Lautan
biru dengan samudera dan tanjugnya makin hari semkin bertambah luas,
apakah itu anda dari berakhirnyadunia ? padahal bumi ini masih butuh
daratan untuk lahan kehidupan manusia yang semakin bertambah
jumlahnya. Langit yang biru dan terkadang beitu kelamnya denga
kehitaman tapak kesucianmu semakin bergegas tuk ramaikan diri daam
suasana syahdu penuh dengan bisikan rayuan belaka. Sesungguhnya kalau
kita tahu itu bukan rayuan yang dihempaskan pada paras yang penuh
keanggunan. Akan tetapi hanyalah ungkapan hati yang tak bisa
dinistaka oleh pesulap penghilangpenglihatan. Bukankah Tuhan kita itu
sama dalam naunga ‘arsy yang membahana di alam semesta raya, tapi
kenapa asih ragu dengan kesungguhan kalbu yang diciptakan oleh
Tuhanmu dan ridlho mengharap kasih Tuhanmu agar kita bisahidup
bersama walapun memang sulit tuk dijangkau oeh pandangan mata yang
telanjang. Keteanjangan mata bukan berarti ku tak bisa membayagka
sosok yag begitu sempurna karena wajah serta namamu tak pernah ku
lupa dalam setiap doa’a sehinga sampai kapanpun lukisan yang begitu
berharga takkan pernah kupasarkan walau harga tinggi menggelora namun
wajahmu itu terlalu berharga sehingga senantiasa ku simpan dalam
relung dada. Hai kaum hawa denangan A yang berada dibelakang bukan
berarti kau cewawa akan tetapi dengan A tersebut kau menjadi makhluk
yang mempesonA, menjadi makhluk yang indah dipandang matA, jadi
makhluk yang senantiasa kaum adam dambA, juga menjadi makhluk Tuhan
yang senantiasamemberikan ketentraman setiap permasalahan yang adA.
Biruya cinta takkan pernah rapuh dan abadi selamanya bagai tada
samudera luas, hitamnya langit sebagai tameng khidupan menjaga diri
kita danterangnya siang tak perenah tergantikan oleh redupnya sore
lantaran hidup ini bukan ikajinasi akan tetap keyakinan yang pasti
dan keteguhan yag tiada henti laksana ksetiaan pribadiini tuk
mngasihimu sepanjang waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar