Sabtu, 12 November 2016
desa
Desa yang begitu permai nan piawai angin samudera, semakin hari semakin seunyi lantaran tak ada lagi pemuda-pemudi yang senantiasa menghiasi.. Bukankah dulu kau adalahharapan para generasi tua dan sesepuh yang mendirikannya. Mereka begitu mengharapkan anak-anaknya yang sholeh sholihah dan bisa jadi generasi yang didambakan setiap keluarga. Desa yang sepermai ini, bukannya dinodai dengan keburukan akhlakmu namun seharusnya terhias dengan kreativitas dan obyektivitas kecerdasan ilmu dan akhlak yang mulia itu.
Hai pemuda pemudi desa, wadah berbagai jenisnya seharusnya kita jadikan tempat yang suasananya menerjangkan sepak yang penuh dambaan orang tua keluarga dan masyarakat bangsa yang ada. Wadah kepemudaan menjadi dilongsoran yang terus menjadi harapan dan teruslah berjuang hai pemuda pemudi bangsa....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar