NAHDLHOTUL
‘ULAMA
Nahdlhotul
Ulama yang selama ini kita kenal merupakan organisasi kemasyarakatan
yang mengajarkan pada penganutnya agar saat kita hidup tidak puritan
atau hidup berlandaskan hanya pada kitab Allah SWT ataupun sabda Nabi
juga Rasulnya saja, meainkan dengan berbagai masyarakat yang memiliki
macam dan jenisnya budaya mereka dari latar belakang beda pula
mengharuskan kita mencari landasan dengan mempercayai atai mengikuti
para imam dan pemikir islam yang benar sehingga dapat menyesuaikan
hukum dengan relita masalah masyarakat dunia sehingga perlu adanya
perantara yang menafsirkan juga menjekaskan dengan bahasa yang mudah
dicerna oleh seluruh kalangan masyarakat, beberapa imam yang diimani
diantaranya adalah imam syafi’i, imam hambali, imam hanafi, dan
imam maliki. Sehingga ia disebut dengan Nahdlhotul ‘Ulama yang
berarti kebangkitan ulama/pemikir islam yang berpartisipasi dan juga
bertindak sebagai penyelenggaea hukum atau penafsir Alqur’an
ataupun hadits Rasulullah SAW sehingga tidak ada kekeliruan pemahaman
dengan pembaca yang awam. Hal ini menunjukkan keberadaan dan
existensi manusia dalam hidup beragama berbangsa dan bernegara.
Organisasi yang berjalan dibawah pimpinan para ulama dan pemikir
islam yang sanadnya shaahih dan bersambung hingga Rasulullah SAW.
Sebagai makhluk yang awam kita tak mungkin memahami sumber ajaran
hukum tersebut perlu beberapa ahli dalam pengkajiannya. Organisasi
yang di deklamasikan oleh Romo K.H Hasyim Asy’ari juga K.H Wahab
Hasbullah menempatkan generasi muda dalam wadah yang disebut dengan
bahtsul masail yang mengkaji permasalahan saat ini. Dan timbullah
persatuan para pelajar putra putri yang disebut dengan IPNU-IPPNU.
Dulu saat awal awal sebelum berdirinya NU dan badan otonomnya yang
sekarang menaungi masyarakat pada umumnya K.H Wahab Hasbullah di jawa
timur punya persatuan-persatun yang terdiri dari para pedagang yang
disebut dengan NahdlhotutTujar, ada yang anggitanya terdiri dari para
petani yang dinamai dengan NahdlhotulMuzaari’, ada juga yang
beranggotakan pelajar-pelajar putra putri yang dinamai dengan
perkumpulan pemuda NU dll. Kemudian dari berbagai macam perkumpulan
para lapisan dan profesi masyarakat tersebut dijadikan menjadi satu
dalam sebuah naungan yang dinamai dengan Nahdlhotul ‘Ulama yang
membawahi semua masyarakat dari petani hingga pedagang dll yang
dipimpin oleh para kyai sepuh khususnya pendiri K.H Hasyim Asy’ari
dan para ulamanya, kemudian dari perkumpulan pemuda pemudi NU yang
dinaungi oleh K.H Whab Hasbullah kemudian berkembang dan menjadi
badan anak keturunan NU yang menjadi IPNU-IPPNU yang diwakili atau
dinaungi oleh otonom perkumpulan para sesepuh dan orang tua yang
disebut dengan Majlis Wakil Cabang (MWC) sebagai pimpinan tertinggi
orang tua NU yang menaungi para anak-anaknya yang perempuan pemuda
terkenal dengan FATAYAT-MUSLIMATsebagai kumpulan anak perempuan
pemudi NU selain itu juga ada kaka seaangkatan laki-lakinya yang
bernama GP ANSOR , serta keturunan dan keluarga NU lainnya. Dari
sekian banyak keluarga keturunan dan badan otonomnya mereka tetap
berada dalam dalam satu naungan para ‘Ulama dan Fuqoha sebagi
sumber rujukan dan petimbangan dalam musyawarah kesepakatan hukum
ketatahidupan kaum Nahdlhiyyiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar