Sabtu, 01 Oktober 2016
sendiri
Mungkin hati tak pernah berbohong walau sejujurnya ingin mengatakan apa yang kian terasa dalam relung dada. Jasad ini sangatlah pandai dalam pengelabuan hati yang tak terduga, jangankan untuk mengatakan apa yang ada di dada sedangkan untuk memandang matanya saja sudah tak kuasa memandangnya dan hanya wajah tertunduk yang kiat tuk menundukkan kasih sayangnya. mentari yang sejak pagi ternya mulai mnyurupkan wajahnya dalam bumi yang tak pernah terhitung wujud bentuknya, bumi inipunsemakin redup dan petang di sudut bumi yang tak terjangkaui. Lautan nusantara yang membahana tak pernah menyurutkan dirinya tuk menampung genangan air oleh seluruh penduduk negri ini.
Bulan, hai bulan apa kabar hari ini ? dan hai bintang , sudahkah siap mendampingi rembulan dimalam ini ? bintang, terimakasih atas kesetiaanmu pada selama planet ini terciptakan" mungkinitulah kata rembulan saat berdampingan dengan bintang. Selama ku encari tak pernah kulihat rembulan yang seindah dirimu, dan ku tak juga pernah bertemu bintang yagng sesetiadirimu.
Bintang yang selama ini ku temui ternyata kian hari kian terpancar sinarnya, bahkan kini mulai merasuk dala jiwa. siapakah sebenernya bintang ini ? dan bulanpun kini tak sekedar menerima sinar dari mentari namun kini rembulanpun juga mulai mendekati hati dalam jiwanya hingga merelung kedalam jiwa. aku tak pernah sadar dan terfikirkan akan sampai kapan kau akan seperti itu.
karen kau hanyalah bulan yang menyinari disetiap gelapku dan bintang yang selalau menemani dan mengindahkan setiapjengkal waktu hidupku .....
walau tak semulus mulut berkata
matursuwunning@$
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar