Rabu, 09 November 2016

NU

NAHDLHOTUL ‘ULAMA


     Nahdlhotul Ulama yang selama ini kita kenal merupakan organisasi kemasyarakatan yang mengajarkan pada penganutnya agar saat kita hidup tidak puritan atau hidup berlandaskan hanya pada kitab Allah SWT ataupun sabda Nabi juga Rasulnya saja, meainkan dengan berbagai masyarakat yang memiliki macam dan jenisnya budaya mereka dari latar belakang beda pula mengharuskan kita mencari landasan dengan mempercayai atai mengikuti para imam dan pemikir islam yang benar sehingga dapat menyesuaikan hukum dengan relita masalah masyarakat dunia sehingga perlu adanya perantara yang menafsirkan juga menjekaskan dengan bahasa yang mudah dicerna oleh seluruh kalangan masyarakat, beberapa imam yang diimani diantaranya adalah imam syafi’i, imam hambali, imam hanafi, dan imam maliki. Sehingga ia disebut dengan Nahdlhotul ‘Ulama yang berarti kebangkitan ulama/pemikir islam yang berpartisipasi dan juga bertindak sebagai penyelenggaea hukum atau penafsir Alqur’an ataupun hadits Rasulullah SAW sehingga tidak ada kekeliruan pemahaman dengan pembaca yang awam. Hal ini menunjukkan keberadaan dan existensi manusia dalam hidup beragama berbangsa dan bernegara. Organisasi yang berjalan dibawah pimpinan para ulama dan pemikir islam yang sanadnya shaahih dan bersambung hingga Rasulullah SAW. Sebagai makhluk yang awam kita tak mungkin memahami sumber ajaran hukum tersebut perlu beberapa ahli dalam pengkajiannya. Organisasi yang di deklamasikan oleh Romo K.H Hasyim Asy’ari juga K.H Wahab Hasbullah menempatkan generasi muda dalam wadah yang disebut dengan bahtsul masail yang mengkaji permasalahan saat ini. Dan timbullah persatuan para pelajar putra putri yang disebut dengan IPNU-IPPNU. Dulu saat awal awal sebelum berdirinya NU dan badan otonomnya yang sekarang menaungi masyarakat pada umumnya K.H Wahab Hasbullah di jawa timur punya persatuan-persatun yang terdiri dari para pedagang yang disebut dengan NahdlhotutTujar, ada yang anggitanya terdiri dari para petani yang dinamai dengan NahdlhotulMuzaari’, ada juga yang beranggotakan pelajar-pelajar putra putri yang dinamai dengan perkumpulan pemuda NU dll. Kemudian dari berbagai macam perkumpulan para lapisan dan profesi masyarakat tersebut dijadikan menjadi satu dalam sebuah naungan yang dinamai dengan Nahdlhotul ‘Ulama yang membawahi semua masyarakat dari petani hingga pedagang dll yang dipimpin oleh para kyai sepuh khususnya pendiri K.H Hasyim Asy’ari dan para ulamanya, kemudian dari perkumpulan pemuda pemudi NU yang dinaungi oleh K.H Whab Hasbullah kemudian berkembang dan menjadi badan anak keturunan NU yang menjadi IPNU-IPPNU yang diwakili atau dinaungi oleh otonom perkumpulan para sesepuh dan orang tua yang disebut dengan Majlis Wakil Cabang (MWC) sebagai pimpinan tertinggi orang tua NU yang menaungi para anak-anaknya yang perempuan pemuda terkenal dengan FATAYAT-MUSLIMATsebagai kumpulan anak perempuan pemudi NU selain itu juga ada kaka seaangkatan laki-lakinya yang bernama GP ANSOR , serta keturunan dan keluarga NU lainnya. Dari sekian banyak keluarga keturunan dan badan otonomnya mereka tetap berada dalam dalam satu naungan para ‘Ulama dan Fuqoha sebagi sumber rujukan dan petimbangan dalam musyawarah kesepakatan hukum ketatahidupan kaum Nahdlhiyyiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar