Selasa, 16 Juni 2020

Kematian & Persaudaraan

          Kematian menjadi salah satu rahasia sang Tuhan terhadap makhluknya tak memandang ia berstatus sosial tinggi ataupun rendah baik beragama ataupun tidak, baik yang shaleh ataupun yang nakal dan biasa saja, entah mereka pejabat ataupun rakyat biasa, mereka tiada yang tahu melainkan kehendak sang Tuhan semata sebagai suratan takdir yang harus dijalankan oleh manusia seisi semeta, terkait hal itu tiada yang bisa tawar menawar ataupun memajukan dan bahkan memundurkan waktunya pun tiada yang dapat merubahnya. mereka yang sudah tiba waktunya tidak bisa memohon tuk diperpanjang dan mereka yang masih jauh pun tidak mbisa mengajukan permohonan untuk dipercepat waktunya. sebagaimana yang difirman kan, bahwasanya setiap yang bernyawa pasti akan menemui waktunya, dan barang siapa yang sudah tiba ajalnya maka tidak bisa memajukan ataupun mengundur waktunya. Oleh karenaya amal dan amar yang baik senantiasa dilakukan oleh setiap manusia selama normalitas diri makhluk masih ada maka kita perlu amal dan amar yang baik sebagai bntuk penghambaan dan penyadaran pdNya bahwa tiada daya dan kuasa bagi manusia kecuali kehendak Tuhan dan kekuatan Tuhan semesta. Hingga mereka yang sudah menjemput dan terjemput ajalnya kan tetap bersemayam dikubur hingga berakhirnya seluruh semesta jagad raya, hingga petangnya kubur tercerahkan oleh amal dan amarnya manusia itu juga penghadiahkan doa oleh anak keturunannya yang dihadiahkan kepada mereka.
          Persaudaraan menjadikan satu ketentuan Tuhan terkait emosionalitas jiwa manusia akan rasa tolong menolong dan membantu sesama makhluk didunia, hingga ssesama manunsia memang perlu tuk menumbuhkan rasa saling pengertian dan kesadaran lingkungan bersama agar hidup terasa tentram dan aman. Namun memang masih banyak kesadaran yang tertinggal oleh kita semua, dan patutnya manusia manusia Nusantara terlebih manusia jawa mamang harus tinggi jiwa  kesadarannya SEBAB MEEKA  menjadi satu satunya manusia yang menjunjung tinggi harkat kebersamaan topang menopang dalam kehidupan jawa pada dulunya. Sebab kultur jiwa jawa manusia manusia jawa yang terdahlu memnag sangatlah mulia hingga semakin perkembangan semakin memudar sebab apa yang ada menjadikan  jarak antar manusia dengan manusia yang lainnya. Namun dalam perenungan di tengah malam memang perlu kita sadari dan cermati hingga nantinya harus diaplikasi dalam kehidupan bahwasanya kebersamaan dan kesopanan yang harus dijunjung tinggi dalam aspek nilai kehidupan, meski ada kalaanya persaudaraan itu hanya sebatas sesama agama, sesama warga, ataupunsesama tetangga akan tetapi pada hakikatnya kita adalah sesama manusia yang harus aling gotong bersama dalam keadaan yang sudah diciptakan sebagai ketentuan Tuhan yang harus dijalankan sesama manusia di alam jagad raya.



by : Moh. Zaki Jamaludin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar