Rabu, 16 November 2016

kh. ahmad dahlan

K.H. AHMAD DAHLAN

     Masa kanak-kanaknya merpakan masa keemasanya, karena dia berada dalam keluarga terpandang dan keagamaan yang cukup ketat..H. Ahmad Dahlan lahir pada1 agustus 1868 dengan nama kecil muhammad darwis. Namun kebiasaan orang zaman dahuu kalau ada oarang yang naik haji maa setelah itu namaya diganti, dan hal trsebut dialami oleh muhammad darwis yang kemudian menjadi nama yang lebh baik lagi.
     Ia merupakan putra tujuh bersaudara dari bapak bernama K.H. Abu Bakar dan ibu bernama Siti Aminah. Sejak kecil ia didik dalam kelarga yang terhormat dan terpandang. Ayahnya merupakan khotibul umam ternama terkemuka di masjid gedhe kauman kesultanan Yogyakarta. Sedangkan ibunya merupakan putri H. Ibrahim sebagaipenghulu kesultanan Ngayogyokarto Hadiningrat. Masa kecil darwis seling kali dijadikan contoh para orang tua dalam mendidik anak. Karena semasa kecilnya selalu periang dan bergaul dengan sapapu serta melakukan apapun asalkan ia senang, namun darwis senantiasa dibimbing oleh ayahnya sehingga ia terbimbing masa kecilnya terlebih ayahnya sebagai seorang khatibul umam asjid gedhe menjadikan masa kecil darwis kerap kali diajak sang ayah untuk menghadiri acara pengajian ataupun saat ayahnya mengisi acara dan tahlilan yasinan orang yang telah meninggal dunia. Sebagai bagian salah satu keturunan para wali syaikh Maulana Malik Ibrahim ia sejak masa kecilnya sangat sekali suka dengan cerita-cerita para wali dan para orang shalih tak melaikan ceritacerita lain pula. Namun sejak ia lahir ayahnya sudah sadar untuk mendidik darwis dengan cerita-cerita baik agar da bisa melanjutkan estafet ayah. Sejak kecil darwis juga seringkali berkumpul degan orang-orang cerdas juga berilmu, dan ayahnya seringkali mengatakan bahwa da akan membawa sebuah perubahan besar manusia dn hal tersebut seringkali membuat darws kecil bingung denga semua yang dkatakan ayahnya padadarwis. Ada seorang Kyai sepuh yan seringkal membaca bahasa langit mengatakan padanya bahwa kamulah yang akan memikul tugas untuk merapikan kembali keimanan masyarakat kita, anakku menata akidah yang sudah terlalu banyak tercampur dengan adat, ungkap sang ayah usai shalat isya.

     Sejak kecil ia terbiasa yasinan, tahlilan, berkunjung ke makbaroh, terlebih ayahny yang menjadi orang terpandang di masjid gedhe kauman seringkali membuatnya ikut dan turut serta dalam acara tersebut, bahkan beliaupun kerapkali dan suka melakukan do’a qunut.ia uga pernah suatu ketika mengikuti ayahnya tahlilan di tetangganya, kemudian usai yasinan tahlilan ia pamit ke kamar mandi dan tak sengaja melewati kamar tuan rumah ia dengar tuan rumah sedang ingung bagaimana nanti membayar hutangnya yang digunakan untuk memngadakan yasinan tahlilan buat orang meninggal, lalu sepuang dari sana ia tanya pada ayahnya dan masih etap mergukan kiranya semua itu perlu dirubah. Namun berjalanya waktu semakin dewasa menjadikan darwis semakin kritis terhadap relita mulai kebiasaan masyarakt sekitar termasuk arah kiblat masjid gedhe kauman yang pernah di kritik darwis tenyang arah kiblat masjid gedhe kauman belum sesua dan harus di geser sedikit. Namun maysrakat tak mempercayainya. Hal tersebut berlangsung hingga ia pulang dari nak Haji dan mendpatkan nama K.H Ahmad Dahlan meminta masyarakat agar mengeser arah kiblat masjid gedhe kauman namn masyarakat tdk menerima hingga sempat membuat masyarakatmenolak darwis da darwis dibnci oleh masyarakat kauman. Hingga bertaut ia dewasa menjadikan masyarakat semakin percaya dan mendorong K.H. Ahmad Dahlan untuk mendirikan organisasi yang disebut Muhammadiyyah yang dianggap dapat membawa perubahan masyarakat kraton nNgyogyakartho Ngadhiningrat. Jadi secara tidk langsung K.H. Ahmad Dahlan kerap kali melaksanakan tahlilan yasinan ziarah kubur bahkan sempat melekat pada dirinya lmntaan sang ayah sebagai orang terkemuka di masjis kauman ngayogyokartho.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar