Rabu, 05 Oktober 2016

puisi

Kesunyian Malam

Desir angin menyemilir tubuh yang tak penuh daya

Rembulan mengdipkan mata bagai sinar yang tiada hentinya

Dentuman namaMu semakin kian membara di hati hamba yang bertakwa

Sebutan para kekasihmu mulai terbang di penjuru dunia

Dengan kehalusan dan kelembutan yang tiada tara

Lensa ini semakin sayu tak dapat lagi memandang ke arahmu

Sinar MU pun semakin tak terjangkau dari lautan ibu

Yang terlihat hanyalah tipu daya manusia datas ranjang yang penuh akan debu

Ku coba tuk mengingat segala nikmat yang datang dari Mu

Namun tak dapat terfokus lantaran ruang hati terhadirkan bayang semu

Sosok sempurna dan keindahan satu makhluk wanitamu

Subhanallah betapa sungguh indahnya makhluk ciptaanmu

Yang kau kirim dalam dunia fana’

Walau tak dapat bersamanya namun kini telah berjumpa

Sekalipun hanya sekejap mata

Namun wajahnya kan selalu terngiang dalam dada



Dan kan hidup disetiap bayang semu wajahnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar