Tugas
utama seorang guru
Guru,
setidaknya harus bisa meng-handle
tiga bagian dalam
pendidikan, yaitu ta’lim,
ta’dib dan
tarbiyah.
Ta’lim,
yaitu seorang guru mempunyai tugas untuk mentransfer atau
mentransmisikan ilmu yang ia miliki kepada para muridnya. Ta’dib,
yaitu seorang guru harus bisa menyentuh dan merubah akhlak
murid-muridnya menuju yang lebih baik. Kemudian Tarbiyah,
yaitu seorang guru .....
Kompetensi
guru menurut undang-undang
Kompetensi
seorang guru menurut UU mencakup empat hal yaitu, kompetensi
pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi personal, dan
kompetensi sosial. Keempat kompetensi ini mutlak harus dimiliki
seorang guru dalam menjalani profesinya.
- Kompetensi Pedagogik
- Kompetensi Profesional
- Kompetensi Personal
- Kompetensi Sosial
Beberapa
tahun terakhir, pemerintah Indonesia mengadakan program sertifikasi
bagi para pendidik, baik itu sertifikasi guru (sergur) maupun
sertifikasi dosen (serdos). Guru atau dosen yang lolos ujian
sertifikasi, baik melalui portofolio, PLPG atau semacamnya berhak
mendapatkan tambahan penghasilan sebesar satu kali lipat gaji pokok
tiap bulannya. Tentu, tujuan pemerintah tidak hanya meningkatkan
kesejahteraan guru, tetapi dengan meningkatnya kesejahteraan guru,
diharapkan para guru juga lebih professional dan kompeten dalam
bidangnya. Lagi-lagi, semua itu harus dilandasi sikap ikhlas, fokus
dan total. Mengenai sikap ikhlas, Al-Ghazali mengatakan “manusia
itu semuanya bakal binasa, kecuali orang alim. Orang alim itu pun
semuanya akan hancur, kecuali orang-orang yang mengamalkan ilmunya.
Orang yang mengamalkan ilmunya pun juga akan lenyap, kecuali orang
yang ikhlas dalam beramal”
Karakteristik
guru bahasa Arab ideal di mata murid-murid
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ideal mempunyai arti sangat
sesuai dengan yang dicita-citakan atau diangan-angankan atau
dikehendaki. Cita-cita atau angan-angan dari setiap orang –pada
umumnya—berbeda antara yang satu dengan yang lain. Jadi, predikat
ideal bagi seseorang merupakan hal yang subjektif. Sebagai contoh,
setiap orang berbeda-beda dalam menentukan suami atau istri yang
ideal baginya. Bisa jadi, idealitas seseorang dipandang dari segi
fisiknya, sikapnya atau latar belakang hidupnya, ada juga orang bijak
yang menganggap bahwa idealitas seseorang diukur dari kesesuaian
antara ucapan dan tindakannya.
Berangkat
dari pengertian ideal di atas, menurut hemat penulis, kriteria guru
ideal tidak bisa dilontarkan oleh guru itu sendiri. Melainkan dari
penilaian murid-muridnya. Sebab, pribadi seorang guru harus sesuai
dengan apa yang dikehendaki murid-muridnya. Dalam hal ini, penulis
yang merupakan guru di salah satu Madrasah Aliyah mencoba melakukan
research
dengan memberikan pertanyaan (wawancara tertulis) “seperti apakah
guru bahasa Arab yang ideal menurut Anda?” kepada beberapa
responden yang terdiri dari siswa-siwi kelas x, xii dan xii.
Pertanyaan tersebut ditulis pada secarik kertas, kemudian para siswa
menulis masing-masing pendapatnya dalam kertas tersebut. Dari hasil
pertanyaan tersebut, diperoleh hasil berikut ini:
No
|
Kriteria
|
Frekuensi
|
1
|
|
|
2
|
|
|
3
|
|
|
4
|
|
|
5
|
|
|
6
|
|
|
7
|
|
|
8
|
|
|
9
|
|
|
10
|
|
|
Kesimpulan
Tugas
guru tidak hanya mencerdaskan pikiran dengan mentransfer ilmu,
melainkan membimbing, mengarahkan, meningkatkan dan menyucikan hati
untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt atau, jelasnya, guru itu
berperan untuk “mendidik”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar