SUKA
DIGENDONG OLEH SANG KAKEK
Masa
kecil Kiai Hasim Asy’ary adalah masa kecil yang normal. Ia
dibesarkan oleh limpahan
kasih sayang yang tulus dan besar ibunya,
ayahnya, para santri, dan terlebih sosok kyai bernama
Kyai Usman
kakek dari pihak ibunya. Saat berumur 3 tahun beliau senantiasa
digendong sang kakek
stiap sore untuk diajak berkeliling pondok
pesantren melihat para santri yang sedang murojaah dan
mentadris
pengajiannya. Kyai usman sangat menyayangi Hasyim dan begitu juga
sebaliknya, selama
sekian panjang menanti kelahirannya akhirnya
setelah Kyai Hasyim lahir terjawablah segala
penantiannya Kyai Usman
selama ini. Rasa kasih sayang mereka tidak hanya berlangsung pada
masa
kecil saja, melainkan hingga ia dewasapun masih melekat rasa
kasih sayang tersebut, dan bahkan
sampai suatu ketika hasyim hendak
berpamitan pergi belajar ke pondok pesantren lain, justru yang
menjadi pertimbangan Kyai Hasyi saat itu adalah sang kakek yakni Kyai
Usman.
Ketika
Kyai Asy’ari ayah Kyai Hasyim pindah ke sebuah desa yang bernama
desa keras untuk
membangun pesantrennya sendiri hasyim kecil masih
sering pamitdan menginap di rumah kyai
usman. Kedekatan antara kakek
dan cucu ini sangatlah indah. Hasyim tidak perlu takut
menyampaikan
keinginannya kepada sang kakek, begitupun ketika sang kakek ketika
melihat
pemikirannya itu bagus akan mengatakan langsung kepada kyai
ash’ari. Begitu juga sebaliknya sang
ayah kepada sang kakek akan
menyatakan langsung ketika ada ide-ide baru. Tidak hanya itu, setelah
kyai Hasyim merantau ke berbagai pesantren dan sesekali pulang ke
jombang, rumah kakeknya
inilah yang pertama kali ia singgahi, baru
kemudian menuju orang tuanya. Pemandangan ini kian
menyejukkan kyai
usman seolah ingin menunjukkan bahwa kedekatan antara kakek dan cucu
ini
tidak bias dipisahkan lagi. Maklum, kyai Usman sudah beumur
sehinga lebih punya waktu untuk
mendengar keluh kesah dari sang cucu
dari pada orang tua hasyim yang sibuk.
Itulah
kebiasaan Hasyim Asy’ari beserta kakeknya dimasa kecil. Hal ini
seperti membuktikan teori
tentang pendidikan dan pembelajaran sejak
dini. Ketika anak sejak dini sudah dekat dengan orang
baik, maka akan
baik pula anak itu ketika dewasa. Wallahu ‘a’alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar