- Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia
Keberadaan
pendidikan islam di Indonesia tidak terlepas dengan proses masuknya
islam ke Indonesia. Terdapat banyak teori yang menjelaskan tentang
masuknya islam di Indonesia, namun sarjana belanda kebanyakan
menyatakan bahwa kedatangan islam di Nusantara berasal dari India,
diantara sarjana tersebut adalah Pijnappeldari Universitas Leiden,
Moquette, Snouck Hurgronje. Menurut Hourgronje abad ke-12 adalah
peiode paling mungkin pemulaan penyebaran islam di Indonesia. Ada
juga teori yang menyatakan datangnya islam berasal dari Arab yang
didukung oleh Crawfurd, Niemann dan yang paling gigih adalah Naquib
Al Attas.
Menurut
beberapa sejarah dijelaskan bahwa selat malaka sebagai rute
perdagangan yang telah lama dikenal, sebagai satu jalur perdagangan
dari dunia timur ke barat disamping jalan darat. Penjelasan ini dapat
dilihat dalam tulisan Marwati Djoened Poesponegorodan Nugroho
Notosusanto yang dikutip oleh W.P. Groeneveldt, Historical
Notes an Indonesia & Melayu Coplied from Chiness Sources.
Pada sekitar abad ke-7 dan 8 M, pada saat kerajaan Sriwijaya
mengembangkan kekuasaannya, selat malaka sudah mulai dilalui
pedagang-pedagang muslim dalam pelayarannya ke negri-negri di Asia
Tenggara dan Asia Timur.Berdasarkan berita china zaman Tang, pada
abad-abad tersebut diduga masyarakat muslim telah ada baik di Kanfu
(Kanton) maupun di Sumatera.
Sejalan
dengan penjelasan diatas, di Medan pada 1963 dan di kuala simpang
Aceh 1980, telah dilaksanakan seminar tentang masuknya islam ke
Indonesia. Kedua seminar tersebut sepakatmenyatakan bahwa Islam telah
masuk ke Indonesia pada abad ke-1 Hiriyyah langsung dari Arab. Ada
beberapa proses islamisasi di Indonesia dan salah satunya adalah
melalui pendidikan. Aktivitas yang dilakukan oleh muballigh-muballigh
awal yang datang ke Indonesia baik sebagai muballigh ataupun pedagang
yang sekaligus berperan muballigh dapat digolongkan sebagai aktivitas
pendidikan. Dengan demikian pendidikan di Indonesia ini telah
berlangsung sejak masuknya islam ke Indonesia. Maka dari itu
pendidikan islam telah memainkan peranannya dalam proses islamisasi
di Indonesia.1
- Arah Pendidikan Islam
Arah
pendidikan merupakan tujuan apa atau hal apa yang akan diraih oleh
suatu pendidikan, dan suatu hal yang akan membimbing dan mengantarkan
manusia dalam konteks pendidikan. Sehingga dapat diartikan arah
pendidikan islam adalah mengantarkan manusia untuk bisa menjadi
sosok insan kamil dengan memiliki pola takwa tersendiri. Hal
tersebut dapat kita lihat didalam Alqur`an Surat Al Imron ayat 102
yang artinya “ Hai
orang-orang yang beriman bertakwalah kamu kepada Allah dengan
sebenar-benarnya, dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan
islam ( sesuai ajaran Islam).
Mati
dalam berserah diri kepada Allah sebagai muslim yang merupakan ujunt
dari takwa sebagai akhir dari proses hidup jelas berisi kegiatan
pendidikan. Inilah akhir dari proses pendidikan itu yang dapat
dianggap sebagai arah terakhir.insan kamil yang mati dan akan
menghadap Allah SWT merupakan arah tujuan akhir dari pendidikan
islam.2
C.
Hakikat Pendidikan Islam
Syariat
islam tidak akan dihayati dan diamalkan orang kalau hanya diajarkan
saja, tetapi harus dididik melalui proses pendidikan. Nabi telah
mengajak manusia untuk beriman dan beramal serta berakhlak mulia
sesuai ajaran islam dengan berbagai metode dan pendekatan. Dari satu
segi kita melihat bahwa pendidikan islam itu lebih banyak ditujukan
pada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan,
baik bagi keperluan sendiri maupun keperluan orang lain atau bersama.
Pada sisi lain pendidikan islam tidak hanya bersifat teoritis tetapi
juga praktis. Ajaran islam tidak memisahkan antara iman dengan amal
shaleh,oleh karena itu hakikat dari oendidikan islam adalah sekaligus
pendidikan iman dan pendidikan amal. Dan karena ajaran islam berisi
ajaran tentang sikap dan tingkah laku pribadi masyarakat menuju
kesejahteraan hidup perorangan dan bersama, maka pendidikan islam
adalah pendidikan indivudu dan kelompok masyarakat. Semula orang yang
bertugas mendidik adalah para Nabi dan Rasul , selanjutnya diteruskan
oleh para ulama dan cerdik pandailah untuk meneruskan tugas dan
kwajiban mengajar mereka, inilah hakikat atau makna sesungguhnya dari
dari pendidikan islam.3
D.
Komponen Pendidikan Islam
Menurut
Usman Abu Bakar permasalahan pendidikan adalah persoalan manusia
yang terkait dengan tugas dan tujuan hidup. Berikut pendapat tokoh
tentang komponen pendidikan;
- Ramayulis;membagi komponen dasar pendidikan pendidikan islam menjadi, dasar-dasar pendidikan islam, tujuan pendidikan islam, kurikulum pendidikan islam, pendekatan dan komunikasi pendidikan islam, metode dan teknikmengajar pendidikan islam,media dan sumber pembelajaran pendidikan islam, proses pembelajaran manajemen dan lembaga pendidikan islam.
- Umar Muhammad al Toumy al syaibani, menyoroti tiga personal pendidikan yang meliputi tujuan pendidikan, kurikulum pendidikan dan metode pendidikan.
- Sutan Zanti Arbi, mengemukakan empat persoalan pokok yaitu; hakikat peserta didik, hakikat tujuan dan maksud pendidikan, hakikat kurikulum, dan metode pendidikan.
- Abudin Nata menyebutkan berbagai komponen pendidikan antara lain, dasar pendidikan, tujuan pendidikan, kurikulum, metode pendidikan, pola hubungan guru dan murid.
Dari
pendapat diatas dapat dipahami bahwa para ahli pendidikan sepakat
bahwa persoalan tujuan, kurikulum, dan metode pendidikan merupakan
komponen pokok pendidikan islam. Dengan mencermati pendapat diatas
dapat dijelaskan bahwa aktivitas pendidikan tidak akan terjadi tanpa
melibatkan seluruh komponen-komponen pokok pendidikan islam dapat
diklasifikasi kan tiga hal berikut,pertama,ideal
formal pendidikan meliputi sumber, dasar, visi, misi, dan tujuan
pendidikan.
Kedua,instrumental
proses pendidikan meliputi kurikulum , pendidik, peserta didik,
sarana prasarana, pendanaan, dan manajemen. Ketiga,
klasifikasi enviro
mental pendidikan meliputi sistem kehidupan, sosial, politik,
ekonomi, hukum, budaya, dan sebagainya.4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar