Kamis, 03 November 2016

rembulan

remBulan

Malam gulita kini telah kembali
Pohon-pohon yang rindang sudah tak jangkau kelopak ini
Dan langit-langit yang luaspun sudah tak biru bagai birunya kasih diri
Sedangkan bintang malah tertawa dan gembira dengan segala yang telah lama dinanti
Angin terhirup kencang oleh hidung yang sesak oleh kotoran
Debu-debu malampun tersangkut dalam ruang yang penuh kedaimaian
Siapakah yang dapat beri tentram kenyamanan
Kecuali dia yang kau sebut Tuhan
Dia juga yang menciptakan rembulan
Namun kenapa rembulan itu begitu indah nan mempesona ?
Apakah tuhan juga yang menciptakannya ?
Atau memang dia simbol dari keberadaannya
Rembulan yang amat membanggakan
Seringkali disamakan dengan sosok yang manusia puja dan disayanginya
Padahal kalau bulan bicara dia tak mau dijadikan persamaan pada manusia yang durjana
Bulan oh bulan kenapa begitu indah
Bagai kebahagiaan saatku menatap wajahnya
Pancaranmu petunjuk arah kiblat manusia
Bagai sumber penyemangat saat ku resah dan bersamamu lalu melihat kau tersenyum
Semua hilang dan tiada rasa didada


Yang ada hanyalah rasa senang dan kebahagiaan bisa bersamamu dan melihat senyummu wahai rembulan hidupku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar