remBulan
Malam
gulita kini telah kembali
Pohon-pohon
yang rindang sudah tak jangkau kelopak ini
Dan
langit-langit yang luaspun sudah tak biru bagai birunya kasih diri
Sedangkan
bintang malah tertawa dan gembira dengan segala yang telah lama
dinanti
Angin
terhirup kencang oleh hidung yang sesak oleh kotoran
Debu-debu
malampun tersangkut dalam ruang yang penuh kedaimaian
Siapakah
yang dapat beri tentram kenyamanan
Kecuali
dia yang kau sebut Tuhan
Dia
juga yang menciptakan rembulan
Namun
kenapa rembulan itu begitu indah nan mempesona ?
Apakah
tuhan juga yang menciptakannya ?
Atau
memang dia simbol dari keberadaannya
Rembulan
yang amat membanggakan
Seringkali
disamakan dengan sosok yang manusia puja dan disayanginya
Padahal
kalau bulan bicara dia tak mau dijadikan persamaan pada manusia yang
durjana
Bulan
oh bulan kenapa begitu indah
Bagai
kebahagiaan saatku menatap wajahnya
Pancaranmu
petunjuk arah kiblat manusia
Bagai
sumber penyemangat saat ku resah dan bersamamu lalu melihat kau
tersenyum
Semua
hilang dan tiada rasa didada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar