari penyelenggara upacara Dewa
Yadnya. Adapun iringan gamelan
yang mengiringi pada saat pementasan semua jenis Tari Baris Sakral
tersebut adalah seperangkat gamelan
gong gede
yang didukung oleh Sekaa Gong
Gede
Desa Adat Penglipuran. Unsur bentuk ini meliputi juga keanggotaan
Sekaa Baris
Sakral ini diatur dalam Awig-Awig
Desa Adat Penglipuran. Kemudian, nama-nama penari ketiga jenis Baris
Sakral ini juga telah ditetapkan, yakni Baris Jojor 12 orang, Baris
Presi 12 orang, dan Baris Bedil 20 orang.
Pantai Sanur merupakan salah
satu pantai terkenal di Bali sejak dulu kala. Pantai ini merupakan
pantai yang indah dengan pasir putih dan pemandangan yang elok.
Letaknya berada 6
km dari sebelah timur Denpasar.
Didekat
pantai Sanur terdapat sebuah hotel yang pertama kali di Bali dan
tingginya lebih dari pohon kelapa, hotel tersebut adalah hotel Beach
Bali.
Pantai
ini terkenal dengan pasirnya yang putih bersih dan sangat lembut.
Disamping itu, Pantai Sanur merupakan pantai yang banyak terdapat
batu karang. Kawasan Sanur merupakan alternatif bagi wisatawan yang
ingin menghindari keramaian di pantai-pantai sibuk lainnya seperti
Kuta atau Nusa Dua.
Di pantai ini ketenangan dan
kenyamanan adalah prioritas utama. Bagi yang suka menikmati matahari
terbit (sunrise) maka pantai Sanur adalah tempat yang sangat tepat.
Pantai Sanur yang akan terlihat sangat indah ketika sore menjelang,
karena keadaan air laut surut dan juga gelombang yang beriak kecil.
Dari Sanur pula terlihat gugusan Pulau Serangan dan bukit batu karang
yang menjorok ke laut di sebelah selatang semakin menasbihkan bahwa
Sanur sangat eksotis.
Suasana di sepanjang pantai
Sanur terang dan teduh karena penuh dengan pohon besar. Pantai Sanur
baik untuk menikmati matahari dan cocok untuk berjemur di sepanjang
pantai yang berpasir putih ini.
5. TANJUNG BENOA
|
|
|
|
Tanjung
Benoa dikenal sebagai pusat wisata air mulai dari parasailing, banana
boat, Jet Ski, Rolling Donut, Flying Fish, Snorkeling, Scuba Diving,
Glass Bottom Boat dan berkunjung ke Turtle Island (pulau penyu)
dengan menggunakan perahu.
Harga yang dikenakan pada
pengunjung untuk menikmati berbagai sarana olahraga atau permainan
air tersebut berkisar antara 150 ribu hingga 200 ribu. Dengan harga
tersebut pengunjung bisa menikmati olahraga air selama 10-15 menit.
Uniknya dari
tempat ini adalah olahraga surfing atau selancar yang banyak di
jumpai di pantai-pantai pulau Bali justru tidak ada di sini, hal ini
dikarenakan ombak yang ada di tempat ini cenderung tenang, sehingga
kurang cocok untuk olahraga surfing.
Di
sini juga tidak
ada transportasi umum yang hilir mudik, sehingga umumnya pengunjung
menggunakan bus pariwisata, kendaraan sewa maupun pribadi.
|
|
|
|
6.
GARUDA WISNU KENCANA
Garuda Wisnu Kencana adalah sebuah taman wisata dibagian selatan pulau Bali. Taman wisata ini terletak di Tanjung Nusa Dua kabupaten Badung, kira-kira 40 km disebelah selatan Denpasar. Area Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana berada di ketinggian 146 meter diatas permukaan tanah atau 263 meter diatas permukaan air laut. Di area ini sedang di rencanakan di dirikan Patung Raksasa Dewa Wisnu yang sedang menunggangi Garuda setinggi 12 meter. Tapi sampai saat ini pembuatannya masih belum selesai. Patung Dewa Wisnu ini masih terpisah bagian tubuhnya, patung Garuda-nya pun masih terpisah juga dengan patung Dewa Wisnu ini dan di rencanakan akan di gabung menjadi satu
Patung ini merupakan karya pematung terkenal
Bali, I Nyoman Nuarta. Monumen ini dikembangkan sebagai taman budaya
dan menjadi ikon bagi pariwisata Bali dan Indonesia. Patung ini
diproyeksikan untuk mengikat tata ruang dengan jarak pandang sampai
20 km sehingga dapat dilihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua, hingga Tanah
Lot. Patung Garuda Wisnu Kencana ini merupakan symbol dari misi
penyelamatan lingkungan dan dunia. Jika pembangunannya selesai,
patung ini akan menjadi patung terbesar didunia dan mengalahkan
patung Liberty.
|
|
|
|
|
|
7.
PANTAI KUTA
Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah selatan Denpasar, ibu kota Bali, Indonesia. Kuta terletak di Kabupaten Badung. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara, dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal 70-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach).
Waktu paling ramai dikawasan pantai Kuta adalah disore hari atau
waktu matahari terbenam (sunset). Semua turis mancanegara maupun
lokal berkumpul menjadi satu di sini. Jika ada momen-momen khusus
didalam negeri seperti liburan sekolah, libur lebaran Idul Fitri atau
libur tahun baru, bisa dipastikan tempat ini sangat ramai.
Di pantai Kuta pengunjung bisa melakukan selancar atau surfing,
bermain sepak bola, bermain layang-layang, sekedar rebahan dipasir
pantainya yang hangat, atau cuci mata menyaksikan para bule berjemur.
Jasa pembuatan tato temporer (sementara) bisa didapat di pantai ini.
Kuta Beach Hotel adalah
hotel pertama yang berdiri dikawasan ini, namun harus ditutup karena
tentara Jepang menyerang Bali pada waktu itu. Biasanya hotel-hotel
dikawasan ini bertaraf Internasional. Berawal dari ujung pantai Kuta
terdapat Inna Kuta Beach Hotel, Hard Rock Hotel, Mercury Hotel, dll.
Juga berdiri sebuah penginapan yang sangat nyaman bergaya butik
resort yaitu Alam Kul-kul Boutique and Resort.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar