Melakukan
Ronda setiap malam
Selain
sebagai pengasuh dan pengajar di awal-awal pendirian pesantren tebu
ireng, K.H Hasyim Asy’ari juga bertugas sebagai keamanan pondok.
Maklum jumlah santri yang menetap dipondok masih sangat sedikit,
menuntut beliau turun sendiri mengontrol situasi keamanan pondok. Dan
salah satu hal yang ia lakukan dengan siskamling atau ronda di
lingkungan pesantren, tentu dibantu bersama-sama santri juga.
Kegiatan
ronda malam ini utamanya dilakukan setelah kyai Hasyim ‘Asy ‘ary
belajar bela diri dari para kyai cirebon.bersama para santri beliau
telah dibekali ilmu bela diri yang cukup.K.H Hasyim Asy’ari setiap
malam keluar mengamankan pondok dan asetnya dari tangan-tangan jahil
yang tidak bertanggung jawab.
Maklum,
pada awal pendirian pesantren tepatnya dua tahun pertama pesantren
berdiri masyarakat sekitar masih antipati dan kerap mengancam para
santri dengan senjata tajam. Mereka tidak berani tidur sambil
menempel ke dinding bambu pondok karena mereka kerap menancapkan
senjata tajam yang bisa menyebabkan jatuhnya korban.
Ancaman
fisik seperti inilah yang di antisipasi K.H. Hasyim Asy’ari dan
para santri. Setelah mereka belajar ilmu bela diri beliau kemudian
memberanikan diri melakukan ronda malam yang terkadang dilakukannya
sendiri. Kyai Hasyim sadar mereka tidak akan bisa belajar dengan
tenang sebelum membereskan ancaman dari masyarakat yang tidak senang
dengan keberadaan pesantren.
Perlahan-lahan,
karena K.H. Hasyim Asy’ari dan para santri berhasil mengatasi
ancaman mereka barulah kegiatan belajar mengajar di tebuireng
dilanjutkan dengan tenang. Dari sini,kegigihan K.H. Hasyim Asy;ari
menolak menyerah terhadap ancaman mereka perlu diapresiasi. Begitulah
seharusnya perjuangan menegakkan kebenaran, tidak ada yang mudah dan
selalu penuh resiko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar